Efektivitas Pemberian PMT terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Sukoharjo

Ellora Widyana | Muwakhidah Muwakhidah Bio | Listyani Hidayati Bio
Article History

Submited : December 14, 2024
Published : June 17, 2025

Salah satu intervensi yang dilakukan untuk mengatasi stunting adalah Pemberian Makanan Tambahan. Kandungan makronutrien pada PMT terutama sumber protein bermanfaat pada pertumbuhan balita. Peningkatan pertumbuhan pada balita diharapkan dapat meningkatkan status gizi balita (TB/U) sehingga angka kejadian stunting dapat diturunkan. Mengetahui efektivitas pemberian PMT terhadap kejadian stunting pada balita di Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental pre dan post tanpa kelompok kontrol. Sampel diambil melalui metode Multistage dengan sistem Random Sampling dan didapatkan 72 subjek penelitian. Program Pemberian Makanan Tambahan diberikan selama 90 hari dengan siklus menu 10 hari yang memiliki rata-rata kandungan gizi energi sebesar 401,95 kkal, protein 17,022 gr, lemak 18,129 gr. Data tinggi badan menurut umur sebelum dan sesudah intervensi diperoleh berdasarkan data monitoring dan evaluasi, kemudian dianalisis menggunakan WHO antro. Uji hipotesis penelitian menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil analisis, balita stunting sebelum diberikan PMT sebesar 63,9% dan setelah diberikan PMT sebesar 68,1%. Balita severely stunted sebelum diberikan PMT sebesar 36,1% dan setelah diberikan PMT sebesar 29,2%. Rata-rata z-score sebesar -2,93 SD dan sesudah di intervensi nilai rata-rata z-score sebesar -2,7 SD yang menunjukkan kenaikan rata-rata z-score sebesar 0,23 SD. Tidak ada perbedaan status gzii yang signifikan sebelum dan setelah PMT (p-value 0,265). PMT tidak efektif dalam menurunkan kejadian stunting pada balita. Durasi intervensi yang lebih panjang diharapkan dapat menunjukkan hasil yang lebih akurat dan berkelanjutan dalam menanggulangi stunting. Ibu balita diharapkan dapat menambahkan variasi menu seperti pada menu PMT yang kaya akan zat gizi.

1. Adam, D., Hatta, H., Djafar, L., & Ka, I. (2021). Hubungan Pola Makan dan Riwayat ASI Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Gorontalo. In Public Health Nutrition Journal (Vol. 1, Issue 1).
2. Afriansyah, E., Yuswita, E., Fitriyani, L., Kesehatan dan Teknologi PKP DKI Jakarta, I., & Author, C. (2023). HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ASUPAN GIZI (KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK DAN ZAT BESI) SEBAGAI FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA < 5 TAHUN DI KOTA DEPOK TAHUN 2023. Jurnal Kesehatan Tembusai, 6427–6433.
3. Ahmed, M., Zepre, K., Lentero, K., Gebremariam, T., Jemal, Z., Wondimu, A., Bedewi, J., Melis, T., & Gebremeskel, A. (2022). The relationship between maternal employment and stunting among 6–59 months old children in Gurage Zone Southern Nation Nationality People’s region, Ethiopia: A comparative cross-sectional study. Frontiers in Nutrition, 9. https://doi.org/10.3389/fnut.2022.964124
4. Angelina, C. F., & Aji P. (2018). FAKTOR KEJADIAN STUNTING BALITA BERUSIA 6-23 BULAN DI PROVINSI LAMPUNG. In Jurnal Dunia Kesmas (Vol. 7).
5. Aprilia, D. (2022). PERBEDAAN RISIKO KEJADIAN STUNTING BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN. Jurnal Kebidanan, 25–31.
