Hubungan Konsumsi Makanan Tinggi Natrium, Sikap, dan IMT dengan Kejadian Prehipertensi pada Mahasiswa
Article History
Submited : March 13, 2024
Published : June 5, 2024
Prehipertensi adalah kondisi berisiko kearah hipertensi. Hipertensi dan prehipertensi disebabkan oleh pola hidup tidak sehat dan tidak hanya berisiko pada usia dewasa tetapi juga pada usia remaja. Prevalensi hipertensi pada kelompok usia ≥18 tahun terjadi peningkatan dari 4,5% menjadi 13,2% di tahun 2013 dan 2018. Prevalensi hipertensi di Provinsi Sulawesi Tengah pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 29,75%. Tujuan penelitian mengetahui hubungan konsumsi makanan tinggi natrium, sikap, IMT dengan kejadian prehipertensi pada mahasiswa. Desain penelitian cross sectional dan populasi seluruh mahasiswa Universitas Widya Nusantara. Jumlah sampel sebanyak 100 responden diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Data IMT diperoleh dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, konsumsi natrium dan sikap melalui wawancara menggunakan kuesioner SQ-FFQ dan kuesioner sikap serta tekanan darah menggunakan Sphygmomanometer. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 34% mahasiswa mengkonsumsi makanan tinggi natrium berlebih, 6% memiliki sikap negatif, dan 21% memiliki IMT kegemukan dan obesitas serta 31% prehipertensi dan hipertensi. Tidak ada hubungan konsumsi makanan tinggi natrium dengan prehipertensi (p=1,000) dan adanya hubungan sikap dan IMT dengan kejadian prehipertensi pada Mahasiswa (p=0,072 dan p=0,000). Kesimpulannya yaitu terdapat hubungan sikap dan IMT dengan kejadian prehipertensi pada mahasiswa kecuali konsumsi makanan tinggi natrium.
2. Ekaningrum, A. Y. (2021). Hubungan Asupan Natrium, Lemak, Gangguan Mental Emosional, dan Gaya Hidup dengan Hipertensi pada Dewasa di DKI Jakarta. Journal of Nutrition College, 10(2), 82–92. https://doi.org/10.14710/jnc.v10i2.30435
3. Fajarwati, A., Dewi, M., Fauziyah, N. R. R. & Judiono (2022). Asupan Buah Sayur, Asupan Makanan Tinggi Natrium dan Hipertensi pada Remaja. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 2(3). 915-925. https://doi.org/10.34011/jks.v2i3.896
4. Fayasari, A. (2020). Penilaian Konsumsi Pangan.
5. Hardiman, R. M., & Siregar, F. M. (2022). Prevalensi dan Faktor Risiko Prehipertensi dan Hipertensi pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 22(1), 16–24. https://doi.org/10.24815/jks.v22i1.21257
6. Herdiani, N. (2019). Hubungan IMT dengan Hipertensi pada Lansia di Kelurahan Gayungan Surabaya. Medical Technology and Public Health Journal, 3(2), 183–189. https://doi.org/10.33086/mtphj.v3i2.1179
7. Hidayatullah, M. T., & Pratama, A. A. (2019). Hubungan Kebiasaan Merokok dan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi pada Remaja Usia 15-19 Tahun di Kelurahan Dayen Peken Ampenan Mataram. Smiknas, 108–115. https://ojs.udb.ac.id/index.php/smiknas/article/view/732
8. Hulukati, W., & Djibran, M. R. (2018). Analisis Tugas Perkembangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Bikotetik (Bimbingan dan Konseling Teori dan Praktik), 2(1), 73. https://doi.org/10.26740/bikotetik.v2n1.p73-80
9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 53(9), 1689–1699.
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018a). Faktor Risiko Hipertensi.
11. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018b). Klasifikasi Hipertensi.
12. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Apa itu Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)?
13. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Panduan Pendampingan Gizi pada Atlet.
14. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riskesdas 2018. Laporan Nasional Riskesdas 2018, 44(8), 181–222. http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf
15. Limbong, V. A., Rumayar, A., & Kandou, G. D. (2018). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tateli Kabupaten Minahasa. Jurnal Kesmas, 7(4), 2.
16. Mardianti, F., Rachmawati, D., & Suprajitno, S. (2022). Faktor Risiko Hipertensi pada Remaja. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti, 10(1), 43–55. https://doi.org/10.47794/jkhws.v10i1.363
17. Novianti, R., Djauhari Widjajakusumah, M., & Irmarahayu, A. (2020). Perbandingan Pengaruh Aktivitas Fisik dan Pengaruh Asupan Natrium terhadap Tekanan Darah Mahasiswa Tingkat I Angkatan 2018 FK UPN “Veteran” Jakarta. Seminar Nasional Riset Kedokteran, 2020. https://conference.upnvj.ac.id/index.php/sensorik/article/view/458
18. Novira, R. Y. (2020). Penyakit Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi.
19. Pantaleon, M. G. (2019). Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Makan dengan Status Gizi Remaja Putri di SMAN 2 Kota Kupang. Chmk Health Journal, 3(3), 69–76.
20. Qoerunisah, I. D., Prabamurti, P. N., & Handayani, N. (2022). Hubungan Sikap dan Dukungan Fakultas dengan Praktik Pencegahan Hipertensi pada Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang). Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 21(3), 153–161. https://doi.org/10.14710/mkmi.21.3.153-161
21. Sirajuddin, Surmita, & Astuti, T. (2018). Survei Konsumsi Pangan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203
22. Syah, M. N. H., Wahyuningsih, U., Ardiansyah, S., & Asrullah, M. (2020). Hypertension and Related Factors among Female Students at Vocational High School Bekasi, Indonesia. Media Gizi Indonesia, 15(3), 219-224. https://doi.org/10.20473/mgi.v15i3.219-224
23. Umbas, I. M., Tuda, J., & Numansyah, M. (2019). Hubungan antara Merokok dengan Hipertensi di Puskesmas Kawangkoan. Jurnal Keperawatan, 7(1), 1-8. https://doi.org/10.35790/jkp.v7i1.24334
24. Wahyudi, D. T. (2019). Sikap dan Perceived Threat terhadap Perilaku Pencegahan Hipertensi. Journal of Borneo Holistic Health, 2(1), 118–124. https://doi.org/10.35334/borticalth.v2i1.748
25. WHO. (2020). World Hypertension Day 2020.
Copyright (c) 2024 Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.