Kadar Zat Gizi, Daya Antioksidan, dan Organoleptik Biskuit Berbasis Daun Kelor dan Tulang Ikan Tuna

Article History

Submited : September 6, 2023
Published : December 22, 2023

Biskuit merupakan salah satu makanan selingan yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia karena rasanya yang enak bentuk beragam serta mudah didapat. Biskuit berbasis tepung daun kelor dan tepung tulang ikan tuna diharapkan dapat menjadi salah satu makanan selingan alternatif yang baik untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar zat gizi mikro, daya antioksidan dan daya terima pada biskuit berbasis daun kelor dan tulang ikan tuna. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif observatif berbasis uji laboratorium. Analisis kadar serat kasar menggunakan menggunakan metode gravimetri enzimatik; kadar vitamin C dan fosfor menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis, daya antioksidan  menggunakan metode DPPH; dan uji organoleptik menggunakan uji Hedonic Scale Test. Analisis data yang digunakan adalah uji One-Way Anova dan Kruskal Wallis, serta MPE dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kadar zat gizi (serat kasar, vitamin C, dan fosfor) dan daya antioksidan IC50 dengan p < 0,05 antarformula biskuit berbasis tepung daun kelor dan tepung tulang ikan tuna. Selain itu berdasarkan uji organoleptik, terdapat perbedaan yang signifikan untuk skor warna dan rasa (p < 0,05), sedangkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan skor aroma dan tekstur (p > 0,05) antar formula biskuit berbasis tepung daun kelor dan tepung tulang ikan tuna.

Afrianto, E., & Liviawaty, E. (2005). Pakan ikan: Pembuatan, penyimpanan, pengujian, pengembangan. Kanisius.
Association of Official Analytical Chemists. (2005). Total, soluble, and insoluble dietary fiber in foods, Enzymatic-gravimetric method, MES-TRIS buffer. Official method 991.43 (32.1.17). AOAC.
Augustyn, G. H., Tuhumury, H. C. D., & Dahoklory, M. (2017). Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Karakteristik Organoleptik Dan Kimia Biskuit Mocaf. Jurnal Teknologi Pertanian, 6(2), 52–58. https://doi.org/DOI: 10.30598/jagritekno.2017.6.2.52
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2016). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Acuan Label Gizi. BPOM.
Badan Pusat Statistik, B. (2018). Produksi Perikanan Tangkap di Laut Menurut Komoditas Utama (Ton). https://www.bps.go.id/indicator/56/1516/1/nilai-produksi-perikanan-tangkap-di-laut-menurut-komoditas-utama.html
Badan Standar Nasional. (2013). Standar Nasional Indonesia Ikan Segar (SNI 2729:2013). BSN.
Boltz, D. F., & Mellon, M. G. (1948). Spectrophotometric Determination of Phosphorus as Molybdiphosphoric Acid. Analytical Chemistry, 20(8), 749–751. https://doi.org/10.1021/ac60020a021
Budiani, D. R., Muthmainah, M., Subandono, J., Sarsono, S., & Martini, M. (2020). Pemanfaatan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera, Lam) sebagai Komponen Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Padat Gizi. Jurnal Abdidas, 1(6), 789–796. https://doi.org/10.31004/abdidas.v1i6.163
Cengceng, Ansarullah, & Baco, A. R. (2020). Pengaruh Substitusi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Kualitas Sensorik, Kandungan Zat Besi (Fe) dan Aktivitas Antioksidan Roti Tawar. Jurnal Sains Dan Teknologi Pangan, 5(4), 2993–2005.
Daeng, R. A. (2019). Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) sebagai Sumber Kalsium dan Fosfor untuk Meningkatkan Nilai Gizi Biskuit. JURNAL BIOSAINSTEK, 1(01), 22–30.
Dahlan, M. S. (2022). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS. PT Epidemiologi Indonesia.