6. Asra Laily, L., Indarjo, S., Ilmu Kesehatan Masyarakat, J., Ilmu Keolahragaan, F., & Negeri Semarang, U. (2023). Literature Review: Dampak Stunting terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT, 7, 354–364. https://doi.org/10.15294/higeia/v7i3/63544
7. Atamou, L., Rahmadiyah, D. C., Hassan, H., & Setiawan, A. (2023). Analysis of the Determinants of Stunting among Children Aged below Five Years in Stunting Locus Villages in Indonesia. Healthcare (Switzerland), 11(6). https://doi.org/10.3390/healthcare11060810
8. Ayu, N., Sari, M. E., Komang, N., & Resiyanthi, A. (2020). Kejadian Stunting Berkaitan Dengan Perilaku Merokok Orang Tua. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 3(2). https://doi.org/10.26594/jika.1.2.2020
9. Black, M. M., Walker, S. P., Fernald, L. C. H., Andersen, C. T., DiGirolamo, A. M., Lu, C., McCoy, D. C., Fink, G., Shawar, Y. R., Shiffman, J., Devercelli, A. E., Wodon, Q. T., Vargas-Barón, E., & Grantham-McGregor, S. (2017). Early childhood development coming of age: science through the life course. In The Lancet (Vol. 389, Issue 10064, pp. 77–90). Lancet Publishing Group. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(16)31389-7
10. Budiastutik, I., & Rahfiludin, M. Z. (2019). Faktor Risiko Stunting pada anak di Negara Berkembang Risk Factors of Child Stunting in Developing Countries. Amerta Nutr , 122–130. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i3.2019.122-129
11. Dewi, N., Program, A., S1, S., Kesehatan, I., Fakultas, M., & Masyarakat, K. (2019). ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 12-59 BULAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal).
12. Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo 2021.
13. Dwi, A., Yadika, N., Berawi, K. N., & Nasution, S. H. (2019). Pengaruh Stunting terhadap Perkembangan Kognitif dan Prestasi Belajar. Jurnal Akselerasi Merdeka Belajar Dalam Pengabdian Orientasi Masyarakat (AMPOEN): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.
14. Elisanti, A. D., Jayanti, R. D., Amareta, D. I., Ardianto, E. T., & Wikurendra, E. A. (2023). Macronutrient intake in stunted and non-stunted toddlers in Jember, Indonesia. Journal of Public Health Research, 12(3). https://doi.org/10.1177/22799036231197178
15. Erty Suksesty, C., Mardiana Afrilia, E., & Artikel, R. (2020). EFEKTIFITAS PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN MENGGUNAKAN KOMBINASI JUS KACANG HIJAU DAN TELUR AYAM REBUS TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI STUNTING DI KABUPATEN PANDEGLANG INFORMASI ARTIKEL: A B S T R A K. Jurnal IMJ: Indonesia Midwifery Journal, 3.
16. Fajar, S. A., Anggraini, C. D., & Husnul, N. (2022). Efektivitas pemberian makanan tambahan pada status gizi balita Puskesmas Citeras, Kabupaten Garut. Nutrition Scientific Journal, 1(1), 30–40. https://doi.org/10.37058/nsj.v1i1.5975
17. Farah Danita Rahman. (2018). PENGARUH POLA PEMBERIAN MAKANAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA. The Indonesian Journal Of Health Science, 10, 15–24.
18. Fazid, S., Haq, Z. U., Gillani, B. H., Khan, A. J., Khan, M. N., Khan, A., Garzon, C., Habib, I., Tanimoune, M., Ihtesham, Y., & Heald, A. H. (2024). Effectiveness of locally produced ready-to-use supplementary foods on the prevention of stunting in children aged 6-23 months: A community-based trial from Pakistan. British Journal of Nutrition, 131(7), 1189–1195. https://doi.org/10.1017/S0007114523002702
19. Fikadu, T., Assegid, S., & Dube, L. (2014). Factors associated with stunting among children of age 24 to 59 months in Meskan district, Gurage Zone, South Ethiopia: A case-control study. BMC Public Health, 14(1). https://doi.org/10.1186/1471-2458-14-800
20. Fikawati, S., Syafiq, A., Ririyanti, R. K., & Gemily, S. C. (2021). Energy and protein intakes are associated with stunting among preschool children in Central Jakarta, Indonesia: a case-control study. Malaysian Journal of Nutrition, 27(1), 81–91. https://doi.org/10.31246/MJN-2020-0074
21. Hanson, K. L., & Connor, L. M. (2014). Food insecurity and dietary quality in US adults and children: A systematic review. American Journal of Clinical Nutrition, 100(2), 684–692. https://doi.org/10.3945/ajcn.114.084525
22. Hasanudin, Djaafar, T., Saharudin, & Bungawati, A. (2021). Factors related to the incidence of stunting in Nupabomba and Guntarano Villages, Tanantovea District, Donggala Regency. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 755(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/755/1/012035
23. Herbawani, C. K., Karima, U. Q., Syah, Muh. N. H., Hidayati, A. N., & Aprianto, B. (2022). Analisis Determinan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Cinangka, Kota Depok. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 6(1), 64–79. https://doi.org/10.22487/ghidza.v6i1.518
