Faktor Gizi dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Article History

Submited : July 22, 2020
Published : July 30, 2020

Faktor gizi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kemampuan belajar anak, termasuk pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada pada usia remaja dan disiapkan sebagai tenaga terampil sesuai bidang keahliannya. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor gizi yang meliputi asupan energi dan zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, zat besi, vitamin C, dan zink), kebiasaan sarapan, dan status gizi dengan prestasi belajar pada siswa SMK di Sleman, DIY. Penelitian ini merupakan penelitian observasional cross sectional pada 100 siswa kejuruan dengan jurusan bidang teknik kendaraan ringan yang berasal dari SMKN 2 Depok, SMKN 1 Seyegan dan SMK Muhammadiyah Prambanan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner karakteristik individu dan semi kuantitatif Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Status gizi ditentukan dengan indikator IMT/U dan prestasi belajar diukur dari nilai ujian praktik mata pelajaran kejuruan. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan subjek memiliki asupan energi defisit (68%), protein defisit (40%), lemak defisit (57%), karbohidrat defisit (65%), vitamin C defisit (27%), zat besi defisit (59%), zink defisit (93%), status gizi normal (67%), dan kebiasaan sarapan jarang (35%). Tidak terdapat hubungan antara tingkat asupan energi dan zat gizi serta status gizi dengan prestasi belajar (p>0,05) tetapi ada hubungan signifikan antara kebiasaan sarapan (p=0,010) serta pekerjaan ayah dan ibu (p=0,030 dan p=0,031) dengan prestasi belajar. Disimpulkan bahwa kebiasaan sarapan merupakan faktor gizi yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa SMK.

  1. Abriani, A. A., Ningtyias, F. W., & Sulistiyani, S. (2019). Hubungan Antara Konsumsi Makan, Status Gizi, dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Pre Menstrual Syndrome. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 3(1), 1–6.
  2. Alexy, U., Wicher, M., & Kersting, M. (2010). Breakfast Trends in Children and Adolescents: Frequency and Quality. Public Health Nutrition, 13(11), 1795–1802.
  3. Almatsier, S., Soetardjo, S., & Soekatri, M. (2019). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  4. Burrows, T., Goldman, S., Pursey, K., & Lim, R. (2017). Is There An Association between Dietary Intake and Academic Achievement: A Systematic Review. Journal of Human Nutrition and Dietetics, 30(2), 117–140.
  5. Correa-Burrows, P., Burrows, R., Blanco, E., Reyes, M., & Gahagan, S. (2016). Nutritional Quality of Diet and Academic Performance in Chilean Students. Bulletin of the World Health Organization, 94(3), 185–192.
  6. Effendy, F. (2017). Status Gizi dan Hubungannya dengan Tingkat Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas X Di SMKN 2 Indramayu. Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran, 3(2), 115–127.
  7. Hermiyanty, H., Fitrasyah, S. I., Aiman, U., & Ashari, M. R. (2020). Gambaran Pengetahuan dan Praktik Menyusun Menu Sarapan pada Orang Tua Siswa SDIT Al-Fahmi Palu. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 2(1), 13–23. https://doi.org/10.22487/ghidza.v2i1.3
  8. Jatmoko, D. (2013). Relevansi Kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terhadap Kebutuhan Dunia Industri di Kabupaten Sleman. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(1), 1–13.
  9. Kecialan, R., & Kosif, R. (2016). Examining of the Relationship between Waist to Height Ratio, the Dietary Habits and Body Mass Index (BMI) of Students in A Vocational Health High School. HealthMED, 10(4), 149–161.
  10. Kemenkes RI. (2011). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Kemenkes RI.
  11. Kemenkes RI. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. In Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved Oktober 26, 2016.
  12. Lestari, I., & Siswanto, B. T. (2015). Pengaruh Pengalaman Prakerin, Hasil Belajar Produktif dan Dukungan Sosial terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(2), 183–194.
  13. Maesarah, M., Djafar, L., & Adam, D. (2020). Pola Makan dan Kejadian Obesitas Pada Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Gorontalo. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 3(2), 55–58. https://doi.org/10.22487/ghidza.v3i2.22
  14. Nurwijayanti. (2018). Pola Makan, Kebiasaan Sarapan dan Status Gizi Berhubungan Dengan Prestasi Belajar Siswa SMK di Kota Kediri. Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 6(1), 54–63.
  15. Rachmayani, S. A., Kuswari, M., & Melani, V. (2018). Hubungan Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Remaja Putri di SMK Ciawi Bogor. Indonesian Journal of Human Nutrition, 5(2), 125–130.
  16. Robert, D., & Posangi, I. (2013). Penyuluhan Makanan Seimbang Terhadap Asupan Zat Gizi, Status Gizi Dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal GIZIDO, 5(2), 108–116.
  17. Saputra, W. N. E., Alhadi, S., Supriyanto, A., Wiretna, C. D., & Baqiyatussolihat, B. (2018). Perbedaan Self-regulated Learning Siswa Sekolah Menengah Kejuruan berdasarkan Jenis Kelamin. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 3(3), 131–138.
  18. Setiawati, L., & Sudira, P. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Praktik Kejuruan Siswa SMK Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika. Jurnal Pendidikan Vokasi, 5(3), 325–339.
  19. Setiyawan, I. D. H., & Hadi, S. (2013). Pengaruh Prestasi Belajar Kejuruan dan Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Jurusan Teknik Pemesinan SMKN 3 Yogyakarta. In Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
  20. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
  21. Syafleni, Asriwati, & Hadi, A. J. (2020). Analisis Dampak Konsumsi Jajanan, Aktifitas Fisik, dan Status Gizi Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Swasta Pharmaca Medan. Jurnal Komunitas Kesehatan Masyarakat, 1(2), 31–39.
  22. Verdiana, L., & Muniroh, L. (2017). Kebiasaan Sarapan Berhubungan dengan Konsentrasi Belajar pada Siswa SDN Sukoharjo I Malang. Media Gizi Indonesia, 12(1), 14–20.
  23. Wardoyo, H. A., & Mahmudiono, T. (2013). Hubungan Makan Pagi dan Tingkat Konsumsi Zat Gizi dengan Daya Konsentrasi Siswa Sekolah Dasar. Media Gizi Indonesia, 9(1), 49–53.
  24. Yaco, N., & Abidin, U. W. (2019). Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar pada Siswa Di SMK Negeri 1 Polewali Kecamatan Polewali Kabupaten Polewali Mandar. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), 102–112.
  25. Yun, E. J., & Chung, H. Y. (2011). Comparison of the Perception of Meals and Nutrition Knowledge in General and Vocational High Schools. Journal of the Korean Society of Food Science and Nutrition, 40(9), 1244–1255
Handayani, N., Jamil, M., & Palupi, I. (2020). Faktor Gizi dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 4(1), 69-78. https://doi.org/10.22487/ghidza.v4i1.57
Fulltext