Dewi, F. K., Suliasih, N., & Garnida, Y. (2016). Making Cookies With Addition of Wheat Leaf Moringa (Moringa oleifera) At Various Temperature Roasting. Repository of Pasundan University. http://repository.unpas.ac.id/26615/1/Artikel.pdf
Di Bella, G., Cicero, N., & Scinelli, A. (2021). A statistical approach to the study of vitamin C and crude fiber in some horticultural plants to introduce the Mediterranean diet. Atti Della Accademia Perloritana Dei Pericolanti. Classe Di Scienze Fisiche, Matematiche e Naturali, 99(S1), A20-1-A20-9. https://doi.org/10.1478/AAPP.99S1A20
Hayati, R., Nurhayati, & Annisa, N. (2011). Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Mutu Rosella Kering (Hibiscus sabdariffa). Jurnal Floratek, 6, 1–7.
Hidayati, H. (2017). Analisis Kadar Protein dan Daya Terima Biskuit Daun Kelor (Moringa oleifera) dengan Penambahan Tepung Ikan Bandeng [Thesis]. Universitas Jember.
Irwan, Z. (2020). Kandungan Zat Gizi Daun Kelor (Moringa oleifera) Berdasarkan Metode Pengeringan. Jurnal Kesehatan Manarang, 6(1), 69–77.
Islamiya, T. Y. (2015). Karakteristik Mie Basah dengan Substitusi Tepung Jagung Kuning dan Tepung Duan Kelor (Miringa oleifera) sebagai Pangan Fungsional [Thesis]. Universitas Jember.
ITCP Osaka. (2019). Pastry & Cookies HS 1905. https://itpc.or.jp/wp-content/uploads/2020/02/3.-MB-Pastri-dan-Kue-1905-Final.pdf
Kaya, A. O. W. (2008). Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasius sp) sebagai Sumber Kalsium dan Fosfor dalam Pembuatan Biskuit [Thesis]. Institut Pertanian Bogor.
Kemenkes, R. (2018). Tabel komposisi pangan indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018 (p. 614). Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Penyakit Tidak Menular. https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-ptm.pdf
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2021). Basis Data Konsumsi Pangan (Laporan Data Susenas). Kementan RI.
Kesuma, R. (2019). Pengaruh Pemanasan terhadap Kandungan Proksimat, Mineral dan Vitamin C Selada Air (Nasturtium officinale) [Thesis]. Universitas Brawijaya.
Khan, M. M. R., Rahman, M. M., Islam, M. S., & Begum, S. A. (2006). A Simple UV-spectrophotometric Method for the Determination of Vitamin C Content in Various Fruits and Vegetables at Sylhet Area in Bangladesh. Journal of Biological Sciences, 6(2), 388–392. https://doi.org/10.3923/jbs.2006.388.392
Krisnadi, A. D. (2015). Kelor Super Nutrisi. Pusat Informasi dan Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia.
Kritchevsky, D. (1977). Dietary fiber and other dietary factors in hypercholesterema. The American Journal of Clinical Nutrition, 979–984.
Kurniawati, I., Fitriyya, M., & Wijayanti. (2018). Karakteristik Tepung Daun Kelor Dengan Metode Pengeringan Sinar Matahari. Prosiding Seminar Nasional Unismus, 1, 238–243.
Mahmudatussa’adah, A., Fardiaz, D., Andarwulan, N., & Kusnandar, F. (2014). KARAKTERISTIK WARNA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU [Color Characteristics and Antioxidant Activity of Anthocyanin Extract from Purple Sweet Potato]. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 25(2), 176–184. https://doi.org/10.6066/jtip.2014.25.2.176
Marni. (2017). Suplementasi Tepung Tulang Ikan Bandeng (Chanos chanos) pada Pembuatan Biskuit [Thesis]. Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.
Marsan, L., Asyik, N., & Abdurahman Baco. (2018). PENILAIAN ORGANOLEPTIK DAN NILAI GIZI KUE KARASI YANG DIPERKAYA TEPUNG TULANG IKAN TUNA (Thunnus albacor). Jurnal Sains Dan Teknologi Pangan, 3(1).
