Hubungan antara Konsumsi Makanan Cepat Saji, Jenis Kelamin, dan Aktivitas Fisik dengan Persentase Lemak Tubuh pada Siswa SMP di Surakarta

Sandyawan Wisnu Haryadi Bio | Sandi Nugraha Bio | Diah Lintang Kawuryan Bio
Article History

Submited : January 9, 2023
Published : June 25, 2023

Kelebihan berat badan dan obesitas disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan energi karena konsumsi kalori lebih besar dari pengeluarannya. Akumulasi lemak berlebihan berpengaruh terhadap kesehatan. Hal ini didukung oleh banyaknya konsumsi makanan cepat saji dengan porsi besar yang tinggi energi, gula, lemak, sedangkan untuk mikronutrien dan seratnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan cepat saji, jenis kelamin, dan aktivitas fisik dengan persentase lemak tubuh pada siswa SMP di Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Konsumsi makanan cepat saji diukur dengan Food Frequency Questionnaire, aktivitas fisik diukur dengan PAQ-A dan PAQ-C, dan persentase lemak tubuh diukur dengan Bioelectrical Impedance Analysis. Data dianalisis menggunakan uji Spearman dan Chi-Square. Jumlah subjek 96 siswa yang terdiri dari 47 laki-laki dan 49 perempuan dengan persentase lemak tubuh didapatkan 33 overweight dan 7 obese. Untuk frekuensi konsumsi ditemukan 30 jarang, 49 sering, dan 17 sering sekali dalam mengonsumsi fast food. Sedangkan, untuk tingkat aktivitas fisik didapatkan 25 rendah, 49 sedang, dan 22 tinggi dalam melakukan aktivitas fisik. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif kuat antara konsumsi makanan cepat saji dengan persentase lemak tubuh pada siswa SMP (r=0,580, P=0,000). Terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan persentase lemak tubuh (P=0,003). Juga ditemukan korelasi negatif berkekuatan cukup antara aktivitas fisik dengan persentase lemak tubuh (r=-0,274, P=0,007). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara konsumsi makanan cepat saji, jenis kelamin, dan aktivitas fisik dengan persentase lemak tubuh pada siswa SMP di Surakarta.

Bahadoran, Z., Mirmiran, P., & Azizi, F. (2015). Fast Food Pattern and Cardiometabolic Disorders: A Review of Current Studies. Health Promotion Perspectives, 5(4), 231. https://doi.org/10.15171/HPP.2015.028
Dahriani, T. A., Murbawani, E. A., & Panunggal, B. (2016). Hubungan Lingkar Leher dan Tebal Lemak Bawah Kulit (Skinfold) terhadap Profil Lipid pada Remaja. DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO), 5(4), 1804–1814. https://doi.org/10.14710/DMJ.V5I4.15967
Effendy, S., Gunawan, M. F., Lintang, D., Argoputra, A., Dian, P., & Abraham, Y. B. (2018). the Relationship Between Physical Activity and Obesity Based on Body Fat Percentage in Banjaroyo Village, Kalibawang, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas, 15(1), 29–36.
Jura, M., & Kozak, L. P. (2016). Obesity and related consequences to ageing. Age, 38(1). https://doi.org/10.1007/S11357-016-9884-3
Karastergiou, K., Smith, S. R., Greenberg, A. S., & Fried, S. K. (2012). Sex differences in human adipose tissues – the biology of pear shape. Biology of Sex Differences, 3(1), 13. https://doi.org/10.1186/2042-6410-3-13
Kemenkes. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak. Kementrian Kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Kementerian Kesehatan RI, 1–582. https://dinkes.kalbarprov.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Laporan-Riskesdas-2018-Nasional.pdf
Lubis, M. Y., Hermawan, D., Febriani, U., & Farich, A. (2020). Hubungan Antara Faktor Keturunan, Jenis Kelamin dan Tingkat Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Kejadian Obesitas pada Mahasiswa di Universitas Malahayati. Jurnal Human Care, 5(4), 891–900.
Majabadi, H. A., Solhi, M., Montazeri, A., Shojaeizadeh, D., Nejat, S., Farahani, F. K., & Djazayeri, A. (2016). Factors Influencing Fast-Food Consumption Among Adolescents in Tehran: A Qualitative Study. Iranian Red Crescent Medical Journal, 18(3), 23890. https://doi.org/10.5812/IRCMJ.23890
Panuganti, K. K., Nguyen, M., & Kshirsagar, R. K. (2021). Obesity. Antenatal Disorders for the MRCOG and Beyond, 135–138. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459357/
Ramires, V. V., Dumith, S. C., & Gonçalves, H. (2015). Longitudinal Association Between Physical Activity and Body Fat During Adolescence: A Systematic Review. Journal of Physical Activity & Health, 12(9), 1344–1358. https://doi.org/10.1123/JPAH.2014-0222
Septiani, A., Purbowati, & Pontang, G. S. (2017). Hubungan Konsumsi Fast Food Dan Kebiasaan Menonton Televisi Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Remaja Awal Usia 10-12 Tahun Di Sdn Sekaran 02 Gunungpati Kota Semarang. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 9(22), 117–125.
Seventina, R. A. (2012). Hubungan Faktor-Faktor Risiko Dan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Smpn 1 Kota Palembang Tahun 2012.
Tambunan, N. A. (2013). HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) Universitas Sumatera Utara.
Westerterp, K. R. (2013). Physical activity and physical activity induced energy expenditure in humans: measurement, determinants, and effects. Frontiers in Physiology, 4. https://doi.org/10.3389/FPHYS.2013.00090
World Health Organization (WHO). (2021). Obesity and overweight. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
Yanti, C. A., & Akhri, I. J. (2021). Perbedaan Uji Korelasi Pearson, Spearman dan Kendall Tau dalam Menganalisis Kejadian Diare. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 6(1), 51–58. http://publikasi.lldikti10.id/index.php/endurance/article/view/137
Haryadi, S., Nugraha, S., & Kawuryan, D. (2023). Hubungan antara Konsumsi Makanan Cepat Saji, Jenis Kelamin, dan Aktivitas Fisik dengan Persentase Lemak Tubuh pada Siswa SMP di Surakarta. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 7(1), 53-63. https://doi.org/10.22487/ghidza.v7i1.613
Fulltext