Hubungan Frekuensi Konsumsi Jajanan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak

Article History

Submited : September 14, 2024
Published : December 2, 2024

Permasalahan gizi pada anak remaja terbilang cukup tinggi karena masa ini seseorang akan mengalami masa petumbuhan yang cepat setelah masa bayi dan anak-anak. Permasalahan gizi anak akan banyak terdampak dari jajanan yang dikonsumsi dan banyaknya aktivitas fisik yang dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi jajanan dan aktivitas fisik dengan status gizi pada siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan cross sectional sebagai pendekatannya. Penelitain ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak dengan sampel berjumlah sebesar 66 siswa. Pemilihan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling. Pengukuran variabel frekuensi konsumsi jajanan dilakukan dengan form Food Frequency Questionnaire (FFQ) jajanan dalam 1 bulan terakhir, pengukuran aktivitas fisik dilakukan dengan form aktivitas fisik selama 7 hari dengan menghitung nilai PAL, dan pengukuran status gizi dengan indeks IMT/U. Analisis data yang digunakan adalah Uji Korelasi Pearson. Hasil analisis univariat menunjukkan siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak paling banyak memiliki frekuensi konsumsi jajanan yang jarang (53%), aktivitas fisik ringan (50%), dan status gizi baik (72,7%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara frekuensi konsumsi jajanan (p = 0,234) dan aktivitas fisik (p = 0,126) dengan status gizi. Tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi jajanan dan aktivitas fisik dengan status gizi pada siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak.

