Hubungan Kualitas Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Risiko Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Pegirian Surabaya
Article History
Submited : November 24, 2021
Published : December 31, 2022
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang bisa menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan. Saat ini TB paru masih menjadi masalah kesehatan khususnya pada wilayah kerja Puskesmas Pegirian dengan jumlah 10 kasus. Tujuan dari penelitian ini menganalis hubungan antara kondisi kualitas lingkungan fisik rumah dengan risiko penyakit TB paru di wilayah Puskesmas Pegirian. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik yang bertujuan untuk memperoleh penjelasan tentang risiko suatu penyebab penyakit dengan menggunakan desain penelitian case control dan menggunakan analisis uji Chi-square. Adanya hubungan kualitas lingkungan fisik rumah dengan kejadian penyakit TB paru variabel suhu ruangan dengan hasil p-value sebesar (0,024), variabel kelembaban dengan hasil p-value sebesar (0,045), variabel pencahayaan dengan hasil p-value sebesar (0,015), variabel ventilasi dengan hasil p-value sebesar (0,019). Tidak adanya Hubungan kualitas lingkungan fisik rumah dengan kejadian penyakit TB paru variabel kepadatan hunian kamar dengan hasil p-value (0,442), variabel jenis dinding dengan hasil p-value (0,694), variabel jenis lantai dengan hasil p-value (0,682). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan kualitas lingkungan fisik rumah terhadap risiko penyakit TB paru di wilayah Puskesmas Pegirian yaitu pada variabel suhu ruangan, kelembaban, pencahayaan, dan ventilasi.
2. Romadhan S S, Haidah N, Hermiyanti P. Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Babana Kabupaten Mamuju Tengah. An-Nadaa J Kesehat Masy. 2019;6(2).
3. Sahadewa S, Luh N. Hubungan Tingkat Pencahayaan , Kelembaban Udara , dan Ventilasi udara dengan Faktor Risiko Kejadian TB Paru BTA Positif di Desa Jatikalang Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo The Relationship between Lighting , Air Humidity and Air Ventilation Levels with. J Ilm Kedokt Wijaya Kusuma [Internet]. 2019;8(2):118–30. Available from: file:///C:/Users/HP/Downloads/11265-22483-1-SM.pdf
4. Lestari Muslimah DD. Physical Environmental Factors and Its Association with the Existence of Mycobacterium Tuberculosis: A Study in The Working Region of Perak Timur Public Health Center. J Kesehat Lingkung. 2019;11(1):26.
5. Sakati SN, Nurdin S, Ramli, Lanyumba FS. Hubungan kondisi rumah terhadap kejadian penyakit tuberculosis di wilayah kerja puskesmas kampung baru (relationship betwewn house conditions and tuberculosis and tuberculosis in puskesmas kampung baru area). J Kesmas Untika Luwuk [Internet]. 2018;10(1):7–8. Available from: https://journal.fkm-unyika.ac.id/index.php/phj
6. Perdana AA, Putra YS. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Panjang, Lampung. J Kesehat. 2018;9(1):46.
7. Rohayu N, Yusran S, Ibrahim K. Analisis Faktor Risiko Kejadian Tb Paru Bta Positif Pada Masyarakat Pesisir Di Wilayah Kerja Puskesmas Kadatua Kabupaten Buton Selatan Tahun 2016. J Ilm Mhs Kesehat Masy Unsyiah. 2016;1(3):183995.
8. Tatangindatu MA, Umboh MJ. Faktor Lingkungan Fisik Rumah Dan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Pesisir. J Ilm Sesebanua. 2021;5(1):31–5.
9. Fransiska M, Hartati E. Faktor Resiko Kejadian Tuberculosis. J Kesehat Inst Kesehat Prima Nusant Bukittinggi. 2019;10(3):252–60.
10. Saragih A, Indrawati I. Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuok Tahun 2018. J Ners. 2019;3(1):22–39.
11. Dewi E, Suhartono S, Adi M. Hubungan Faktor Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Tb Paru Di Kota Magelang. J Kesehat Masy. 2015;4(2):149–59.
12. Rustam MZA& ACM. Determinan Kesehatan Lingkungan Pada Pasien TB paru di Daerah Pesisir Kota Surabaya (Studi Wilayah Kerja Puskesmas Kenjeran). J Heal Sci Prev. 2019;3.
13. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018
14. WHO. 2016. Global Tuberculosis Report
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077 tahun 2011 tentang pedoman penyehatan udara dalam ruang rumah
16. Keputusan Menteri Kesehatan Republik indonesia Nomor 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan rumah