Martianto, D. (2006). Kalau Mau Sehat Jangan Tinggalkan Kebiasaan Sarapan Pagi. http://202.155.15.208/suplemen/cetak_detail.aspmid=2&id=256022&k at_id=105&kat_idl=150
Meiyasa, F., & Tarigan, N. (2020). Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan TUna (Thunnus sp.) sebagai Sumber Kalsium dalam Pembuatan Stik Rumput Laut. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 24(1), 66–75.
Molyneux, P. (2004). The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. Songklanakarin Journal of Science and Technology, 26(2), 212–2019.
Mukarromah, I., Agnesia, D., & Rahma, A. (2021). PENGARUH SUBSTITUSI DAUN KELOR DAN TULANG IKAN BANDENG TERHADAP EVALUASI SENSORI DAN KANDUNGAN GIZI MIE INSTAN. Ghidza Media Jurnal, 3(1), 215. https://doi.org/10.30587/ghidzamediajurnal.v3i1.3085
Mursyid, M. (2015). Penurunan Kadar Serat Pangan, Pengaruh Panas dan Reaksi Maillard. Penerbit Alfabeta.
Nuhalawang, I. Y., Talahatu, A. H., & Nur, M. L. (2021). Pengaruh Subtitusi Tepung, Daun Kelor dan Tulang Ikan Tembang terhadap Sifat Fisikokimia dan Daya Terima Biskuit. Media Kesehatan Masyarakat, 3(2), 195–206. https://doi.org/10.35508/mkm.v3i2.3439
Pomalingo, A. Y., & Misnati, M. (2021). PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG IKAN TUNA TERHADAP DAYA TERIMA DAN NILAI GIZI BISKUIT KELOR. Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community, 5(1), 155–166. https://doi.org/10.35971/gojhes.v5i1.9229
Rai, B. S., Shukla, S., Kishor, K., Singh, H., & Dey, S. (2017). Quality characteristics of biscuits produced from composite flour of wheat, maize and sesame seed. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 6(4), 2011–2015.
Riccardi, G., Rivellese, A. A., & Giacco, R. (2008). Role of glycemic index and glycemic load in the healthy state, in prediabetes, and in diabetes. The American Journal of Clinical Nutrition, 87(1), 269S-274S. https://doi.org/10.1093/ajcn/87.1.269S
Rohmawati, N., Anggraini, M., & Antika, R. B. (2020). Analisis Protein, Kalsium dan Daya Terima Biskuit Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera). JURNAL NUTRISIA, 21(2), 91–97. https://doi.org/10.29238/jnutri.v21i2.129
Sandi, A., Sangadji, M. N., & Samudin, S. (2019). Morfologi Dan Anatomi Tanaman Kelor (Moringa oleifera L.) Pada Berbagai Ketinggian Tempat Tumbuh. AGROTEKBIS: E-JURNAL ILMU PERTANIAN, 7(1), 28–36.
Sari, P. I. E. (2017). Pemanfaatan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Untuk Peningkatan Kandungan Fosfor Pada Susu Kedelai [Thesis]. Universitas Brawijaya.
Setyaningsih, A., & Mushlishoh, A. (2021). Studi Subtitusi Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) dan Tepung Sukun (Artocarpus Altilis) pada Pembuatan Biskuit PMT Ibu Hamil. Jurnal Teknologi Pangan Dan Gizi, 20(2), 102–110. https://doi.org/10.33508/jtpg.v20i2.3018
Setyaningsih, Dwi, Apriyantono, A., & Sari, M. P. (2014). Sensory Analysis for the Food Industry and Argo. PT. Penerbit IPB Press.
Setyawati, E., Nurasmi, N., & Irnawati, I. (2021). Studi Analisis Zat Gizi Biskuit Fungsional Subtitusi Tepung Kelor dan Tepung Ikan Gabus. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(1), 94–104.
