Mutu Organoleptik dan Kadar Proksimat Cookies Substitusi Rumput Laut (Eucheuma cottoni)
Article History
Submited : September 1, 2023
Published : June 3, 2024
Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.500 pulau dan memiliki garis panjang pantai terpanjang kedua di dunia. Rumput laut merupakan salah satu produk hayati laut yang keberadaannya sangat melimpah dan mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk dapat menemukan formulasi resep cookies dengan penambahan rumput laut dan mengetahui mutu organoleptik serta komposisi zat gizi pada produk tersebut. Cookies ini diharapkan dapat menjadi tambahan alternatif pangan olahan hasil laut yang berfungsi untuk kesehatan serta menambah nilai ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan empat perlakuan berbeda yakni komposisi tepung rumput laut 0%, 10%, 20%, dan 20%. Hasil uji organoleptik dan uji proksimat, didapatkan hasil bahwa perlakuan terbaik cookies dengan penambahan tepung rumput laut 10%. Hasil akhir uji proksimat, didapatkan nilai Protein 6,01%; Karbohidrat 64,19%; Lemak 23,79%; Air 4,14%; dan Abu 1,87%. Dari hasil uji organoleptik, didapatkan hasil bahwa perlakuan terbaik ada pada P1 dengan penambahan tepung rumput laut sebanyak 10%. Berdasarkan hasil uji proksimat, menunjukkan bahwa penambahan tepung rumput laut berpengaruh terhadap peningkatan kadar protein pada cookies. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih dikembangkan lagi dalam pemanfaatan tepung rumput laut, hasil produk, dan kandungan gizi lainnya seperti kandungan zat gizi mikro.
2. Asnani, A., Wahyuni, S., Astuti, O., Sarinah, S., Riani, I., Effendi, W. O. N. A., & Jali, W. (2021). PKM Diversifikasi Olahan Rumput Laut untuk Mendukung Peningkatan Kesehatan dan Pendapatan Masyarakat pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram, 3(1).
3. Astawan, M., & Wresdiyati, T. (2004). Diet sehat dengan makanan berserat. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo, 44-45.
4. Damayanti, M. T., Desmelati, D., & Sumarto, S. THE INFLUENCE OF SEAWEED (Eucheuma cottonii) ON THE QUALITY OF ICE CREAM. Berkala Perikanan Terubuk, 48(3), 548-557.
5. Darmawati, N. A., Syamsuddin, R., & Jompa, J. (2016, November). Analisis kandungan karotenoid rumput laut Caulerpa sp. yang dibudidayakan di berbagai jarak dan kedalaman. In Seminar Nasional. Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Unmas Denpasar. Bali.
6. Fatkurahman, R., Atmaka, W., & Basito, B. (2012). Karakteristik sensoris dan sifat fisikokimia cookies dengan subtitusi bekatul beras hitam (Oryza sativa L.) dan tepung jagung (Zea mays L.). Jurnal teknosains pangan, 1(1).
7. Hastuti, A. Y. (2012). Aneka Cookies Paling Favorit, Populer, Istimewa. Cetakan Pertama. Dunia Kreasi, Jakarta.
8. Kementrian Kelautan Dan Perikanan. (2020). Kelautan Dan Perikanan Dalam Angka. Jakarta : Pusat Data, Statistik, Dan Informasi Kementrian Kelautan Dan Perikanan (KKP).
9. Kurniawati, I., & Maftuch, H. A. (2016). Penentuan pelarut dan lama ekstraksi terbaik pada teknik maserasi Gracilaria sp. serta pengaruhnya terhadap kadar air dan rendemen. Jurnal Ilmu Perikanan, 7(2), 72-77.
10. Landika, A., Tamrin, A., & Rejeki, S. (2019). Pengaruh Penambahan Tepung Rumput Laut (Eucheuma Cottoni) Dan Tepung Kentang (Solanum Tuberosum L.) Terhadap Penilaian Organoleptik Dan Fisik Roti Tawar. Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan. Universitas Halu Oleo. Kendari.
11. Listiyana, D. (2014). Subtitusi Tepung Rumput Laut Eucheuma Cottonii Pada Pembuatan Ekado Sebagai Alternatif Makanan Tinggi Yodium Pada Anak Sekolah. Skripsi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
12. Lolopayung S, Asnani, Ishamu KT. (2019). Studi Formulasi Rumput Laut (Kappaphycus Alvarezii) Dan Tepung Sagu (Metroxylon Sp.) Terhadap Komposisi Kimia, Stabilitas Dan Sifat Sensori Pada Produk Cendol Rumput Laut. Jurnal Fish Protech. 2(1), 1-10.
13. Meiliawati, A., & Rahmawati, F. (2021). SABLE DE PARIS COOKIES WITH SEAWEED FLOUR SUBSTITUTE SEBAGAI CEMILAN TINGGI PROTEIN UNTUK MASYARAKAT. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 16(1).
14. Nurhayati, N., Novijanto, N., & Yulianti, F. (2016). Karakteristik Sensori dan Kesesuaian Atribut Mutu Cookies Kedelai-Pisang sebagai Pangan Darurat.
15. Parimala, K. R., & Sudha, M. L. (2012). Effect of hydrocolloids on the rheological, microscopic, mass transfer characteristics during frying and quality characteristics of puri. Food Hydrocolloids, 27(1), 191-200.
16. Ramadhini, N., & Sugiyono, S. (2020). CHEESE SEAWEED CASTENGELS SEBAGAI ALTERNATIF COOKIES UNTUK GENERASI MILLENIAL. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 15(1).
17. Rehena, Z., & Ivakdalam, L. M. (2019). Pengaruh substitusi rumput laut terhadap kandungan serat cookies sagu. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 12(1), 157-161.
18. Riyanto, B., & Wilakstanti, M. (2006). Cookies berkadar serat tinggi substitusi tepung ampas rumput laut dari pengolahan agar-agar kertas. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 9(1).
19. Selim, S. A. (2012). Antimicrobial, antiplasmid and cytotoxicity potentials of marine algae Halimeda opuntia and Sarconema filiforme collected from Red Sea Coast. International Journal of Marine and Environmental Sciences, 6(1), 24-29.
20. Slamet, A. S. H. T. (2018). Subtitusi tepung rumput laut (Eucheuma cottonii) pada pembuatan cookies. J. Sains Dan Teknologi Pangan (Jstp), 3(5), 1719.
21. SNI (Standarisasi Nasional Indonesia) 01-2973-2011 tentang Biskuit. (2011). Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta.
22. Winarno, F. G. (2008). Ilmu Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Copyright (c) 2024 Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.