Risiko Gangguan Makan dan Kejadian Anemia pada Mahasiswa Putri Program Studi S1 Gizi STIKES Mitra Keluarga

Article History

Submited : June 16, 2020
Published : June 16, 2020

Pendahuluan & Tujuan: Anemia merupakan masalah gizi kesehatan masyarakat yang dapat terjadi pada seluruh usia. Pada tahun 2013 proporsi anemia di Indonesia adalah 21,7 persen. Anemia dapat disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah pola konsumsi. Anemia pada remaja putri dan wanita usia subur dapat menyebabkan gangguan pada 1000 hari pertama kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko gangguan makan dan anemia pada mahasiswa gizi. Bahan dan Metode: Penelitian ini adalah studi cross sectional dengan sampel 46 mahasiswa gizi jenis kelamin perempuan berusia 19 tahun. Pengumpulan data risiko gangguan makan menggunakan kuesioner Eating Attitudes Test (EAT-26) data anemia diperoleh dari data sekunder hasil pemeriksaan kesehatan mahasiswa baru. Data dianalisi dengan menggunakan SPSS, dilakukan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian terdapat 21,7 persen anemia dan 26,1 persen berisiko gangguan makan. 20 persen mahasiswa yang anemia memiliki risiko gangguan makan. Hasil uji statistik memperlihatkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara risiko gangguan makan dengan anemia. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian adalah risiko gangguan makan dapat terjadi pada mahasiswa gizi yang memungkinkan dapat menjadi penyebab anemia.

Syah, M. N. H., & Asna, A. F. (2020). Risiko Gangguan Makan dan Kejadian Anemia pada Mahasiswa Putri Program Studi S1 Gizi STIKES Mitra Keluarga. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 2(1), 1-6. https://doi.org/10.22487/ghidza.v2i1.1
Fulltext