Perbedaan Kualitas Non Ketogenik dan Diet Ketogenik Pada Wanita Usia Subur

Milka Alana Sabu Bio | Mertien Sa'pang Bio | Harna Harna Bio | Rachmanida Nuzrina Bio | Putri Ronitawati Bio
Article History

Submited : October 9, 2020
Published : December 6, 2020

Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utama dari gangguan kesehatan, meskipun ada penyebab lain seperti faktor genetik dan pencemaran lingkungan. Menurut data Riskesdas tahun 2013 dan 2018 terdapat peningkatan kasus obesitas pada perempuan. Diet digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah diet ketogenik yang banyak dijalankan untuk menurunkan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan kualitas diet non ketogenik dan diet ketogenik pada wanita usia subur. Penilaian kualitas diet menggunakan Diet Quality Index (DQI) dan uji statistik yang digunakan adalah T-test independent. Hasil penelitian ini menunjukkan pada kelompok diet ketogenik memiliki nilai komponen variasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelomok tidak diet, dan tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0.890) pada kedua kelompok. Kelompok diet ketogenik juga memiliki nilai komponen kecukupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok tidak diet dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok (p=0.210). Untuk komponen moderasi, kelompok diet ketogenik memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok tidak diet, dan terdapat perbedaan yang signifikan (p=0.001) pada kedua kelompok. Nilai rerata komponen keseimbangan lebih tinggi pada kelompok tidak diet, dan ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok (p=0.001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan kualitas diet antara kelompok diet ketogenik dan kelompok tidak diet ketogenik

