Meta Analisis Beda Rata-Rata Pada Pengobatan HIV/AIDS Di Indonesia

Article History

Submited : November 28, 2021
Published : Desember 31, 2022

Terapi ARV masih menjadi andalan untuk terapi pengobatan HIV/AIDS di dunia. Terapi ARV dilakukan untuk menurunkan jumlah virus di dalam tubuh. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk melihat seberapa efektif terapi ARV dalam mengubah jumlah CD4 dalam jangka waktu tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian unobtrusive dengan menggunakan metode meta analisis. Penelitian unobtrusive merupakan penelitian yang tidak mengganggu subjek penelitian. Penelitian menggunakan 5 artikel yang berdesain penelitian observasional dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisis data yang telah dilakukan menggunakan software CMA versi trial 3.0 dengan tingkat kepercayaan α = 5%.  Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bahwa nilai mean difference Pada random effect model sebesar 0.499 dengan nilai lower level 0.27 dan nilai upper level 0.728. Nilai p-value untuk random effect size sebesar 0,000 < α (5%) yang artinya bahwa pemberian terapi ARV memberi perubahan jumlah pada jumlah cd4 dalam tubuh. Kesimpulan pada penelitian ini dilihat dari summary effect dari penelitian dengan variabel hipertensi menggunakan random effect model memperoleh nilai beda rata-rata 0.499 , artinya orang yang mendapat terapi ARV mengalami perubahan nilai CD4 rata-rata 0.499  dari pada yang tidak menjalani terapi ARV dengan nilai lower level 0.27 dan nilai upper level 0.728. Nilai p-value untuk random effect model sebesar 0,000 < α (5%) yang artinya bahwa terapi ARV memberi perubahan nilai CD4 dalam tubuh penderita HIV/AIDS.

1. UNAIDS. UNAIDS Data Book 2017 [Internet]. UNAIDS, editor. Geneva: UNAIDS; 2017. 248 p. Available from: https://www.unaids.org/en/resources/documents/2017/2017_data_book
2. World Health Organization. Factsheet HIV/AIDS [Internet]. who.int. 2017 [cited 2020 Nov 20]. Available from: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs360/en/
3. Kemenkes RI. Laporan Perkembangan HIVAIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) Triwulan IV Tahun 2017 [Internet]. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017 [cited 2020 Nov 20]. Available from: http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/Laporan_HIV_AIDS_TW_4_Tahun_2017__1_.pdf
4. Karyadi T. Keberhasilan Pengobatan Terapi Antiretroviral. J Penyakit Dalam Indones [Internet]. 2017;4(1):1–3. Available from: http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/105
5. World Health Organization. Consolidated guideline on the use of antiretroviral drugs for treating and preventing HIV infection. [Internet]. World Health Organization, editor. who.int; 2016. 480 p. Available from: https://www.who.int/publications/i/item/9789241549684
6. King WR, He J. A meta-analysis of the technology acceptance model. Inf Manag. 2006;
7. Ruswana A. Meta Analisis. Bandung; 2005.
8. Akobeng AK. Principles of evidence based medicine. Arch Dis Child [Internet]. 2005;90(8):837–40. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1720507/
9. Siahaan DN, Safitri D, Silalahi N, Gunawan M. Evaluasi Perpaduan Obat Arv Pada Pasien Hiv/ Aids Ditinjau Dari Kenaikan Jumlah Limfosit Cd Di Rsup H. Adam Malik Medan Tahun 2016. J Sains, Teknol Farm Dan Kesehat [Internet]. 2018;02(1):29–39. Available from: Evaluation of the combination of ARVs, lymphocytes CD4+, ODHA, Antiretroviral. Desy
10. Muslenina L. Evaluasi Terapi Antiretroviral Terhadap Perkembangan Jumlah Limfosit CD4+ Dan Perkembangan Berat Badan Pada Pasien HIV/AIDS Rawat Jalan Di Rumah Sakit PELNI Periode Januari – Juni 2013. Saintech Farma J Ilmu Kefarmasian. 2014;7(1).
11. Yasin NM, Maranty H, Ningsih R. Analisis respon terapi pasien HIV / AIDS Response to antiretroviral HIV / AIDS patients antiretroviral therapy pada by. 2011;22(3):212–22.
12. Wahyudi H, Candradikusuma D, Budiarti B N, Ismanoe G. Terapi ARV Meningkatkan Kadar IL-17 Serum pada Pasien HIV. J Kedokt Brawijaya. 2013;27(4):222–7.
13. Anggriani Y. Analisis efektifitas terapi antiretroviral pada pasien HIV/AIDS rawat jalan di RSUP Fatmawati Jakarta tahun 2016. J Ilm Ibnu Sina [Internet]. 2019;4(1):9–18. Available from: http://e-jurnal.stikes-isfi.ac.id/index.php/JIIS/article/view/212
14. Kemenko PMK. Menuju Indonesia Bebas AIDS 2030 [Internet]. Kemenko PMK. 2020 [cited 2021 Sep 25]. Available from: https://www.kemenkopmk.go.id/menuju-indonesia-bebas-aids-2030
15. Wardhani AR. Evaluasi Efektifitas Sebelum Dan Sesudah Penggunaan Obat ARV Menggunakan Indikator CD4 Pada Pasien HIV/AIDS DI RSUD Kabupaten Bekasi. Soc Clin Pharm Indones J [Internet]. 2020;5(1):69–76. Available from: http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/SCPIJ/article/view/1847/1769
16. Yunita EP, Winarsih S, Deasury NR. Pengaruh Lama Penggunaan Kombinasi ARV (TDF+3TC+EFV) terhadap Jumlah Sel CD4+ Pasien HIV/AIDS. Indones J Clin Pharm. 2020;9(3):219.
17. Febriani DM, Lukas S, Murtiani F. Evaluasi Penggunaan Antiretroviral (ARV) Berdasarkan Indikator CD4 Pada Pasien HIV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Indones J Infect Dis. 2019;5(2):21.
18. Romadhoni, D. P., Mahmudah, F., & Ramadhan AM. Pengaruh Pengobatan ARV terhadap Peningkatan Limfosit Pasien HIV-AIDS Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. In: Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences [Internet]. Samarinda; 2018. Available from: Universitas Mulawarman
19. Widiyanti M. Dampak Perpaduan Obat ARV pada Pasien HIV/AIDS ditinjau dari Kenaikan Jumlah Limfosit CD4+ di RSUD Dok II Kota Jayapura. J Plasma. 2016;1(2):53–8.