Analisis Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Ratolindo, Kabupaten Tojo Una-Una

Article History

Submited : December 30, 2021
Published : December 31, 2021

Salah satu indikator yang digunakan untuk air minum yang aman untuk kesehatan adalah bakteriologi. Air minum yang aman adalah air yang tidak mengandung Escherichia coli dan/atau total bakteri coliform. Sehingga adanya Escherichia coli dan/atau total bakteri coliform dalam air minum menunjukkan bahwa dalam air minum telah terkontaminasi cemaran bakteriologi. Tujuan dari penelitian ini untuk Menganalisis bakteriologis air minum isi ulang di Kecamatan Ratolindo, Kabupaten Tojo Una-Una. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan uji laboratorium, hasil disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Sampel air minum dalam penelitian ini diambil di 11 depot air minum isi ulang secara composite sampel by time. Hasil pemeriksaan kadar Escherichia coli pada sampel air minum isi ulang menunjukkan bahwa seluruh depot memenuhi syarat sedangkan pemeriksaan kadar total bakteri coliform terdapat 3 depot tidak memenuhi syarat kualitas air minum sesuai dengan permenkes no. 492/MENKES/PER/IV/2010. Hygiene sanitasi DAM dilihat dari aspek Tempat sebanyak 10 depot (90,9) memenuhi syarat dan 1 depot (9,1) tidak memenuhi syarat, aspek peralatan sebanyak 11depot (100) memenuhi syarat dan 0 depot (0) tidak memenuhi syarat, aspek penjamah sebanyak 4 depot (36,4) memenuhi syarat dan 7 depot (63,6) tidak memenuhi syarat, aspek air minum sebanyak 10 depot (90,90) memenuhi syarat dan 1 depot (9,10) tidak memenuhi syarat.

1. Rosita N. Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang ( DAMIU ) di Tangerang Selatan. J Kim Val. 2014;4(2):134–41.
2. Hasriani MA and U. Deteksi Bakteri Coliform Dan Escherichia coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat. J Biocelebes. 2013;7(2).
3. Peraturan menteri kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV. tentang pesyaratan kualitas air minum. 2010.
4. World Health Organization. Guidelines for drinking-water quality. 2017. p. 149.
5. Kementrian kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. jakarta; 2018.
6. Dinas Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una. Profil Kesehatan Kabupaten Tojo Una-Una Tahun 2019. 2020.
7. Pinontoan roni O and sumampouw J.F. Dasar Kesehatan Lingkugan. Yogyakarta: Deepublish; 2019.
8. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggah. Profil Kesehatan 2019. 2020.
9. Baharuddin A and L. Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot di Wilayah Kerja Puskesmas Dahlia Kota Makassar. Higiene. 2017;3(2):67.
10. Wulandari SA. . and AS. Higiene Dan Sanitasi Serta Kualitas Bakteriologis Damiu di Sekitar Universitas Negeri Semarang. Unnes J Public Heal. 2015;4(3):8–15.
11. Widyaningsih WS and NW. Analisis Total Bakteri Coliform di Perairan Muara Kali Wiso Jepara. Diponegoro J Maquares. 2016;5(3):157–64.
12. Yushananta, P. and mei. A. 2017. “Risiko Fotoreaktivasi Terhadap Kualitas Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang.” Jurnal Kesehatan VIII(2):212–19.
13. Tominik Victoria I, Haiti .. M. and and Hutabarat Mustika Sari H. 2018. “Analisis Uji Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Ulang ( AMIU ) Menggunakan Metode MPN Pada Pengolahan Air Sistem Reverse Osmosis ( RO ) Dan Sistem Ultra Violet ( UV ).” Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdanaerdana 1(1):20–24.
14. Sampulawa, I and Tumanan, D. 2016. “Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang Yang Dijual Di Kecamatan Teluk Ambon.” Jurnal ARIKA 10(1).
15. Sari, i. y. .. and all. 2018. “The Effectiveness of Ultraviolet , Ozonization and Reverse Osmosis as Disinfection Method in Drinking Water Refill Stations.” Global Medical and Health Communication 6(38):193–201.
Hasanah, H., Pitriani, P., & Nurdin, N. (2021). Analisis Bakteriologis Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Ratolindo, Kabupaten Tojo Una-Una. Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 400. https://doi.org/10.22487/preventif.v12i2.452
Fulltext