Hubungan Paparan Media Sosial dan Pengetahuan Gizi dengan Kebiasaan Membaca Label Gizi pada Pengguna Media Sosial di Indonesia

Article History

Submited : December 21, 2024
Published : June 22, 2025

Di era digital, media sosial menjadi salah satu sumber utama informasi kesehatan dan gizi, yang memengaruhi perilaku konsumsi masyarakat, khususnya di kalangan pengguna aktif media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara paparan media sosial, pengetahuan gizi, dan kebiasaan membaca label gizi pada pengguna media sosial di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survei dan teknik random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 432 responden dengan kriteria berumur 18 tahun ke atas dan aktif menggunakan media sosial. Analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden (79,9%) menggunakan media sosial dengan frekuensi tinggi (beberapa kali dalam sehari) dan durasi sedang (3-4 jam per hari). Sebanyak 54,2% responden secara aktif menggunakan media sosial untuk mencari informasi terkait gizi. Dari segi pengetahuan gizi, hampir setengah responden (37%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Sedangkan kebiasaan membaca label gizi, sebanyak 47,5% responden tergolong dalam kategori tinggi. Uji analisis data menggunakan uji korelasi Spearman untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara paparan media sosial dan pengetahuan gizi dengan kebiasaan membaca label gizi (p-value < 0,05), dengan koefisien korelasi yang menunjukkan hubungan yang sangat lemah ke arah positif. Pengetahuan gizi yang lebih baik dan paparan informasi gizi melalui media sosial berkontribusi terhadap peningkatan kebiasaan membaca label gizi, meskipun dengan pengaruh yang terbatas. Penelitian ini menyarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan metode observasi langsung atau desain longitudinal untuk memahami pengaruh jangka panjang terhadap kebiasaan membaca label gizi.

1. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2018). Pedoman Informasi Pangan pada Label Kemasan. Badan POM Republik Indonesia.
2. Codex Alimentarius Commission (CAC). (2007). General Standard for the Labelling of Prepackaged Foods. FAO/WHO.
3. Devi, A., Rahmatullah, & Wahyuni, D. (2013). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan praktik membaca label pangan pada mahasiswa di Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 83-90.
4. Giró-Candanedo, M., Martínez, J. A., & Moreno, J. (2022). The influence of nutrition knowledge on food label reading behavior: A study in Spain. Journal of Nutrition Education and Behavior, 54(3), 123-130.
5. Gita, R. (2019). Peran media sosial dalam edukasi kesehatan: Studi pada mahasiswa pengguna Instagram. Jurnal Komunikasi Kesehatan, 5(1), 45-56.
6. Hanum, D., & Maulida, S. (2023). Durasi penggunaan media sosial dan pengaruhnya terhadap pola makan generasi muda. Jurnal Gizi dan Pangan, 18(1), 59-70.
7. Huang, L., Zhang, T., & Li, J. (2021). The role of nutrition knowledge in enhancing food label use: Evidence from a structural equation model in China. Appetite, 163, 105228. https://doi.org/10.1016/j.appet.2021.105228
8. Januraga, P. P., Wulandari, L. P. L., & Rachmayanti, R. D. (2021). Effectiveness of social media campaigns for improving nutritional knowledge: An Instagram-based study in Indonesia. BMC Public Health, 21(1), 789. https://doi.org/10.1186/s12889-021-10745-x
9. Johnson, R. (2020). The influence of social media health information on consumer behavior. Journal of Health Communication, 25(3), 215-228. https://doi.org/10.1080/10810730.2019.1704853
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes). (2022). Laporan Riskesdas 2018 dan Kebijakan Gizi Nasional. Kementerian Kesehatan RI.
11. Mahendra, A. (2017). Pengaruh edukasi gizi terhadap perilaku membaca label gizi pada mahasiswa. Jurnal Ilmu Gizi Indonesia, 5(2), 45-52.
12. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
13. Novitamanda, D., Rahmawati, I., & Cahyani, T. (2020). Social media exposure and nutrition label reading behavior among college students. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 15(1), 73-84.
14. Permenkes No. 30 Tahun 2013. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak. Kementerian Kesehatan RI.
15. Rahayu, D. (2016). Hubungan pengetahuan gizi dengan kebiasaan membaca label makanan pada konsumen. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 122-130.
16. Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
17. Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
18. Shimoga, S. V., Kim, B., & Kil, H. (2019). Social media and healthy eating behavior: A cross-sectional analysis among college students. Journal of Nutrition Education and Behavior, 51(3), 345-352. https://doi.org/10.1016/j.jneb.2018.08.004
19. Smith, L., Brown, K., & Johnson, P. (2018). Nutritional labeling and consumer behavior: A cross-sectional study. International Journal of Consumer Studies, 42(5), 489-498. https://doi.org/10.1111/ijcs.12465
20. Tankovska, H. (2021). Instagram: Number of users in selected countries worldwide. Statista. https://www.statista.com/statistics/578364/countries-with-most-instagram-users/
21. Wandel, M. (1997). Food labelling from a consumer perspective. British Food Journal, 99(6), 212-219. https://doi.org/10.1108/00070709710181510
22. World Health Organization (WHO). (2022). Noncommunicable diseases fact sheet. WHO. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/noncommunicable-diseases
23. Zaki, A., & Sari, M. (2019). Peningkatan pengetahuan gizi remaja melalui media sosial. Jurnal Pendidikan Gizi, 7(3), 145-153.
Rahmania, S., Puspitasari, D., & Rakhma, L. (2025). Hubungan Paparan Media Sosial dan Pengetahuan Gizi dengan Kebiasaan Membaca Label Gizi pada Pengguna Media Sosial di Indonesia. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 9(1), 185-195. https://doi.org/10.22487/ghidza.v9i1.1777
Fulltext