Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Terhadap Kejadian Wasting pada Balita Usia 0-59 Bulan di Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar Tahun 2022
Article History
Submited : July 27, 2022
Published : December 26, 2022
Wasting merupakan kondisi kekurangan gizi akut pada balita hal ini ditandai dengan berat badan balita tidak sebanding dengan tinggi badan atau nilai z-score <-2 SD (Standart deviasi). Prevalensi Kejadian wasting dan severely wasting di indonesia berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2018 mencapai 10,2% dan sebesar 7,1% di Tahun 2021, Hal ini masih menjadi permasalahan gizi di indonesia karena belum mencapai target RPJMN Tahun 2020-2024 yaitu 7%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan zat gizi makro terhadap kejadian wasting pada balita usia 0-59 bulan di kecamatan polombangkeng utara kabupaten takalar tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 0-59 bulan di kecamatan polombangkeng utara dengan jumlah sampel sebanyak 146 balita. Teknik sampling yang digunakan yaitu probability sampling. Analisis yang digunakan adalah uji chi-square. Berdasarkan hasil uji chi-square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara asupan energi terhadap kejadian wasting dengan nilai p value sebesar 0,000 (<0,05), terdapat hubungan antara asupan karbohidrat terhadap kejadian wasting dengan nilai p value sebesar 0,000 (<0,05), terdapat hubungan antara asupan protein terhadap kejadian wasting dengan nilai p value sebesar 0,000 (<0,05) dan terdapat hubungan antara asupan lemak terhadap kejadian wasting dengan nilai p value sebesar 0,010 (<0,05). Permasalahan wasting pada balita dapat dicegah dan diatasi melalui pemenuhan asupan zat gizi makanan terhadap balita selain itu juga bisa dengan melakukan intervensi pemberian makanan tambahan.
Amin, N. A., & Julia, M. (2016). Faktor sosiodemografi dan tinggi badan orang tua serta hubungannya dengan kejadian stunting pada balita usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 2(3), 170. https://doi.org/10.21927/ijnd.2014.2(3).170-177
Afriyani, R., Malahayati, N., & Hartati, H. (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Wasting pada Balita Usia 1-5 Tahun di Puskesmas Talang Betutu Kota Palembang. Jurnal Kesehatan, 7(1), 66. https://doi.org/10.26630/jk.v7i1.120
Aprilia Arisanti. (2018). Gizi Kurus (Wasting) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Pontianak. 2018(1).
Citrakesumasari, Dwi, S., Suriah, Bohari, & Mesra, R. (2020). Culture based educate innovation for nutritional status. Enfermería Clínica, 30, 9–12. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.10.032
Cyio, M. B., Mahfudz, Inoue, T., Anshary, A., Kawakami, T., Rahman, N., Golar, Rusydi, M., Ali, M. N., Razman, M. R., & Bohari. (2017). Impact of the traditional gold mine management on public health and gricultural land: A Study of traditional gold mining in Poboya, Sausu and Dongi-Dongi Village, Central Sulawesi, Indonesia. Journal of Food, Agriculture & Environment, 15(3 & 4), 115–122.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. (2020). Profil kesehatan sulawesi selatan tahun 2020.
Ferlina, H., Nurhayati, A., & Patriasih, R. (2020). Asupan Energi Pada Anak Wasting Di Desa Mandalasari Kabupaten Garut. Media Pendidikan, Gizi, Dan Kuliner, 9(1), 23–31. https://doi.org/10.17509/boga.v9i1.23914
Hughes, R. G. (2008). Tools and Strategies for Quality Improvement and Patient Safety. In R. G. Hughes (Ed.), Patient Safety and Quality: An Evidence-Based Handbook for Nurses. Agency for Healthcare Research and Quality (US). http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK2682/
Ismatul, Y. (2020). Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Besi,Zink, dan Vitamin A Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Cangkol Kabupaten Sukoharjo. 25(1), 1–9.
Jindal, S. K. (2017). Textbook of Pulmonary and Critical Care Medicine: Two Volume Set. JP Medical Ltd.
Kemenkes RI. (2019). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementerian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019.
Larasati, nabila nadia. (2018). Faktor-faktor yang Behubungan dengan kejadian stunting pada Balita Usia 25-59 bulan di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017.
Nurlia, S., Kesehatan, K., Indonesia, R., Kendari, P. K., Jenjang, A., & Gizi, P. D. (2021). Faktor-faktor yang berhubungan dengan wasting pada anak balita di wilayah kerja puskesmas nambo kecamatan nambo kota kediri.
Prawesti, K. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wasting Pada Balita Usia 6-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Piyungan. Jogja: Poltekes.
Rochmawati, Marlenywati, & Waliyo, E. (2016). Gizi Kurus ( Wasting ) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Pontianak. Vokasi Kesehatan, II(2), 132–138. https://ejournal.poltekkes-pontianak.ac.id/index.php/JVK/article/view/68/60
Soedarsono, A. M., & Sumarmi, S. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Wasting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo Surabaya. Media Gizi Kesmas, 10(2), 237. https://doi.org/10.20473/mgk.v10i2.2021.237-245
Uswah. (2019). Pengaruh pemberian brownies tempe subtitusi wortel (daucus carota L.) terhadap status gizi siswa kurang energi protein di SD Inpres bakung kabupaten gowa. April, 33–35.
WHO. (2008). Waist Circumference a nd Waist–Hip Ratio: Report of a WHO Expert Consultation. WHO
Copyright (c) 2022 Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.