Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Usia 20-44 Tahun Di Puskesmas Kawatuna Kota Palu
Article History
Submited : June 17, 2020
Published : June 17, 2020
Latar Belakang & Tujuan : Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat serius yang mendekati prevalensi tinggi. Penyakit hipertensi telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya di Asia Tenggara. Puskesmas Kawatuna merupakan puskesmas yang memiliki prevalensi hipertensi tertinggi pada tahun 2016 dari 13 puskesmas yang ada di Kota Palu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur, kebiasaan mengonsumsi kopi, kebiasaan merokok dan IMT (Indeks Massa Tubuh) sebagai faktor risiko kejadian hipertensi pada usia 20-44 tahun di Puskesmas Kawatuna Kota Palu. Bahan dan Metode : Jenis penelitian ini adalah case control study. Pengambilan sampel untuk kelompok kasus menggunakan teknik total sampling sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat Hasil: Kebiasaan mengonsumsi buah dan sayur merupakan faktor risiko kejadian hipertensi (OR = 3,381 (1,840-6,214)), kebiasaan mengonsumsi kopi merupakan faktor risiko kejadian hipertensi (OR = 2,234 (1,102-4,532)), IMT merupakan faktor risiko kejadian hipertensi (OR = 3,474 (1,820-6,629)) dan kebiasaan merokok merupakan faktor risiko kejadian hipertensi namun tidak bermakna (OR = 1,725 (0,680-4,380)). Kesimpulan : Kebiasaan kurang mengonsumsi buah dan sayur, kebiasaan mengonsumsi kopi berlebih dan IMT >25 kg/m2 merupakan faktor risiko kejadian hipertensi
Dinkes Sulteng. 2013. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013. Palu.
Dinkes Sulteng. 2014. Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥ 18 Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota, dan Puskesmas Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2014. Palu.
Dinkes Sulteng. 2015. Pengukuran Tekanan Darah Penduduk ≥18 Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten/Kota, dan Puskesmas. Palu.
Elvivin, Lestari, H. dan Ibrahim, K., 2016. ‘Analisis Faktor Risiko Kebiasaan Mengkonsumsi Garam, Alkohol, Kebiasaan Merokok dan Minum Kopi Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Nelayan Suku Bajo di Pulau Tasipi Kabupaten Muna Barat Tahun 2015’, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 1(3), pp. 1–12.
Faisal, E., Djarwoto, B. dan Murtiningsih, B. 2012. ‘Faktor Risiko Hipertensi Pada Wanita Pekerja Dengan Peran Ganda Kabupaten Bantul Tahun 2011’, Berita Kedokteran Masyarakat, 28(2), pp. 55–62.
Fitriana, R., Lipoeto, N.I. dan Triana, V. 2013. ‘Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Kota Pekanbaru’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1), pp. 10–15.
Gebrihet, T.A., Mesgna, K.H., Gebregiorgis, Y.S., Kahsay, A.B., Weldehaweria, N.B. dan Weldu, M.G. 2017. ‘Awareness, Treatment, and Control of Hypertension is Low Among Adults in Aksum Town, Northern Ethiopia : A Sequential Quantitative-Qualitative Study’, PLoS ONE, 12(5), pp. 1–16.
Hadi, Z. 2016. ‘Hubungan Kebiasaan Minum Kopi dan Minum-Minuman Keras Dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin Tahun 2015’, An Nadaa Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 3(1), pp. 6–9.
Helelo, T.P., Gelaw, Y.A. dan Adane, A.A. 2014. ‘Prevalence and Associated Factors of Hypertension among Adults in Durame Town, Southern Ethiopia’, PLoS ONE, 9(11), pp.1–9.
Heriziana. 2017. ‘Faktor Resiko Kejadian Penyakit Hipertensi di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang’, Jurnal Kesmas Jambi, 1(1), pp. 31–39.
Insan, A.N.M. dan Kurniawaty, E. 2016. ‘Pengaruh Kopi Terhadap Hipertensi’, Majority, 5(2), pp. 6–10.
Julianti, E.D., Nurjanah, N. dan Soetrisno, U.S.S. 2008. Bebas Hipertensi dengan Terapi Jus. Jakarta: Niaga Swadaya.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kurniadi, H. dan Nurrahmi, U. 2014. Stop! Diabetes, Hipertensi, Kolesterol Tinggi, Jantung Koroner, Yogyakarta: Istana Media.
Ruus, M., Kepel, B.J. dan Umboh, J.M.L. 2016. ‘Hubungan Antara Konsumsi Alkohol dan Kopi Dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki di Desa Ongkaw Dua Kecamatan Sinosayang Kabupaten Minahasa Selatan’, Jurnal KESMAS, 5(1), pp. 66–72.
WHO. 2011a. Global Status Report on Noncomunicable Diseases 2010. Italy: World Health Organization.
WHO. 2011b. Noncommunicable Diseases in The South-East Asia Region: Situation and Response 2011. India: World Health Organization.
Widharto. 2007. Bahaya Hipertensi. Jakarta: PT Sunda Kelapa Pustaka.