1. Alamin, R. I., Syamsianah, A., & Mufnaetty. (2014). Hubungan Sarapan Pagi di Rumah dan Jumlah Uang Saku dengan Konsumsi Makanan Jajanan di Sekolah pada Siswa SD N Sukorejo 02 Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, 3(1), 40–50.
2. Anggiruling, D. O., Ekayanti, I., & Khomsan, A. (2019). Analisis Faktor Pemilihan Jajanan, Kontribusi Gizi, dan Status Gizi Sekolah Dasar. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1), 81–90. https://doi.org/10.30597/mkmi.v15i1.5914
3. Ariaini, S., Nisa, A., Yulianti, & Solechah, S. A. (2022). Hubungan Pengetahuan Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Remaja Perempuan di SMP Negeri 1 Banjarbaru. Kesehatan Indonesia, 13(1), 1–5.
4. Cahyaning, R. C. D., Supriyadi, & Kurniawan, A. (2019). Hubungan Pola Konsumsi , Aktivitas Fisik dan Jumlah Uang Saku dengan Status Gizi pada Siswa SMP Negeri di Kota Malang Tahun 2019. Sport Science and Health, 1(1), 22–27. http://journal2.um.ac.id/index.php/jfik/article/download/9984/4488
5. Desi, Ernalia, Y., & Syuryadi, N. (2023). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswa/i di SMP IT Al-Alam Indragiri Hulu. PROSIDING Seminar Nasional Ketahanan Pangan, 1, 1–12. https://ketahanan-pangan.uin-suska.ac.id/index.php/home
6. Djamaluddin, I., Andiani, & Surasno, D. M. (2022). Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar di SD Negeri 48 Kota Ternate Tahun 2019. Jurnal BIOSAINSTEK, 4(1), 22–31. https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i1.22-31
7. Dwijayanti, I., & Chao, J. C.-J. (2021). Hubungan Pola Konsumsi Camilan dan Status Gizi pada Remaja di Kota Malang, Indonesia. Medical Technology and Public Health, 5(2), 231–238.
8. Ernyasih, & Handari, S. (2019). Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Konsumsi Zat Besi dengan Status Gizi pada Remaja Putri di SMP Yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan Tahun 2017. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 15(1), 56–62. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK
9. FAO/WHO/UNU. (2004). Human Energy Requirements. Report of a Joint FAO/WHO/UNU Expert Consultation, Rome, 17-24 October 2001. FAO/WHO/UNU. https://www.fao.org/4/y5686e/y5686e00.htm
10. Hasan, M. F., Bahri, S., Ramania, N. S., Kusnaedi, K., Karim, D. A., & Juniarsyah, A. D. (2019). Tingkat Aktivitas Fisik Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Sains Keolahragaan Dan Kesehatan, 4(2), 78–83. https://doi.org/10.5614/jskk.2019.4.2.6
11. Hutabarat, S. B., Purba, R., Mutiara, E., & Emilia, E. (2022). Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi dan Kebiasaan Jajan dengan Status Gizi Anak SD Negeri 026602 Kota Binjai. Gizi Pangan, Klinik, Dan Masyarakat, 2(2), 13–24.
12. Katmawanti, S., Supriyadi, & Setyorini, I. (2019). Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswi Kelas VII SMP Negeri (Full Day School). Journal of Public Health, 4(2), 63–74.
13. Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak. Kementerian Kesehatan RI.
14. Kemenkes RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Kementerian Kesehatan RI.
15. Lani, A., Margawati, A., & Fitranti, D. Y. (2017). Hubungan Frekuensi Sarapan dan Konsumsi Jajanan dengan Z-Score IMT/U pada Siswa Sekolah Dasar. Journal of Nutrition College, 6(4), 277–284. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc
16. Mayyoni, N., Suiraoka, I., & Widarti, I. (2019). Hubungan Penggunaan Gadget dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Siswa SMP di Kota Denpasar. Journal of Nutrition Science, 8(3), 172–178.
17. Millatashofi, A., & Adi, A. (2023). Hubungan Tingkat Kecukupan Asupan Zat Gizi dan Kebiasaan Jajan dengan Status Gizi pada Remaja Santriwati di Pondok Pesantren Surabaya. Jurnal Kesehatan Tadulako, 9(2), 121–127.
18. Mokoagow, A., & Munthe, D. P. (2020). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Di Smp Nasional Mogoyunggung the Relationship Between Physical Activity and Nutritional Status in Mogoyunggung National Middle School. Jurnal Ilmu Kesehatan Olahraga, 1(1), 20–24.
19. Nasriyah, Kulsum, U., & Tristanti, I. (2021). Perilaku Konsumsi Jajanan Sekolah dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar di Desa Tumpangkrasak Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 12(1), 123–129.
20. Noviyanti, R., & Marfuah, D. (2017). Hubungan Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, dan Pola Makan Terhadap Status Gizi Remaja Di Kelurahan Purwosari Laweyan Surakarta. Proceeding The 6th University Research Colloquium: Seri MIPA Dan Kesehatan, 421–426.
21. Qomariah, S., Herlina, S., Sartika, W., & Juwita, S. (2022). Pengaruh Frekuensi Makan terhadap Kejadian Gizi Lebih pada Remaja di Era Pandemi Covid-19 di Pekanbaru. Center of Research Publication and Midwifery and Nursing, 6(1), 25–29.
22. Rasmaniar, Rofiqoh, Kristianto, Y., Zulfatunnisa, N., Kafiar, R., Tinah, P., Rosnah, & Purba, D. (2023). Kesehatan dan Gizi Remaja. Yayasan Kita Menulis.
23. Riskesdas. (2018). Laporan Provinsi Jawa Tengah Riskesdas 2018. Badan Litbang Kesehatan.
24. Rohmatin, N. I., Hidayati, N., & Fitria. (2023). Hubungan Frekuensi Konsumsi Jajanan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Siswa di SMA N 2 Bojonegoro. Jurnal Infokes, 13(2), 101–109.
25. Sujarwati, A., Agustina, E., Azmiyannoor, M., Rosadi, D., Fakhriyadi, R., Fadillah, N. A., Lasari, H. H. D., & Nisa, M. A. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Aktivitas Fisik Pada Remaja di Kota Banjarbaru Tahun 2021. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 3(3), 192–200. https://doi.org/10.51181/bikfokes.v3i3.7218
26. UNICEF. (1998). The State of the world’s children, 1998. Oxford University Press. https://www.unicef.org/reports/state-worlds-children-1998
27. Welis, W., & Rifki, M. S. (2013). Gizi untuk Aktivitas Fisik dan Kebugaran. UNP Press.
Rahmadani, V., Kisnawaty, S., & Muwakhidah, M. (2024). Hubungan Frekuensi Konsumsi Jajanan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 8(2), 217-224. https://doi.org/10.22487/ghidza.v8i2.1602
Fulltext