24. Inna Natara, A., Siswati, T., Sitasari, A., Gizi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta, J., & Unggulan Inovasi Novakesmas Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta, P. (2023). ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RADAMATA. Journal of Nutrition College, 12, 192–197. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/
25. Kahssay, M., Woldu, E., Gebre, A., & Reddy, S. (2020). Determinants of stunting among children aged 6 to 59 months in pastoral community, Afar region, North East Ethiopia: Unmatched case control study. BMC Nutrition, 6(1). https://doi.org/10.1186/s40795-020-00332-z
26. Kemenkes. (2022). BUKU SAKU Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
27. Kinyoki, D. K., Manda, S. O., Moloney, G. M., Odundo, E. O., Berkley, J. A., Noor, A. M., & Kandala, N. B. (2017). Modelling the Ecological Comorbidity of Acute Respiratory Infection, Diarrhoea and Stunting among Children Under the Age of 5 Years in Somalia. International Statistical Review, 85(1), 164–176. https://doi.org/10.1111/insr.12206
28. Laksono, A. D., Wulandari, R. D., Amaliah, N., & Wisnuwardani, R. W. (2022). Stunting among children under two years in Indonesia: Does maternal education matter? PLoS ONE, 17(7 July). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0271509
29. Maulidah B, Nina. R, & Sulistiyani. (2019). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Panduman Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Ilmu Gizi Indonesia.
30. Maulidia.P, Simatupang. Nurhenti. D, Widayati. S, & Adhe. K, R. (2022). ANALISIS VARIASI PENYAJIAN MENU MAKANAN TERHADAP NAFSU MAKAN PADA ANAK USIA 2-4 TAHUN DI DESA BADANG. Seling Jurnal Program Studi PGRA, 2(8), 159–171. https://doi.org/10.29062/seling.v8i2.1229
31. Muchlis, N., Yusuf, R. A., Rusydi, A. R., Mahmud, N. U., Hikmah, N., Qanitha, A., & Ahsan, A. (2023). Cigarette Smoke Exposure and Stunting Among Under-five Children in Rural and Poor Families in Indonesia. Environmental Health Insights, 17. https://doi.org/10.1177/11786302231185210
32. Muflidah. (2019). BUKU PEDOMAN PEMBERDAYAAN IBU MENYUSUI PADA PROGRAM ASI EKSKLUSI.
33. Mzumara, B., Bwembya, P., Halwiindi, H., Mugode, R., & Banda, J. (2018). Factors associated with stunting among children below five years of age in Zambia: Evidence from the 2014 Zambia demographic and health survey. In BMC Nutrition (Vol. 4, Issue 1). BioMed Central. https://doi.org/10.1186/s40795-018-0260-9
34. Nirmala, B. (2021). Capaian Perkembangan Kognitif Anak Stunted dan Normal di TK/KB. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 5(1), 63–71. https://doi.org/10.22487/ghidza.v5i1.247
35. Nugraheni, A. N. S., Nugraheni, S. A., & Lisnawati, N. (2020). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Mineral dengan Kejadian Balita Stunting di Indonesia: Kajian Pustaka. MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA, 19(5), 322–330. https://doi.org/10.14710/mkmi.19.5.322-330
36. Nuzul, M., & Siddiq, A. A. (2018). Penyakit Infeksi dan Pola Makan dengan Kejadian Status Gizi Kurang berdasarkan BB/U pada Balita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja PuskesmasTanah Sepenggal. Scientia Journal, 7, 158–165.
37. Oktia, N., Dokter, N., & Bsmi, R. (2020). STUNTING PADA ANAK: PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI INDONESIA. QAWWAM: JOURNAL FOR GENDER MAINSTREAMING, 14(1), 19. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2372
38. Pontang, G. S., Putri Alia, A., & Setiyaningsih, S. (2024). Perbedaan Status Gizi Sebelum dan Sesudah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbahan Pangan Lokal Pada Balita Stunting di Desa Kalijambe dan Desa Tanjung Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang, 6(1). https://doi.org/10.55606/sinov.v6i1.801
39. Rahma, I. M., & Mutalazimah, M. (2022). Correlation between Family Income and Stunting among Toddlers in Indonesia: A Critical Review. Advances in Health Sciences Research. http://sinta.ristekbrin.go.id/
40. Rini, I., Rahayuning Pangestuti, D., Zen Rahfiludin Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, M., & Kesehatan Masyarakat, F. (2017). PENGARUH PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN (PMT-P) TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK TAHUN 2017 ( Studi di Rumah Gizi Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5, 2356–3346. http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
41. Sari, M., Juffrie. M, Nuraini. N, & Sitaresmi, N. (2016). Asupan protein, kalsium dan fosfor pada anak stunting dan tidak stunting usia 24-59 bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 12.