Sulistiyo, C. N. (2006). Pengembangan Brownies Kukus Tepung Ubi Jalar di PT. Fits Mandiri Bogor [Thesis]. Institut Pertanian Bogor.
Suprapto. (2004). Pengaruh Lama Blanching terhadap Kualitas Stik Ubi Jalar (Ipoema batatas L.) dari Tiga Varietas. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 2004, 220–229.
Suprihartini, C., Ulilalbab, A., & Budiman, F. A. (2021). Efek Penambahan Tepung Daun Kelor Pada Fermentasi Tempe Terhadap Kadar Vitamin C Dan N-Amino Tempe Kelor (PELOR). Jurnal Ilmu Kesehatan, 12(1), 369–374.
Supriyanto, A., Baehaki, A., & Hanggita, S. (2015). Karakteristik Fisik dan Kimia Tepung Silase Limbah Ikan Gabus (Channa striata) dengan Penambahan Konsentrasi Tepung Kiambang Terfermentasi. Jurnal FishtecH, 4(2), 104–110.
Syarfaini, Satrianegara, M. F., Alam, S., & Amriani. (2017). Analisis Kandungan Zat Gizi Biskuit Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.Poiret) sebagai Alternatif Perbaikan Gizi di Masyarakat. Al-Sihah The Public Health Science Journal, 9(2), 138–152.
Tanuwijaya, L. K., Gita, A. P., Ummi, I. I., & Ruhana, A. (2016). Potensi “Khimelor” sebagai Tepung Komposit Tinggi Energi Tinggi Protein Berbasis Pangan Lokal (Health Potential of “Khimelor” as Composite Fluor Having Both High Energy and High Protein Level Based on Local Food). Indonesian Journal of Human Nutrition, 3(1), 71–79.
Trilaksani, W., Salamah, E., & Nabil, M. (2006). Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus sp.) sebagai Sumber Kalsium dengan Metode Hidrolisis Protein. Buletin Teknologi Hasil Pertanian, 9(2), 34–45.
Trisnawati, M. I., & Nisa, F. C. (2015). Pengaruh Penambahan Konsentrat Protein Daun Kelor dan Karagenan terhadap Kualitas Mie Kering Tersubstitusi MOCAF. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(1), 237–247.
Tritama, F. B. A., Haslina, & Larasati, D. (2021). Pengaruh Lama Waktu Pengeringan dengan Food Dehidrator terhadap Sifat Fisik dan Kimia Bubuk Tongkol Jagung. Repository of USM.
Vignoli, J. A., Bassoli, D. G., & Benassi, M. T. (2011). Antioxidant activity, polyphenols, caffeine and melanoidins in soluble coffee: The influence of processing conditions and raw material. Food Chemistry, 124(3), 863–868. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2010.07.008
W, S. I., A.A, B. P., Santi, S. R., & Faruk, A. (2020). Produksi Tepung Tulang Ikan Tuna (Thunnus Sp) Dengan Metode Kering Sebagai Sumber Kalsium Dan Fosfor Untuk Pembuatan Biskuit. Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, 8(1), 19–28. https://doi.org/10.31957/jipi.v8i1.1132
Winarno, F. (2018). Tanaman Kelor (Moringa oleifera): Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha. Gramedia Pustaka Utama.
Yuliani, V. (2008). Sintesis Ester Laktovanilat dari Asam Vanilat dan Laktosa serta Uji Aktivitas Antioksidan [Thesis]. Universitas Indonesia.
Fitrasyah, S. I., Ma’rifat, M., Rahman, N., Nadila, D., Randani, A., & Ariani, A. (2023). Kadar Zat Gizi, Daya Antioksidan, dan Organoleptik Biskuit Berbasis Daun Kelor dan Tulang Ikan Tuna. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 7(2), 273-288. https://doi.org/10.22487/ghidza.v7i2.922
Fulltext