Sindrom Penyakit Tropis sebagai Prediktor Terjadinya Malnutrisi Balita di Daerah Pesisir

Swaidatul Masluhiya AF Bio | Irma Irma Bio
Article History

Submited : August 13, 2020
Published : December 5, 2020

Masalah kesehatan masyarakat yang cukup seriuspada kelompok usia balita sampai saat ini adalah kejadian malnutrisi, hal iniberdampak pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik balita. Malnutrisi juga dapat menyebabkan balita menjadi rentan terhadap penyakit infeksi. Beberapa faktor penyebab malnutrisi diantaranya faktor makanan dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak, faktor ketahanan pangan dikeluarga, pola pengasuhan anak, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sindrom penyakit tropis merupakan prediktor terjadinya gizi kurang pada balita. Penelitian ini termasuk penelitian observasional analitik dengan rancangan Case Control Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan ibu dan balita yang ada di daerah pesisir kecamatan Nambo Kota Kendari denganteknik simple randam sampling di dapatkan jumlah sampel  sebanyak 164 orang yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan perbandingan 1:1. Data dianalisis secara statistik dengan uji Chi square pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) dengan mempertimbangkan nilai Odd Ratio dan nilai Confidence Interval. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sindrom penyakit tropis (diare dengan р-value = 0,001 dan OR = 4,162, batuk – batuk dengan р-value = 0,001 dan OR = 3,552,ISPAnon pneumoni dengan р-value = 0,004 dan OR = 3,003) merupakan faktor prediktor terjadinya malnutrisi pada balita sedangkan infeksi cacing dengan р-value = 0,056 dan OR= 1,773 bukan merupakan faktor prediktor terjadinya malnutrisi pada balita di daerah pesisir Kecamatan Nambo Kota Kendari

  1. Adisasmito, W. (2007). Sistem Kesehatan. Raja Grafindo Persada.
  2. A.H., I., M., M., & V., M. (2011). Diarrhea is a major killer of children with severe acute malnutrition admitted to inpatient set-up in Lusaka, Zambia. Nutrition Journal, 10(1), 2–7.
  3. Azizaturridha, A., Istiana, I., & Hayatie, L. (2016). Pengaruh Infeksi Kecacingan Terhadap Status Gizi Pada Anak Di Sdn 2 Barabai Darat Kalimantan Selatan Tahun 2015. Berkala Kedokteran, 12(2), 165. https://doi.org/10.20527/jbk.v12i2.1864
  4. Banaran, T. P. S., & Unnes, K. (2012). Faktor Risiko Kejadian Diare Balita Di Sekitar Tps Banaran Kampus Unnes. Unnes Journal of Public Health., 1(2). https://doi.org/10.15294/ujph.v1i2.3050
  5. Charles, S. D. (2006). Pengaruh Infeksi Cacing Usus yang Ditularkan melalui Tanah pada Pertumbuhan Fisik Anak Usia Sekolah Dasar. Sari Pediatri, 8, 1–4.
  6. Francisco, A. R. L. (2013). 済無No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  7. Hidayat, T. S., & Fuada, N. (2011). Hubungan Sanitasi Lingkungan, Morbiditas Dan Status Gizi Balita Di Indonesia. Jurnal Penelitian Gizi Dan Makanan, 34(2), 104–113.
  8. Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku saku pemantauan status gizi. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017, 7–11.
  9. Kendari, D. K. (2020). Profil Kesehatan Kota Kendari 2019. 75–80.
  10. Kendari, D. K. K. (2017). Profil Dinas Kesehatan Kota Kendari.
  11. Kyobutungi, C., Ziraba, A. K., Ezeh, A., & Yé, Y. (2008). The burden of disease profile of residents of Nairobi’s slums: Results from a Demographic Surveillance System. Population Health Metrics, 6, 1–8. https://doi.org/10.1186/1478-7954-6-1
  12. Lasabuda, R. (2013). Jurnal Ilmiah Platax Tinjauan Teoritis Dalam Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia Regional Development in Coastal and Ocean in Archipelago Perspective of The Republic of Indonesia Jurnal Ilmiah Platax. I, 92–101.
  13. Qazi, S. A., Khan, S., & Khan, M. A. (1998). Epidemiology of childhood tuberculosis in a hospital setting. Journal of the Pakistan Medical Association, 48(6), 164–167.
  14. Rice, A. L., Sacco, L., Hyder, A., & Black, R. E. (2000). Malnutrition as an underlying cause of childhood deaths associated with infectious diseases in developing countries. Bulletin of the World Health Organization, 78(10), 1207–1221. https://doi.org/10.1590/S0042-96862000001000007
  15. Rosari, A., & Rini, E. A. (2013). Artikel Penelitian Hubungan Diare dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. 2(3), 111–115.
  16. Schaible, U. E., & Kaufmann, S. H. E. (2007). Malnutrition and infection: Complex mechanisms and global impacts. PLoS Medicine, 4(5), 0806–0812. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.0040115
  17. Statistik, B. (Badan P. (2019). Profil Statistik Kesehatan 2019.
  18. Sultra, D. K. P. (2019). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018.
  19. Upadhyay, R., Chinnakali, P., Bhilwar, M., Krishnan, B., Kulkarni, V., Gupta, A., & Rizwan, S. (2015). Prevalence of malnutrition, acute respiratory infections and diarrhoea in children aged 1-5 years in urban slums of Puducherry, South India. International Journal of Contemporary Pediatrics, 2(1), 37. https://doi.org/10.5455/2349-3291.ijcp20150209
  20. Widoyono, dr M. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan Dan Pemberantasannya. In Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan Dan Pemberantasannya. https://doi.org/10.1016/j.tim.2016.02.003
AF, S., & Irma, I. (2020). Sindrom Penyakit Tropis sebagai Prediktor Terjadinya Malnutrisi Balita di Daerah Pesisir. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 4(2), 107-119. https://doi.org/10.22487/ghidza.v4i2.128
Fulltext