Factors Associated with Occupational Accidents to Nurses in Emergency Room of Anutapura General Hospital Palu City
Article History
Submited : August 10, 2020
Published : August 1, 2020
The IGD room is a unit that deals directly with the patient for 24 hours a day. Workload and high stress levels in the face of critical conditions require nurses to work quickly and appropriately. Based on data from the preliminary study of the researchers, nurses working in the Emergency Installation Room Anutapura Palu General Hospital are 31 nurses, aged between 23-45 years with an average work period of 7 years and the majority male. The data of accidents cases were 81 cases in bracket within 3 months January-March 2016, and most cases were found in IGD Anutapura Palu with 19 cases. The purpose of research to determine the factors associated with the incidence of occupational accidents in nurses in the Emergency Room of Anutapura Palu General Hospital. This research is a kind of quantitative analytic research with Cross Sectional design. Population in this research is all nurses who work in Emergency Room of Anutapura Palu General Hospital that amount 31 people, sampling with technique Total Sampling. The results of study were age (p = 0,002), sex (p = 0,019), use of APD (p = 0,007), regulation (p = 0,006), training (p = 0,007), supervision (p = 0,006) . However there is no working period relationship (p = 0,083) with Work Accident. It is expected that the management of the hospital to improve the quality of training and supervision and reinforce the rules that have been made by giving heavy sanctions to workers who get violated the rules.
[2]. Sudibyo A, Otong K. Analisis Deskriptif Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada Tenaga Kerja Kontrak Di PT. Pertamina RU VI Balongan. Jurnal Kesmas diakses pada tanggal. 2012;30.
[3]. Anshari LH, Azkha N. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kecelakaan Kerja pada Karyawan PT Kunanggo Jantan Kota Padang Tahun 2016. InProsiding Seminar Nasional IKAKESMADA “Peran Tenaga Kesehatan dalam Pelaksanaan SDGs” 2017 Jan 26 (pp. 235-241). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan.
[4]. Indrianti L. Hubungan antara Tingkat Kedisiplinan Pemakaian Masker dengan Kapasitas Fungsi Paru Tenaga Kerja Terpapar Debu Kapas pada Bagian Winding di PT. Bintang Makmur Sentosa Tekstil Industri (BMSTI) Sragen (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
[5]. Wirdati IE, Denny HM, Kurniawan B. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Maintenance Elektrikal Dalam Menerapkan Work Permit Di PT. X Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2017 Dec 13;3(3):456-64.
[6]. Barizqi IN. Hubungan Antara Kepatuhan Penggunaan APD Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan PT. Adhi Karya Tbk Proyek Rumah Sakit Telogorejo Semarang (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
[7]. Dauly FA. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kecelakaan Kerja Pada Buruh Konstruksi di PT. PP (Persero) Proyek Tiffani Apartemen Kemang, Jakarta Selatan. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2010.
[8]. Demak DL. Analisis Penyebab Perilaku Aman Bekerja Pada Perawat Di Rumah Sakit Islam Asshobirin Tangerang Selatan Tahun 2013. Skripsi (Publish). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. 2014.
[9]. Departemen Kesehatan RI, Ditjen Pelayanan Medik. petunjuk penyusunan pedoman pengendalian infeksi nosokomial rumah sakit. Jakarta. 2017.
[10]. Gaffar, L. O. J. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta: 1999.
[11]. Pangkey P, Kawatu PA, Malonda NS. Hubungan Antara Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Masa Kerja Dengan Kecelakaan Kerja pada Penambang Emas di Wilayah Pertambangan Rakyat Desa Tatelu Kabupaten Minahasa Utara. Kesmas. 2019;1(1).
[12]. Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. 2003.
[13]. Hikmawan M, Naiem FM, Rahim MR. Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bengkel Pengecatan Mobil di Kota Makassar. 2016
[14]. International Labour Organization. The Prevention of Occupational Disease.Geneva. 2013
[15]. Perwitasari D, Tualeka AR. Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja Subjektif Pada Perawat di RSUD DR. Mohommad Soewandhi Surabaya. The Indonesian Journal of Safety, Health And Environment. 2014 Jan;1(1):15-23.
[16]. Jawawi I. Beberapa Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kecelakaan Kerja Di PT Hok Tong Pontianak (Pabrik Crum Rubber) (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
[17]. Darmastuti I. Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan PT. Bitratex Industries Semarang. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. 2010;7(1):37-60.
[18]. Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT Remaja Rosda Karya. Bandung. 2001
[19]. Mauliku N.E. Hubungan Penerapan Keamanan Bekerja Berdasarkan Smk Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja di Pt. Vonex Indonesia Kecamatan Rancaekek Kebupaten Bandung (Doctoral dissertation, Diponegoro University).
[20]. Istih SM, Wiyono J, Candrawati E. Hubungan Unsafe Action dengan Kecelakaan Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit Panti Waluya Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan. 2017 Jul 13;2(2).
[21]. Prakasiwi RF. Hubungan Faktor Penentu Perilaku Keselamatan Kerja dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Tertusuk Jarum Suntik pada Perawat di RSD dr. Soebandi Jember. 2010.