Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Food Bars Tepung Jahe dan Tempe

Article History

Submited : September 16, 2021
Published : July 20, 2022

Salah satu bentuk bahan pangan yang dapat dikembangkan sebagai produk preventif pada masa pandemi adalah food bars yang terbuat dari tepung jahe dan tempe. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan pangan fungsional yang kaya kandungan gizi dan dapat diterima konsumen dimasa pandemi Covid-19. Jenis penelitian adalah penelitian true experiment dengan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini dilakukan dengan 3 taraf yaitu P1: tepung jahe 30% dan tempe 70%, P2: tepung jahe 40% dan tempe 60% dan P3: tepung jahe 50% dan tempe 50%. Karakterisasi tepung jahe dan produk food bars meliputi karakterisasi kimia dan organoleptik. Uji kadar air, protein, dan lemak menunjukkan bahwa semakin banyak proporsi tempe yang ditambahkan pada campuran maka kadar air, protein, dan lemak semakin banyak. Proporsi yang sama antara tepung jahe dan tempe menunjukkan peningkatan kandungan mineral. Semakin besar jumlah proporsi jahe maka kandungan karbohidrat semakin tinggi. Uji organoleptik berdasarkan parameter tekstur, warna, aroma dan rasa pada produk food bars tepung jahe dan tempe dikategorikan suka. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini berdasarkan uji organoleptik dan karakteristik kimia pada produk food bars tepung jahe dan tempe  yang terpilih adalah perlakuan P3 yaitu 50% tepung jahe dan 50% tempe.

Al-mentafji, H. N. (2006). Official Methods of Analysis AOAC INTERNATIONAL. Association of Official Analytical Chemists.
Andarwulan, N., Nuraida, L., Adawiyah, D. R., Triana, R. N., Agustin, D., & Gitapratiwi, D. (2018). Pengaruh perbedaan jenis kedelai terhadap kualitas mutu tahu. Jurnal Mutu Pangan: Indonesian Journal of Food Quality, 5(2), 66–72.
Astawan, M., Wresdiyati, T., Widowati, S., Bintari, S. H., & Ichsani, N. (2013). Phsycochemical Characteristics and Functional Properties of Tempe Made from Different Soybeans Varieties. Pangan, 22(3), 241–252.
Budimarwanti, C. (2017). Komposisi dan nutrisi pada susu kedelai. Compotition Nutrition, 1–7.
Diki, M. I., Asnani, A., & Asyik, N. (2020). Pengaruh Penambahan Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap Nilai Sensori, Proksimat dan Daya Simpan Dodol Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii). Jurnal Fish Protech, 3(1), 25. https://doi.org/10.33772/jfp.v3i1.11601
Gafar, P. A. (2018). Pengembangan Produk Jahe Instan dengan Campuran Madu dan Susu Skim. Prosiding Seminar Nasional Peran Sektor Industri Dalam Percepatan Dan Pemulihan Ekonomi Nasional, 1(1), 58–65.
Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020). Penyakit virus corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119–129.
Kemenkes R.I. (2020). Guidelines to Balanced Nutrition During the Covid-19 Period. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kusumaningati, R. W. (2009). Analisis Kandungan Fenol Total Jahe (Zingiber officinale Roscoe) Secara In Vitro. 10.
Manik, N. E. (2020). Karakteristik Fisikokimia dan Sensori Food Bar dari Tepung Komposit (Tepung Biji Saga, Tepung Sukun, dan Mocaf).
Nurlita, D., Handayani, N., & Setiyabudi, L. (2018). Pembuatan Serbuk Jahe Sebagai Minuman Kesehatan Bagi Warga Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. JCES (Journal of Character Education Society), 1(1), 67–73. https://doi.org/10.31764/jces.v1i1.150
Panjaitan, R., Nuraida, L., & Dewanti-Hariyadi, R. (2018). Seleksi Isolat Bakteri Asam Laktat Asal Tempe Dan Tape Sebagai Kandidat Probiotik. Jurnal Teknologi Dan Industri Pangan, 29(2), 175–184. https://doi.org/10.6066/jtip.2018.29.2.175
Singh, P., Sahoo, J., Chatli, M. K., & Biswas, A. K. (2014). Shelf life evaluation of raw chicken meat emulsion incorporated with clove powder, ginger and garlic paste as natural preservatives at refrigerated storage (4$\pm$1° C). International Food Research Journal, 21(4).
SNI. (1992). Cara Uji Makanan dan Minuman SNI 01-2891-1992. Badan Standarisasi Nasional.
Sudarmaji, S. (1995). Prosedur Analisa Bahan Makanan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.
USDA, U. (2015). National nutrient database for standard reference. Agricultural Research Service. National Agricultural Library.
Widjanarko, S. B. (2016). Pangan Darurat (Food Bars) Berenergi tinggi menggunakan tepung komposit (tepung gaplek, tepung kedelai, tepung terigu) dan tepung porang (Amorphallus oncophyllus) atau konjac flour. Di Dalam Raden Baskara Katri Anandito, Siswanti, Edhi Nurhartadi, Rini Hapsari.
Yudiono, K. (2020). Peningkatan daya saing kedelai lokal terhadap kedelai impor sebagai bahan baku tempe melalui pemetaan fisiko-kimia. Agrointek: Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 14(1), 57–66.
Panjaitan, R., Irwanto, R., Manurung, J., Cholilluloh, A., & Pane, Y. (2022). Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Food Bars Tepung Jahe dan Tempe. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 6(1), 56-63. https://doi.org/10.22487/ghidza.v6i1.365
Fulltext