Faktor Obesitas Dan Kolesterol Terhadap Hipertensi Di Indonesia (Indonesian Family Life Survey V)
Purwo Setiyo Nugroho, Denny Saptono Fahrurodzi
Latar Belakang & Tujuan : Hipertensi merupakan sebuah masalah kesehatan yang mengancam hampir dapat ditemukan di tengah masyarakat. Indonesia merupakan negara berkembang yang ikut andil dalam menyumbang angka hipertensi, tercatat bahwa usia 18 tahun keatas prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti akan meneliti faktor yang berkaitan dengan kejadian hipertensi di Indonesia. Bahan dan Metode : Penelitian ini adalah analisis data sekunder dengan desain penelitian ini adalah Cross Sectional serta menggunakan analisis Chi Square. Responden penelitian ini berjumlah 30133 yang telah dipilah dari kelengkapan datanya. Hasil : Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (53,1%); dan berumur < 40 tahun (59,3 %); tidak obesitas (78,3%); memiliki kadar kolesterol rendah (99,2%); tidak hipertensi (92,1%). Analisis bivariat mendapatkan ada hubungan antara kadar kolesterol (p value 0,000; OR 4,450; CI 95% 3,329 – 5,984) dan obesitas (p value 0,000; OR 4,348; CI 95% 3,991– 4,738) terhadap hipertensi. Kesimpulan : Diantara dua variabel yang diteliti (kolesterol dan obesitas), kadar koleterol merupakan variabel yang paling berpeluang berisiko untuk terjadinya hipertensi.
Analisis Kandungan Vitamin B Pada Ikan Sidat (Anguilla Marmorata (Q.) Gaimard) Fase Elver Asal Danau Poso
Fenti Fenti, Agustinus Widodo, Jamaluddin Jamaluddin
Latar Belakang & Tujuan : Vitamin merupakan zat-zat organik kompleks yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil, umumnya tidak dapat disintetis oleh tubuh tetapi penting dalam proses metabolik salah satunya adalah vitamin B. Vitamin B terdiri dari vitamin B1, B2, B3, B6, B9 danB12. Sidat merupakan salah satu ikan yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi salah satunya vitamin B. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kadar vitamin B (B1, B2, B3, B6, B9, B12) pada ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase elver asal danau Poso . Bahan dan Metode : Penentuan kadar vitamin B1, B2, B3, B6, dan B9 menggunakan metode KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi), dan pada vitamin B12 menggunakan metode LC-MS (Liquid Chromatography–Mass Spectrometry). Hasil : Vitamin B2 dengan kadar 0,133 mg/100g, vitamin B3 dengan kadar 1,895 mg/100g, dan vitamin B12 dengan kadar 0,017mg/100g sedangkan pada vitamin B1, B6, dan B9 tidak terdeteksi adanya kadar. Kesimpulan : Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) fase elver asal danau Poso dapat dijadikan sumber vitamin B2, B3, dan B12.
Penyelenggaraan Makanan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas Iia Palu
Oksandi Oksandi, Nurdin Rahman, Adhar Arifuddin
Latar Belakang & Tujuan : Kualitas penyelenggaraan makanan diorientasikan kepada kepuasan konsumen dengan memperhatikan berbagai hal antara lain penampilan makanan, cita rasa dan variasi menu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepuasan narapidana terhadap penyelenggaraan makanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu. Bahan dan Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Cross Sectional. Jumlah populasi yaitu 422 narapidana dan jumlah sampel yaitu 81 narapidana dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Data dianalisis secara deskriptif yaitu analisis univariat dan bivariat, pada taraf kepercayaan 95% (p<0,05). Hasil : Responden menilai penampilan makanan yang kurang baik yaitu 24,69%, cita rasa makanan yang kurang baik yaitu 14,81%, dan variasi menu yang kurang baik yaitu 18,51%. Hal ini berarti bahwa penampilan makanan, citarasa makanan, dan variasi menu yang disediakan termasuk baik dan penilaian kepuasan terhadap penyelenggaraan makanan termasuk puas yaitu, 88,88%. Penelitian menunjukkan bahwa penampilan makanan berhubungan dengan kepuasan penyelenggaraan makanan (ρ=0,006), cita rasa makanan berhubungan dengan kepuasan penyelenggaraan makanan (ρ=0,000), dan variasi menu berhubungan dengan kepuasan penyelenggaraan makanan (ρ=0,009). . Kesimpulan : Semakin baik mutu makanan yang disediakan untuk narapidana, maka semakin puas pula terhadap penyelenggaraan makanan
