Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi dan Hiperglikemia di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.22487/ghidza.v8i1.1021Keywords:
Hiperglikemia, Hipertensi, ObesitasAbstract
Berat badan berlebih akan memicu meningkatkan kadar hormon leptin dalam tubuh. Leptin berperan dalam resistensi insulin dengan mengganggu penyerapan glukosa sehingga meningkatkan kadar gula darah. Selain itu, berat badan berlebih juga memicu peningkatan aktivitas saraf simpatis, resistensi insulin, dan peningkatan aktivitas sistem renin-angiotensin di ginjal yang berkontribusi terhadap hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi dan hiperglikemia di Indonesia. Penelitian ini menggunakan survei nasional Riskesdas 2018 yang memiliki desain studi cross-sectional. Pengambilan sampel Riskesdas tahun 2018 yang dilakukan pada bulan Maret 2018. Sasaran sampelnya adalah 300.000 rumah tangga di 30.000 blok sensus (BS) Susenas dengan metode PPS (probability proportional to size) menggunakan linear systematic sampling dengan two stage sampling. Populasi dalam penelitian adalah seluruh individu berusia 25-45 tahun di Indonesia. Jumlah sampel awal penelitian adalah 305.457 responden dan setelah dilakukan cleaning data, sampel yang memiliki kelengkapan data ada 9.954 responden. Selanjutnya, data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 44,9% responden mengalami obesitas, 34,0% menderita hipertensi, dan 4,6% mengalami hiperglikemia. Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian hipertensi (p=0,001) Responden yang kelebihan berat badan memiliki kemungkinan 2,73 kali lebih besar untuk menderita hipertensi dibandingkan responden dengan gizi normal (OR 2,73 2,51–2,97). Terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan hiperglikemia (p=0,001). Responden yang mengalami obesitas memiliki kemungkinan 1,89 kali lebih besar untuk mengalami hiperglikemia dibandingkan responden dengan gizi normal (OR 1,89 1,57-2,30). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi dan hiperglikemia.
Downloads
References
2. Badriyah, L., & Ekaningrum, A. Y. (2022). Perbedaan Faktor Risiko Obesitas di Pedesaan dan Perkotaan pada Orang Dewasa di Indonesia; Analisis Data Riskesdas 2018. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 14(4), 185–192.
3. Blüher, M. (2019). Obesity: global epidemiology and pathogenesis. Nature Reviews Endocrinology, 15(5), 288–298. https://doi.org/10.1038/s41574-019-0176-8
4. Caussy, C., Wallet, F., Laville, M., & Disse, E. (2020). Obesity is Associated with Severe Forms of COVID-19. Obesity, 28(7), 1175. https://doi.org/10.1002/oby.22842
5. Dafriani, P. (2016). Hubungan Obesitas Dan Umur Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe II. Jurnal Medika Saintika, 8(2), 1–8.
6. Firman, S. (2015). Obesitas di Tempat Kerja. CDK, 42(8), 578–584.
7. Hadiputra, Y., & Nugroho, P. S. (2020). Hubungan Obesitas Umum dan Obesitas Sentral dengan kejadian Hipertensi di Puskesmas Palaran. Borneo Student Research (BSR), 1(2), 2020.
8. Haththotuwa, R. N., Wijeyaratne, C. N., & Senarath, U. (2020). Worldwide epidemic of obesity. In Obesity and Obstetrics. INC. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-817921-5.00001-1
9. Hruby, A., & Hu, F. B. (2015). The Epidemiology of Obesity: A Big Picture. Pharmacoeconomics., 33(7), 673–689. https://doi.org/10.1007/s40273-014-0243-x.The
10. Kemenkes. (2018). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
11. Kemenkes RI. (2013). Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Hipertensi. https://p2ptm.kemkes.go.id/dokumen-ptm/pedoman-teknis-penemuan-dan-tatalaksana-hipertensi
12. Kementerian Kesehatan RI. (2017). Panduan Pelaksanaan Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
13. Natalia, D., Hasibuan, P., & Hendro. (2015). Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi di Kecamatan Sintang, Kalimantan Barat. Cermin Dunia Kedokteran, 42(5), 336–339. http://cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1008
14. Neter, J. E., Stam, B. E., Kok, F. J., Grobbee, D. E., & Geleijnse, J. M. (2003). Influence of Weight Reduction on Blood Pressure: A Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials. Hypertension, 42(5), 878–884. https://doi.org/10.1161/01.HYP.0000094221.86888.AE
15. Putra, tryvanie r. (2015). The Effects Of Obesity In The Blood Pressure Elevation. J Majority, 4(3), 109.
16. Rahayu, L. A. D., Admiyanti, J. C., Khalda, Y. I., Ahda, F. R., Agistany, N. F. F., Setiawati, S., Shofiyanti, N. I., & Warnaini, C. (2021). Hipertensi, Diabetes Mellitus, Dan Obesitas Sebagai Faktor Komorbiditas Utama Terhadap Mortalitas Pasien Covid-19: Sebuah Studi Literatur. JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 9(1), 90–97. https://doi.org/10.53366/jimki.v9i1.342
17. Ramadhani, E. T., & Sulistyorini, Y. (2018). Hubungan Kasus Obesitas Dengan Hipertensi Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2016. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(1), 47–56. https://doi.org/10.20473/jbe.v6i1.2018
18. Regina, C. C., Mu’ti, A., & Fitriany, E. (2021). Systematic Review Tentang Pengaruh Obesitas Terhadap Kejadian Komplikasi Diabetes Melitus Tipe Dua. Jurnal Verdure, 3(1), 8–17.
19. Tiara, U. I. (2020). Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi. Journal of Health Science and Physiotherapy, 2(2), 167–171. https://doi.org/10.35893/jhsp.v2i2.51
20. Tiurma, R. J., & Syahrizal. (2021). Obesitas Sentral dengan Kejadian Hiperglikemia pada Pegawai Satuan Kerja Perangkat Daerah. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 5(3), 227–238.
21. World Health Organization. (2021). Obesity and overweight. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International License
All articles published Open Access are free for everyone to read and download. Under the CC-BY-SA license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan in whole or in part provided that the original work is properly cited.
Users (redistributors) of Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan are required to cite the original source, including the author's names, Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan as the initial source of publication, year of publication, and volume number.