Akreditasi Jurnal
Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Sinta 4 Accredited until 2026
Megasari A., Ginting R., M., Fikri M.
Kanan M., Cahya B., Lestari W., Herawati H., Sudarsa C.
Aulia U., Andriani N., K., Irwan I.
Kristanti M., Nur Fasya R., Citrawati M., Chairani A.
Widyastuti S., Fauzi M., Febrian L.
Mantao E., Patui N., Ponto N., Nelyanti N., Aulia N.
Wantah f., Sanjaya K., Wijaya W., Buchaer N., Krisnasari S., Wahid R.
ningsih S., Radhiah S., Arwan A., Mantao E., Salmawati L., Hasanah H.
Ardiansyah M., Buchaer N., H., Syahadat D., Laba S.
Maulidya L., Kurniawidjaja L. M.
Child marriage refers to the intimate union of a man and women under 19 years of age as a legal family. Gorontalo province is ranked the 15th with child marriage cases, particulary in a women with a percentage 0f 13,20%. The figure is eight times higher than the national standar, which is 10,82% (statistics Indonesia, 2020). Problem statement in this research is how the description of determinant of child marriage in Limboto Subdistrict, Gorontalo District. This research aims at gaining a description of the determinant of child marriage in Limboto Subdistrict, Gorontalo District. This type of research is a descriptive survey with a population of 219 married women aged <19 years and a sample of 142 people using purposive sampling and univariate data analysis. The results show that out of 142 respondents, 95 respondents (66.9%) have a sufficient level of knowledge about child marriage, 86 respondents (60.6%) have positive support for child marriage, 130 respondents (91.5%) have low economic status of their parents. , 84 respondents (59.2%) received an authoritarian parenting style from their parents, 77 respondents (54.2%) had peers who played a significant role in their marriage, most of the father's work was a farmer, 50 respondents (35.2%) ) and the mother's most common type of work was a housewife, 101 respondents (71.1).. It is hoped that parents will be the most comfortable place for children to complain about whatever problems they face, whether at school or in their circle of friends, and that teenagers will be more active in seeking information regarding the impact of child marriage on reproductive health and can sort out their relationships so that they remain in the circle of good social relations.
Keywords: Child; Determinants; Women; Marriage
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak, dimana panjang atau tinggi badannya pendek atau sangat pendek yang didasarkan pada tinggi menurut umur dengan parameter Z-score < -2 SD. Sanitasi lingkungan berperan penting dalam mencegah penyakit infeksi berbasis lingkungan seperti diare dan cacingan yang dapat memengaruhi pertumbuhan linier dan jika terjadi secara berulang akan mengurangi asupan zat gizi sehingga dapat menyebabkan stunting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan ketersediaan air bersih, jamban, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan tempat sampah dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Lipulalongo. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah Populasi dalam penelitian ini yaitu 480 rumah keluarga balita, terdiri atas 365 balita tidak stunting dan 115 balita stunting. Sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara ketersediaan SPAL dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Lipulalongo dengan nilai signifikan chi square p = 0,038 yang mana p < 0,05 namun tidak ada hubungan antara ketersediaan air bersih (p=0,1), ketersediaan jamban (p=0,18), ketersediaan tempat sampah (p=1,0) dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Lipulalongo. Semua pihak sebaiknya bahu membahu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ketersediaan sanitasi dasar untuk mencegah kejadian stunting.
kronis sehingga anak menjadi pendek diantara anak seusianya dengan nilai z-score panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) kurang dari -2 Standar Deviasi (SD). Salah satu faktor risiko yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita adalah pola asuh, anak yang mendapatkan pola asuh yang kurang baik cenderung berisiko 2 kali lebih besar mengalami stunting jika dibandingkan dengan anak yang mendapat pola asuh baik dimana pola asuh yang dimaksud meliputi pengasuhan makan anak, perawatan dasar anak, personal hygiene dan sanitasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko pola asuh dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Palu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (retrospective study dengan rancangan case control study) dan kualitatif atau mix method research dengan model campuran sekuensial eksplanatori. Variabel bebas yaitu pola asuh, dan variabel terikat yaitu stunting. Sampel penelitian ini adalah seluruh anak berusia 6-24 bulan di puskesmas pada Kecamatan Mantikulore, serta orang tuanya yang bertempat tinggal di lokasi penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dengan melakukan pengukuran ulang, kuesioner terstruktur, dan wawancara mendalam. Analisis bivariabel dengan menggunakan uji chi-square, sedangkan analisis multivariabel menggunakan logistic regression dengan p-value <0,05. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pola asuh dengan kejadian stunting dimana anak dengan pola asuh kurang baik berisiko 2,66 kali lebih besar mengalami stunting. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling dominan terhadap kejadian stunting adalah pola asuh. Kesimpulan yaitu pola asuh merupakan faktor risiko kejadian stunting. Oleh karena itu diharapakan untuk dinas terkait untuk memberikan edukasi berkala serta pendampingan kepada keluarga bayi terutama ibu terkait pola asuh yang baik
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, Tadulako University with ISSN (P) 2088-3536, and ISSN (E) 2528-3375 is a scientific journal to publish the latest research results in the field of public health.
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat accepts scientific papers in the form of research reports (original article research papers) with focus and scope including Health Administration and Policy,Epidemiology,Health Promotion,Environmental Health,Occupational Health and Safety,Reproduction health, Biostatistics, Family Planning and Population,Community Nutrition.
Before submitting an article, please follow the article guidelines format listed in the Journal Template
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Indexed By :
Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat Sinta 4 Accredited until 2026
For Author, Please Check our new template (Author Guidelines)
We inform you Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 14 No.2 (2023) has been published
We inform you Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 14 No.2 (2023) has been published
we inform you that Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 14 No.1 (2023) has been published