Hubungan Antenatal Care (ANC) dan Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta

Dennys Elsa Aprilia | Dyah Intan Puspitasari Bio
Article History

Submited : July 10, 2024
Published : December 2, 2024

Anemia merupakan salah satu isu kesehatan yang dihadapi oleh perempuan hamil, yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan ibu serta janin yang ada di dalam rahimnya. Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya anemia antara lain adalah kunjungan antenatal care (ANC) yang kurang memadai dan tidak patuh untuk mengonsumsi tablet tambah darah. Penelitian ini memiliki tujuan mengeksplorasi hubungan antara konsumsi tablet tambah darah dalam konteks antenatal care dan insiden anemia wanita hamil di Puskesmas Sangkrah, Kota Surakarta. Sebanyak 38 sampel berhasil diperoleh dengan sifat observasional menggunakan pendekatan cross sectional, yang menerapkan teknik pengambilan sampel acak sederhana, dan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data mengenai kunjungan ANC dan konsumsi tablet tambah darah didapatkan dari kuesioner serta memeriksa buku kesehatan ibu dan anak (KIA), dan untuk insiden anemia diukur dengan menentukan kadar hemoglobin menggunakan metode Cyanmethemoglobin. Proses analisis data dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 2.0, sementara pengujian hipotesis dilakukan melalui uji Chi Square. Analisis statistik menunjukkan bahwa 18,4% dari responden yang tidak melakukan kunjungan antenatal care secara menyeluruh mengalami anemia, sedangkan 28,9% responden yang tidak disiplin dalam mengonsumsi tablet tambah darah juga menunjukkan tanda-tanda anemia. Secara keseluruhan, proporsi responden yang mengalami anemia mencapai 57,89%. Dalam analisis yang mengaitkan kunjungan antenatal care dengan kejadian anemia melalui uji Chi Square, nilai yang diperoleh adalah (p=0,647), sedangkan hubungan antara konsumsi tablet tambah darah dan kejadian anemia menghasilkan nilai (p=0,016). Temuan ini memungkinkan disimpulkan bahwasannya tidak adanya hubungan signifikan antara kunjungan antenatal care dan kejadian anemia, dan adanya gubungan signifikan konsumsi tablet tambah darah dan insiden anemia. Oleh karena itu, ibu hamil harus lebih menyadari perlunya mengonsumsi tablet tambah darah sesuai resep dan menjadwalkan kunjungan ANC secara teratur melalui penggunaan promosi kesehatan serta komunikasi informasi dan edukasi (KIE).

1. Ariesta, & Nafalia, A. M. (2016). Hubungan Karakteristik Wanita hamil dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah. Jurnal Obstretika Scientia, 4(1), 381–400.
2. Astuti, D., Aryawati, W., & Sari, N. (2020). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Kepatuhan Minum Tablet Fe Pada Wanita hamil Anemia Trimester II Dan III Di Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung Tahun 2020. Pros Forum Ilm Tah IAKMI, 1(2), 1–8.
3. Chalik, R., & Hidayati. (2019). Kepatuhan wanita hamil dalam meminum tablet Fe dengan kejadian anemia di Puskesmas Maccini Sawah Kota Makassar. Jurnal Media Keperawatan, 10(1), 37-43.
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Depkes RI.
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010 . Kementerian Kesehatan RI.
6. Dinas Kesehatan Kota Surakarta. (2022). Profil Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2022. Dinas Kesehatan Kota Surakarta.
7. Dolang, & Wiwin, M. (2020). Hubungan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Fe dan Keteraturan Kunjungan ANC dengan Kejadian Anemia Pada Wanita hamil. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 5(1).
8. Ermawati. (2019). Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Anemia pada Wanita hamil. Jurnal JKFT Universitas Muhammadiyah Tanggerang, 4(2), 65–71.
9. Erryca, P. (2022). Gambaran Upaya Pencegahan Anemia pada wanita hamil di wilayah kerja puskesmas sukmawati I tahun 2022. Jurnal Keperawatan, 8(5), 2003–2005.
10. Fitriyah, N., Fauzia, E., & Fitriani, N. (2022). Kepatuhan Wanita hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe. 13(1), 102–115.
11. Garno, C., & Irene Putri, S. (2020). Hubungan Kualitas Tidur Dan Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Wanita hamil Relationship Between Sleep Quality And Consuming Iron (Fe) Tablets With Anemia In Pregnant Woment. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia, 6(1), 19–25.
12. Hardianti, U., Amir, Y. M., & Balqis. (2013). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Antenatal Di Puskesmas Pattingalloang Kota Makasar 2013. Jurnal Akk, 2(3), 35–41.
13. Irianto, K. (2014). Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi. ALFABETA.
14. Kementerian Kesehatan RI. (2013). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Kemeskes RI.
15. Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas dan Bayi Baru Lahir di Era Adaptasi Kebiasaan Baru.
16. Kementrian Kesehatan RI. (n.d.). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan Minimal Kesehatan. Kemenkes RI.
17. Khasanah, & Sudilah. (2016). Gambaran Karakteristik Anemia Pada Wanita hamil di Puskesmas Sanden Bantul Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kebidanan, 4(2), 110–117.
18. Leny. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Wanita hamil’. Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang, 9(2), 161–167, 9(2), 161–167.
19. Marniyati, L., Saleh, I., & Soebyakto, B. (2016). Pelayanan Antenatal Berkualitas dalam meningkatkan Deteksi Risiko Tinggi pada Wanita hamil oleh Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung dan Sei Selincah di Kota Palembang. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan., 3(1), 355–362.
20. Nurmalasari, V., & Sumarni, S. (2019). Hubungan Keteraturan Kunjungan Antenatal Care dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Wanita hamil Trimester III di Kecamatan Probolinggo. Jurnal Amerta Nutrition, 3(1).
21. Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, E. (2017). Faktor-faktor yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care ( ANC ) Wanita hamil. Majority, 72–76.
22. Renzo, & Gian, C. Di. (2015). Iron Deficiency Anemia in Pregnancy. Women’s Health. 11(6).
23. Republik Indonesia. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indoensia.
24. SDKI. (2017). Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia 2017.
25. Sitepu, Tengang, J., Andini, H. Y., & Zahira, S. F. (2019). Pengetahuan Wanita hamil Tentang Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Berdasarkan Karakteristik Di Klinik Barokah. Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika), 5(2), 54–62.
26. Tanziha, I., Utama, L. J., & Rosmiati, R. (2016). Faktor Risiko Anemia Wanita hamil di Indonesia. 11, 143–152.
27. Wulandari, AF., Sutrisminah, E., & Susiloningtyas, I. (2021). Literature Review: Dampak Anemia Defisiensi Besi Pada Wanita hamil. J Ilm (Pharmacist, Anal Nurse, Nutr Midwivery, Environ Dent, 16(3), 692–698.
28. Wungkana, E. (2016). Hubungan antara Frekuensi Antenatal Care dengan kejadianAnemia pada wanita hamil di puskesmas bahu kota manado. Universitas Ratulangi Manado.
29. Yusriani, Y., Alwi, M., Romalita, Y., & Dewi, S. (2019). The Role Of public Health Workers As A Facilitator In Preventing Of Maternal Death In Gowa District. Urban Health, 2(1), 34–40.
Aprilia, D., & Puspitasari, D. (2024). Hubungan Antenatal Care (ANC) dan Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 8(2), 158-165. https://doi.org/10.22487/ghidza.v8i2.1370
Fulltext