42. Sekar, A., Putri, R., & Mahmudiono, T. (2020). Efektivitas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Pada Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo, Surabaya Effectiveness of Supplementary Feeding Recovery on Children Under Five Nutritional Status in Simomulyo Health Center Work Area, Surabaya. https://doi.org/10.2473/amnt.v4i1.2020.58-64
43. Setiawan, E., & Machmud, R. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. In Jurnal Kesehatan Andalas (Vol. 7, Issue 2). http://jurnal.fk.unand.ac.id
44. Simbolon, D., Rizal, A., Gizi, J., & Kementerian Kesehatan Bengkulu, P. (2018). Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro terhadap Kejadian Stunting pada Balita. In Jurnal Kesehatan (Vol. 9, Issue 3). Online. http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK
45. Sundari, E. (2016). HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN, SENG, ZAT BESI, DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN Z-SCORE TB/U PADA BALITA. Journal of Nutrition College, 5(4), 520. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc
46. Suratri, M. A. L., Putro, G., Rachmat, B., Nurhayati, Ristrini, Pracoyo, N. E., Yulianto, A., Suryatma, A., Samsudin, M., & Raharni. (2023). Risk Factors for Stunting among Children under Five Years in the Province of East Nusa Tenggara (NTT), Indonesia. International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(2). https://doi.org/10.3390/ijerph20021640
47. Tang, M., & Krebs, N. F. (2014). High protein intake from meat as complementary food increases growth but not adiposity in breastfed infants: A randomized trial. American Journal of Clinical Nutrition, 100(5), 1322–1328. https://doi.org/10.3945/ajcn.114.088807
48. Triana Y, N. (2020). Relationship of Exclusive Breastfeeding, Complementary Feeding and Nutritional Intake with Stunting in Children in. Advances in Health Sciences Research,.
49. Uce. L. (2018). Pengaruh Asupan Makanan Terhadap Kualitas Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini. Bunayya: Jurnal Pendidikan Anak, 4, 79–2.
50. Vilcins, D., Sly, P. D., & Jagals, P. (2018). Environmental risk factors associated with child stunting: A systematic review of the literature. Annals of Global Health, 84(4), 551–562. https://doi.org/10.29024/aogh.2361
51. Wardita, Y., Suprayitno, E., & Kurniyati, E. M. (2021). Determinan Kejadian Stunting pada Balita. Journal Of Health Science (Jurnal Ilmu Kesehatan, VI. https://www.ejournalwiraraja.com/index.php/JIK
52. WHO. (2020). Levels and trends in child malnutrition.
53. WHO. (2023). Levels and trends in child malnutrition.
54. Win, H., Shafique, S., Mizan, S., Wallenborn, J., Probst-Hensch, N., & Fink, G. (2022). Association between mother’s work status and child stunting in urban slums: a cross-sectional assessment of 346 child-mother dyads in Dhaka, Bangladesh (2020). Archives of Public Health, 80(1). https://doi.org/10.1186/s13690-022-00948-6
55. Yuliantini, E., Kamsiah, K., Maigoda, T. C., & Ahmad, A. (2022). Asupan makanan dengan kejadian stunting pada keluarga nelayan di Kota Bengkulu. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 7(1), 79. https://doi.org/10.30867/action.v7i1.579
56. Zulminiati, S. M. (2019). Hubungan Persepsi Orang Tua Tentang Dampak Smartphone Terhadap Perkembangan Sosial Pada Anak Di Kelompok Bermain Gugus I Kecamatan Nanggalo Kota Padang Annisa. In Jurnal Ilmiah Potensia (Vol. 4, Issue 1).
Widyana, E., Muwakhidah, M., & Hidayati, L. (2025). Efektivitas Pemberian PMT terhadap Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Sukoharjo. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 9(1), 98-109. https://doi.org/10.22487/ghidza.v9i1.1770
Fulltext