Gambaran Sanitasi Pasar Desa Impress Pujasera Di Banyuwangi Tahun 2018
Article History
Submited : November 3, 2020
Published : June 30, 2021
Pasar tradisional merupakan salah satu tempat umum sehingga banyak orang beraktifitas setiap harinya dan berperan sangat penting dalam hal pemenuhan kebutuhan. Indonesia memiliki sekitar 13.450 pasar tradisional yang mampu menampung lebih dari 12 juta pedagang didalamnya. Namun hanya 10% pasar tradisional yang dikelola dengan baik secara profesional. Sisanya, pasar tradisional terkesan jorok, bau, becek dan berantakan. Kualitas sanitasi pasar menjadi hal yang penting dalam mewujudkan pasar sehat agar tidak menjadi sumber penularan penyakit dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan manusia. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi sarana dan prasarana serta gambaran sanitasi di Pasar Desa Impress Pujasera di Banyuwangi. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan langsung menggunakan lembar observasi berupa instrumen penilaian yang terdiri dari 6 variabel. Hasil penelitian menunjukkan Pasar Desa Impress Pujasera di Banyuwangi memiliki nilai masing-masing variabel yakni variabel lokasi sebesar 8; variabel bangunan sebesar 9,05; variabel sanitasi sebesar 26,3; variabel perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 3,5; variabel keamanan 0; dan variabel fasilitas lain sebesar 0,75. Jika dilakukan penilaian secara keseluruhan dari semua variabel, Pasar Desa Impress Pujasera mendapatkan skor penilaian sebesar 47,6 dan dikategorikan pasar tidak sehat sesuai dengan Kepmenkes No. 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Penyelenggaraan Pasar Sehat.
2. S. W. Djamil, “Deskripsi Sarana dan Prasarana Sanitasi Pasar Shopping Centre Kelurahan Kayubulan Kecamatan Limboto. Kabupaten Gorontalo Tahun 2012,” Kesehatan Masyarakat Universitas Gorontalo, 2012.
3. H. Malano, Selamatkan Pasar Tradisional : Potret Ekonomi Rakyat Kecil. Jakarta: Kompas Gramedia Building, 2011.
4. R. Nainggolan and Supraptini, “Sanitasi Pasar Tradisional di Kabupaten Sragen Jawa Tengah dan Kabupaten Gianyar Bali,” J. Ekol. Kesehat., vol. 11, 2012.
5. M. D. Anggraeni and M. Aslamiyah, “Gambaran Sanitasi Lingkungan di Pasar Blambangan, Banyuwangi tahun 2017,” vol. 3, p. 10.
6. D. O. V. S. Sari and S. Mardoyo, “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pedagang di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto Tahun 2015,” Gema Kesehat. Lingkung., vol. 13, 2015.
7. C. Elida, “Studi tentang Sarana dan Prasarana Pasar Medan Deli di Kecamatan Medan Barat Kota Medan,” Fakultas Ilmu Sosial Universitas Medan, Medan, 2015.
8. E. Irdianty, “Studi Deskriptif Sanitasi di Tempat Pelelangan Ikan Lempasing Teluk Betung Bandar Lampung,” Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok, 2011.
9. N. M. C. R. Putri, I. W. S. Asmara, and I. W. Sudiadnyana, “Tinjauan Keadaan Sanitasi Pasar di Pasar Umum Kusamba Desa Kusamba Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung Tahun 2018,” J. Kesehat. Lingkung., vol. 8, 2018.
10. D. Anisa, Rusmiati, and Djati, “Fasilitas Sanitasi di Pasar Wonokromo Surabaya tahun 2013,” Gema Kesehat. Lingkung., vol. 13, 2015.
11. A. I. Sari, A. Mulyadi, and D. Afandi, “Hubungan Higiene dan Sanitasi Pedagang dengan Kontaminasi Salmonella pada Daging Ayam Potong di Pasar Tradisional Pekanbaru,” J. Ilmu Lingkung., 2015.
12. A. N. Aerita and E. T. Pawenang, “Hubungan Higiene Pedagang dan Sanitasi dengan Kontaminasi Salmonella pada Daging Ayam Potong,” Unnes J. Public Health, vol. 3.
13. Badan Pusat Statistika, Profil Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern tahun 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistika, 2018.
14. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.” 2008.
15. K. Nurcahya, A. D. Moelyaningrum, and P. T. Ningrum, “Identifikasi Sanitasi Pasar di Kabupaten Jember (Studi di Pasar Tanjung Jember),” E-J. Pustaka Kesehat., vol. 2, 2014.