Hubungan Asupan Karbohidrat dan Lemak dengan Gejala Hipoglikemia Pada Remaja Di SMA Sejahtera 1 Depok

Imiel Suryanto Bio | Ikha Deviyanti Puspita Bio
Article History

Submited : August 19, 2020
Published : December 6, 2020

Usia remaja adalah usia dimana terjadinya banyak perubahan hormonal, perubahan struktur fisik dan psikologis. Remaja cenderung mengonsumsi makanan yang mereka sukai tanpa diimbangi pola hidup yang sehat. Hipoglikemia dapat dipengaruhi oleh pola makan dan asupan makan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan karbohidrat dan lemak dengan gejala hipoglikemia pada remaja di SMA Sejahtera 1 Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Responden penelitian berjumlah 85 responden siswa/i aktif di SMA Sejahtera 1 Depok dan memenuhi kriteria inklusi penelitian.  Hipoglikemi diukur menggunakan kuesioner tanda dan gejala hipoglikemia dan asupan karbohidrat serta lemak diperoleh menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan karbohidrat terhadap gejalahipoglikemia (p= 0,186); dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan lemak terhadap gejala hipogliekma (p=0,198). Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara asupan karbohidrat, dan lemak terhadap gejala hipoglikemia pada remaja di SMA Sejahtera 1 Depok

  1. Adi, S. et al. (2015). Perkumpulan Endokrinologi. PB. PERKENI.
  2. Andini, A. and Awwalia, E. S. (2018). ‘Studi Prevalensi Risiko Diabetes Melitus’, Medical and Health Science Journal, 2, pp. 19–22.
  3. Hastutik and Putri, K. S. E. (2018). ‘Deskripsi Kebiasaan Jajan Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 03 Kragilan Mojolaban Sukoharjo’, 9(2), pp. 162–167.
  4. Kasengke, J., Assa, Y. A. and Paruntu, M. E. (2015). Gambaran Kadar Gula Sesaat Pada Dewasa Muda Usia 20-30 Tahun Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 23 kg/m2’, Jurnal e-Biomedik, 3(3). doi: 10.35790/ebm.3.3.2015.10320.
  5. Kemenkes, 2015. InfoDatin (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI).
  6. Lestari, D. D. (2014). Gambaran Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mahasiswa Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Dengan Indeks Massatubuh 18,5-22,9 kg/m2’, Jurnal e-Biomedik, 1(2), pp. 991–996. doi: 10.35790/ebm.1.2.2013.3308.
  7. Mansyur, M. A. (2018). Hipoglikemia. Makassar: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Hasanuddin.
  8. Permata L, A. (2012). ‘Hubungan Umur, Asupan Protein, Dan Faktor Lainnya Dengan Kadar Gula Darah Puasa Pada Pegawai Satlantas Dan Sumda Di Polresta Depok Tahun 2012’, Skripsi.
  9. Putra, A. L., Wowor, P. M. and Wungouw, H. I. S. (2015). ‘Gambaran Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado’, Jurnal e-Biomedik, 3(3). doi: 10.35790/ebm.3.3.2015.10153.
  10. Sears, Barry, Marry Perry (2015). 'The Role of Fatty Acids in Insulin Resistence', Lipid in Health and Disease
  11. Triesa Rizkyta, T. M. (2014). ‘Hubungan Kebiasaan Sarapan Dengan Kadar Glukosa Darah Remaja Puteri (Studi Penelitian Di Smp Negeri 13 Semarang)’, Journal of Nutrition College, 3(4), pp. 723–729. doi: 10.14710/jnc.v3i4.6873.
  12. Werdani, A. R. and Triyanti, T. (2014). ‘Asupan Karbohidrat sebagai Faktor Dominan yang Berhubungan dengan Kadar Gula Darah Puasa’, Kesmas: National Public Health Journal, 9(1), p. 71. doi: 10.21109/kesmas.v9i1.459.
  13. Zhong, V. W. et al. (2017). ‘Dietary intake and risk of non-severe hypoglycemia in adolescents’, Journal of Diabetes and its Complications. Elsevier Inc., 31(8), pp. 1340–1347. doi: 10.1016/j.jdiacomp.2017.04.017
Suryanto, I., & Puspita, I. (2020). Hubungan Asupan Karbohidrat dan Lemak dengan Gejala Hipoglikemia Pada Remaja Di SMA Sejahtera 1 Depok. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 4(2), 197-205. https://doi.org/10.22487/ghidza.v5i2.130
Fulltext