Latar Belakang & Tujuan : Stunting merupakan keadaan kurang gizi yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan, yang sudah berjalan lama dan memerlukan waktu untuk pulih kembali. Pertambangan emas Poboya merupakan sumber terbesar masuknya logam merkuri, bahaya yang ditimbulkan yaitu berpengaruh terhadap pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko ASI eksklusif, penyakit infeksi dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Wilayah Tambang Poboya. Bahan dan Metode : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode case control. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 84 responden yang terdiri dari 21 kasus dan 63 kontrol dengan perbandingan 1:3. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data ASI eksklusif, penyakit infeksi dan status imunisasi diperoleh melalui wawancara menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Data yang diperoleh dari analisis statistik dengan menggunakan uji Odds ratio (OR) Hasil : Balita yang mendapatkan ASI Eksklusif yaitu 28,6% (kelompok kasus) dan 65,1% (kelompok kontrol). Balita yang mendeirta penyakit infeksi yaitu 81,0% (kelompok kasus) dan 55,6% (kelompok kontrol). Adapun status imunisasi yang tidak lengkap yaitu 52,4% (kelompok kasus) dan 22,2% (kelompok kontrol). Balita tidak ASI eksklusif OR = 4,659 (CI 95% 1,583-13,708), riwayat penyakit infeksi OR = 3,400 (CI 95% 1,027-11,257) dan status imunisasi OR = 3,850 (CI 95% 1,358-10,916) merupakan faktor risiko kejadian stunting Kesimpulan : Pemberian ASI tidak eksklusif, riwayat penyakit infeksi dan imunisasi tidak lengkap merupakan faktor risiko stunting
Anemia Dan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu
A.Fahira Nur
Latar Belakang & Tujuan : Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan masalah yang termasuk besar di dunia, karena dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terganggu, sehingga generasi penerus bangsa akan berpengaruh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan anemia dengan kejadian berat badan lahir rendah di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu . Bahan dan Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan observasional Analitik dengan pendekatan Cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 91 responden yang ditentukan dengan teknik Accidential sampling. Analisis data yaitu uji che-square dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Hasil : Ibu yang anemia yaitu 72,5% dan BBLR yaitu 40,7%. Anemia kategori berat yaitu 4,39%, sedang yaitu 37,3%, dan ringan yaitu 30,7%. Tingkat anemia berpengaruh signifikan terhadap berat badan lahir (ρ= 0,000). Anemia memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian berat badan lahir rendah (ρ= 0.000) di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Kesimpulan : Anemia pada ibu hamil memiliki korelasi yang positif terhadap berat badan lahir bayi dan berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah
Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Usia 20-44 Tahun Di Puskesmas Kawatuna Kota Palu
Ayu Astari Puspitasari
Latar Belakang & Tujuan : Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat serius yang mendekati prevalensi tinggi. Penyakit hipertensi telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya di Asia Tenggara. Puskesmas Kawatuna merupakan puskesmas yang memiliki prevalensi hipertensi tertinggi pada tahun 2016 dari 13 puskesmas yang ada di Kota Palu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur, kebiasaan mengonsumsi kopi, kebiasaan merokok dan IMT (Indeks Massa Tubuh) sebagai faktor risiko kejadian hipertensi pada usia 20-44 tahun di Puskesmas Kawatuna Kota Palu. Bahan dan Metode : Jenis penelitian ini adalah case control study. Pengambilan sampel untuk kelompok kasus menggunakan teknik total sampling sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat Hasil: Kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur merupakan faktor risiko kejadian hipertensi (OR = 3,381 (1,840-6,214)), kebiasaan mengonsumsi kopi merupakan faktor risiko kejadian hipertensi (OR = 2,234 (1,102-4,532)), IMT merupakan faktor risiko kejadian hipertensi (OR = 3,474 (1,820-6,629)) dan kebiasaan merokok merupakan faktor risiko kejadian hipertensi namun tidak bermakna (OR = 1,725 (0,680-4,380)). Kesimpulan : Kebiasaan kurang mengonsumsi buah dan sayur, kebiasaan mengonsumsi kopi berlebih dan IMT >25 kg/m2 merupakan faktor risiko kejadian hipertensi