  1. Alfiah, E. (2015). Analisis Kualitas Diet Serta Hubungannya Dengan Densitas Energi Konsumsi dan Pengetahuan Gizi Mahasiswa IPB. Bogor: Skripsi: Institut Pertanian Bogor.
  2. Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
  3. Albert, D. (2012). Dorland’s Illustrated Medical Dictionary 32nd Edition. In Igarss 2014. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
  4. Angkasa, D., Sitoayu, L., Melani, V., Harna, H., & Citra Palupi, K. (2020). Program Kerja U GO GREAT (Vol. 1). Perpustakaan Universitas Esa Unggul. https://digilib.esaunggul.ac.id/program-kerja-u-go-great-program-studi-s1-ilmu-gizi-17032.html
  5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2010). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010. Laporan Nasional 2010, Jakarta, Kementerian Kesehatan RI
  6. Bueno, N. B., De Melo, I. S. V., De Oliveira, S. L., & Da Rocha Ataide, T. (2013). Very-low-carbohydrate ketogenic diet v. low-fat diet for long-term weight loss: A meta-analysis of Randomised controlled trials. In British Journal of Nutrition. https://doi.org/10.1017/S0007114513000548
  7. Elfina, M. Suryani, I. Huda, N. (2015). Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak,Karbohidrat dan Lemak pada Pasien Gagal Ginjal yang MenjalaniHemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Jurnal Nutrisia,2(17) : 41-46.
  8. Escott-Stump, S. (2013). Nutrition and diagnosis-related care: Seventh edition. In Nutrition and Diagnosis-Related Care: Seventh Edition.
  9. G. Retnaningrum, and F. Dieny, (2015), Kualitas Diet Dan Aktivitas Fisik Pada Remaja Obesitas Dan Non Obesitas," Journal of Nutrition College, vol. 4, no. 4, pp. 469-479,. https://doi.org/10.14710/jnc.v4i4.10150
  10. Hallböök, T., Ji, S., Maudsley, S., & Martin, B. (2012). The effects of the ketogenic diet on behavior and cognition. Epilepsy Research. https://doi.org/10.1016/j.eplepsyres.2011.04.017
  11. Hermina, H., S, P.. (2014). Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk Indonesia dalam Konteks Gizi Seimbang: Analisis Lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014. Buletin Penelitian Kesehatan, 44,
  12. Istiqamah, N., Sirajuddin, S., & Indriasari, R. (2013). Hubungan Pola Hidup Sedentarian dengan Kejadian Obesitas Sentral pada Pegawai Pemerintahan di Kantor Bupati Kabupaten Jeneponto. Fkm Unhas.
  13. Juturu, V. (2017). 13. Bioactive nutrients potential impact on cardiometabolic risk factors. https://doi.org/10.3920/978-90-8686-853-7_13
  14. Kim, S., Haines, P. S., Siega-Riz, A. M., & Popkin, B. M. (2003). The Diet Quality Index-International (DQI-I) Provides an Effective Tool for Cross-National Comparison of Diet Quality as Illustrated by China and the United States. The Journal of Nutrition. https://doi.org/10.1093/jn/133.11.3476
  15. Lintang, A., Ismanto, A., & Onibala, F. (2015). Hubungan Citra Tubuh Dengan Perilaku Diet Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 9 Manado. Jurnal Keperawatan UNSRAT.
  16. Mansoor, N., Vinknes, K. J., Veierod, M. B., & Retterstol, K. (2016). Effects of low-carbohydrate diets v. low-fat diets on body weight and cardiovascular risk factors a meta-analysis of randomised controlled trials. British Journal of Nutrition. https://doi.org/10.1017/S0007114515004699
  17. Neal, E. G., Chaffe, H., Schwartz, R. H., Lawson, M. S., Edwards, N., Fitzsimmons, G., Whitney, A., & Cross, J. H. (2008). The ketogenic diet for the treatment of childhood epilepsy: a randomised controlled trial. The Lancet Neurology. https://doi.org/10.1016/S1474-4422(08)70092-9
  18. Nei, M., Ngo, L., Sirven, J. I., & Sperling, M. R. (2014). Ketogenic diet in adolescents and adults with epilepsy. Seizure. https://doi.org/10.1016/j.seizure.2014.02.015
  19. Rolland C, Broom I. (2011). The Effects of Very-Low-Calorie Diets on HDL: A Review. Cholesterol. 2011;2011:306278. doi: 10.1155/2011/306278. 22. PMID: 21490771; PMCID: PMC3065900.
  20. Rosita, T. R. (2018). Hubungan Tingkat Konsumsi Buah, Sayur dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Remaja Di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Journal of Chemical Information and Modeling. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  21. Sartika, R. A. D. (2008). Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Kesmas: National Public Health Journal. https://doi.org/10.21109/kesmas.v2i4.258
  22. Septianggi, F. N., Mulyati, T., & K, H. S. (2013). Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang.
  23. Spronk I, Kullen C, Burdon C, O'Connor H. (2014). Relationship between nutrition knowledge and dietary intake. Br J Nutr. 28;111(10):1713-26. doi: 10.1017/S0007114514000087. Epub 2014 Mar 13. PMID: 24621991.
  24. Suryanto, E. (2012). Peranan pola hidup sehat terhadap kebugaran jasmani. Fik Uny.
  25. Tuminah, S. (2014). Efek Perbedaan Sumber dan Struktur Kimia Asam Lemak Jenuh Terhadap Kesehatan. Buletin Penelitian Kesehatan. https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
  26. Tur, J. A., Romaguera, D., & Pons, A. (2005). The Diet Quality Index-International (DQI-I): is it a useful tool to evaluate the quality of the Mediterranean diet? British Journal of Nutrition. https://doi.org/10.1079/bjn20041363
  27. Wald, E. (2012). Empty Calories. MHealthy Nutrition and Weight Mangement Program. University of Michigan
Sabu, M., Sa’pang, M., Harna, H., Nuzrina, R., & Ronitawati, P. (2020). Perbedaan Kualitas Non Ketogenik dan Diet Ketogenik Pada Wanita Usia Subur. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 4(2), 181-196. https://doi.org/10.22487/ghidza.v4i2.154
Fulltext