Analisis Vitamin A dan Vitamin C pada Minuman Jelly Sari Daun Pepaya (Sadaya) di Daerah Endemis Malaria
Article History
Submited : February 21, 2024
Published : December 2, 2024
Malaria merupakan penyakit infeksi yang terjadi akibat parasite Plasmodium melalui gigitan Anopheles betina. Terdapat sepuluh kabupaten/kota dengan jumlah kasus malaria tertinggi se-provinsi Papua salah satunya yaitu, Kota Jayapura sebanyak 74,234 kasus. Telah ditemukan 1854 tanaman dari 196 famili dan 1012 genera telah digunakan untuk malaria secara global. Dalam jumlah tersebut, daun papaya merupakan salah satu tanaman obat malaria yang banyak digunakan. Di Indonesia sangat mudah untuk menemukan daun pepaya. Daun pepaya biasanya diolah menjadi sayur dan obat herbal. Kandungan kimia dari daun papaya diantaranya adalah alkaloid yang menyebabkan rasa pahit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima dan nilai gizi terhadap pembuatan minuman jelly sari daun pepaya untuk penderita penyakit malaria. Rancangan penelitian ini adalah One-Shot Case Study yaitu dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Penelitian dilakukan terhadap produk minuman jelly (warna, aroma, rasa, dan tekstur) dari 30 panelis agak terlatih. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik secara organoleptik diperoleh dari formula 3 dengan presentase daun pepaya 80 gr dengan karagenan 1,5 gr. Daya terima pada 30 panelis tidak terlatih menunjukan bahwa produk minuman jelly sadaya masih dapat diterima oleh konsumen. Kandungan vitamin C pada formula 2 terbaik minuman jelly sebesar 82.70 mg/L. Vitamin A yang terkandung dalam minuman jelly pada formula 3 terbaik yaitu sebesar 7.46 mg.
2. Dwi, R., Manalu, E., Salamah, E., & Retiaty, F. (2013). Kandungan Zat Gizi Makro dan Vitamin Produk Buah Pedada (Sonneratia Caseolaris) (Macronutrient and Vitamin Contents OF Pedada’s Fruit Products). Penelitian Gizi Dan Makanan, 36(2), 135–140.
3. Gusnadi, D., Taufiq, R., & Baharta, E. (2020). Uji Organoleptik dan Daya Terima pada Produk Mousse Berbasis Tapai Singkong Sebagai Komoditi UMKM di Kabupaten Bandung. 1–5.
4. Gusnadi, D., Taufiq, R., & Baharta, E. (2021). Uji Organoleptik dan Daya Terima pada Produk Mousse Berbasis Tapai Singkong Sebagai Komoditi UMKM di Kabupaten Bandung. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(12).
5. Irsalina, K., Dwiloka, B., & Setiani, B. E. (2018). Sifat Sensoris Cookies dengan Penambahan Daun Pepaya setelah Direbus. Jurnal Teknologi Pangan, 2(1), 24–26.
6. Khairunnisa, A., & Arbi, S. (2021). Praktikum Evaluasi Sensori. In Good Sensory Practices dan Bias Panelis (1st ed., pp. 1–29). Universitas Terbuka.
7. Kusbandari, A. (2017). Kandungan Beta Karoten dan Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas terhadap DPPH (Farmasi, J., & Dan, S. (2017). Kandungan Beta Karoten dan Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas terhadap DPPH (1,1-difenil 2-pikrihidrazil) Ekstrak Buah Blewah (Cucumis melo var. Jurnal Farmasi Sains Dan Komunitas, 14(1), 37–42. https://doi.org/10.24071/jpsc.141562
8. Lappra, K. G., & Sudharmono, U. (2021). Peran Kader Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Bagaiserwar Sarmi Timur. PROMOTIF:Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 113–121.
9. Menkes, R. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tentang Angka Kecukupan Gizi.
10. Monica, M., Wardiyanto, W., & Susanti, O. (2017). Kajian Potensi Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L) terhadap Immunitas Non Spesifik Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
[Potential Study of Papaya Leaf Extract (Carica papaya l) against Non-Specific Immunity of Lithopenaeus vannamei]. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 9(2), 127. https://doi.org/10.20473/jipk.v9i2.7641
11. Munizar, et all. (2015). Hubungan Faktor Umur dan Status Gizi dengan Kerentanan Fisik Masyarakat Terhadap Resiko Wabah Malaria di Kemukiman Lamteuba Kecamatan Seulimum Aceh Besar. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 15(April), 29–35.
12. Noviyanty, Y., Guna, B. H., & Bengkulu, S. T. K. (2021). PENETAPAN KADAR VITAMIN C PADA MINUMAN INFUSED WATER DARI JERUK NIPIS ( Citrus aurantifolia s .), JERUK LEMON ( Citrus Lemon ) DAN JERUK KALAMANSI. Jurnal Ilmiah Pharmacy, 8(2), 45–55.
13. Nugrahani, R., Ikhsan, I. N., & Andayani, D. (2020). Perbandingan Kadar Alkaloid Total Pada Eksudat, Infusa Dan Ekstrak Etanol Daun Pepaya (Carica Papaya L.). Jikf, 8(2), 65–69.
14. Res, M., Report, W. M., & Weiss, H.-. (2016). Ascorbic acid co-administration with artemisinin based combination therapies in falciparum malaria. Department of Transfusion Medicine Postgraduate Institute of Medical Education & Research, May, 539–541. https://doi.org/10.4103/0971-5916.187100
15. Sanjoaquin, M. A., & Molyneux, M. E. (2009). Malaria and Vitamin a Deficiency in African Children: A Vicious Circle? Malaria Journal, 8(1), 1–6. https://doi.org/10.1186/1475-2875-8-134
16. Saputri, K., Al-Bari, A., & Pitaloka, K. (2021). Daya Terima Konsumen Terhadap Jelly Drink Belimbing Wuluh. Teknologi Pangan : Media Informasi Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 12(1), 131–139. https://doi.org/10.35891/tp.v12i1.2244
17. Sri, P., Ristiarini, S., Maria, L., & Dwiputranti, Y. (2020). Pengaruh Penggunaan Air Seduhan Beluntas Terhadap Perubahan Sifat Fisika dan Kimia Jelly Drink Beluntas. Jurnal Teknologi Pangan Dan Gizi, 19, 44–51. http://jurnal.wima.ac.id/index.php/JTPG/article/view/2459/2129
18. Teng, W. C., Chan, W., Suwanarusk, R., Ong, A., Ho, H. K., Russell, B., Rénia, L., & Koh, H. L. (2019). In vitro antimalarial evaluations and cytotoxicity investigations of carica papaya leaves and carpaine. Natural Product Communications, 14(1), 33–36. https://doi.org/10.1177/1934578X1901400110
19. Widiawati, Hardiyanto, & Hendri. (2016). Pengaruh Konsentrasi Karagenan terhadap Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Minuman Jeli Nanas (Anans comosus L. Merr). Agritepa, II(2), 144–152.
Copyright (c) 2024 Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.