Peranan Dukungan Sosial Terhadap Pemanfaatan Layanan VCT dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB)

Article History

Submited : Agustus 19, 2021
Published : Desember 31, 2022

HIV merupakan masalah utama yang mengancam negara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada tahun 2019 penderita HIV mencapai 50.282 dan AIDS sebanyak 7.036. Penularan HIV dari ibu ke anak menjadi penyebab tingginya prevalensi kejadian HIV pada orang dewasa dan anak-anak. Untuk mengurangi terjadinya risiko tersebut dapat dilakukan melalui layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT). Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi individu untuk memanfaatkan layanan VCT. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan sosial pada ibu hamil dengan perilaku memanfaatkan layanan VCT di Banyuwangi menggunakan Theory of Planned Behavior (TPB). Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Penelitian dilakukan di tiga kecamatan (Banyuwangi, Singojuruh, dan Genteng) pada bulan Mei-November 2018. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang berada di 3 kecamatan tersebut pada tahun 2018. Sampel ditentukan menggunakan teknik proportional random sampling sebanyak 384 ibu hamil dengan instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Teknik analisa data menggunakan uji Chi-Square (α=5%). Hasil analisa didapatkan nilai p = 0,000 < 0,05, hal ini berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial pada ibu hamil dengan perilaku memanfaatkan layanan VCT. Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi dasar dalam pengambilan keputusan selanjutnya dibidang kesehatan, terutama dalam pencegahan dan penanggulangan HIV dari ibu ke anak.

1. WHO. Comprehensive cervical cancer control. A guide to essential practice. World Health Organization. 2006;
2. Lozada JS. United Nations Programme on HIV/AIDS Data 2019. Encyclopedia of Global Health. Switzerland: UNAIDS; 2019.
3. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kemenkes RI; 2017.
4. Kemenkes RI. Infodatin HIV AIDS [Internet]. Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI; 2020. p. 1–8. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin AIDS.pdf
5. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa TImur. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa TImur; 2019.
6. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kemenkes RI; 2016.
7. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi. Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017. Banyuwangi: Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi; 2018.
8. Pustil RL. Global AIDS. AIDS. 2016;17 Suppl 4.
9. Hasdianah PD. Virologi: Mengenal Virus, Penyakit, dan Pencegahannya. Yogyakarta: Nuha Medika; 2014.
10. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Tes dan Konseling HIV dan AIDS. Jakarta: Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI; 2013.
11. Nursalam, Kurniawati N. Asuhan Keperawatan Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika; 2007.
12. Wicaksono Aditya, Atyanti Isworo GNA. Analisis Faktor dalam Pemanfaatan Layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) pada Pelanggan Wanita Pekerja Seks (WPS) di Lokalisasi Lorog Indah Pati Aditya. J Bionursing. 2019;1(1):89–98.
13. Perdana MV. EFFECTS OF PREDISPOSING, ENABLING, AND REINFORCING FACTORS ON THE UPTAKE OF VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING AMONG FEMALE SEX WORKERS IN GROBOGAN, CENTRAL JAVA. In: Journal of Health Promotion and Behavior [Internet]. Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University; 2017. p. 145. Available from: http://theicph.com/id_ID/2017/11/14/effects-of-predisposing-enabling-and-reinforcing-factors-on-the-uptake-of-voluntary-counselling-and-testing-among-female-sex-workers-in-grobogan-central-java/63-2/
14. As’ari. Konsep Dukungan Sosial dalam Keluarga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2005. 118–212 p.
15. Ajzen I. Attides, Personallity and Behavior. International Journal of Strategic Innovative Marketing. Maidenhead, Berkshire, England ; New York: Open University Press; 2005.
16. Pikard JL. Hiv Voluntary Counselling and Testing Among Kenyan Male Youth Aged13-15 Years: the Theory of Planned Behaviour Applied. Queen‟s University Kingston, Ontario, Canada; 2009.
17. Fekazu. Predicting intended contraception in a sample of ethiopian female adolescents: The validity of the theory of planned behavior. Psychol Heal. 2000;16(2).
18. Abamecha F, Godesso A, Girma E. Predicting intention to use voluntary HIV counseling and testing services among health professionals in Jimma, Ethiopia, using the theory of planned behavior. J Multidiscip Healthc. 2013;6:399–407.
19. Putera F, Abdullah A, Imran. Kesediaan Melakukan Voluntary Counseling and Testing pada Kelompok Resiko HIV/AIDS. J Ilmu Keperawatan. 2017;5(1):12–22.
20. Sarafino. Teori Dukungan Keluarga. Jakarta: EGC; 2006.
21. Ps TL, Shaluhiyah Z, Suryoputro A. Perilaku Ibu Hamil Untuk Tes HIV di Kelurahan Bandarharjo dan Tanjung Mas Kota Semarang. J Promosi Kesehat Indones Vol. 2012;7(1):11.
22. Arniti NK, Wulandari LPL, Wirawan DN. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penerimaan Tes HIV oleh Ibu Hamil di Puskesmas Kota Denpasar. Public Heal Prev Med Arch. 2014;2(1):63.
23. Witari D, Suariyani NLP, Karmaya INM. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Tegallalang I. Public Heal Prev Med Arch. 2014;2(1):22.
24. Roesli U. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Niaga Swadaya; 2000.
25. Friedman. Keperawatan keluarga praktik dan Teori Edisi 2. Jakarta: EGC; 2010.
26. Khairurrahmi. Pengaruh Faktor Predisposisi, Dukungan Keluarga dan Level Penyakit Orang dengan HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan VCT di Kota Medan. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan; 2009.
27. Sumarlin. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perubahan Perilaku Pada Pasien HIV/AIDS Di Klinik VCT Bunga Harapan RSUD Banyumas. Universitas Jenderal Soedirman; 2013.
28. Notoatmodjo. Promosi kesehatan; teori dan aplikasiPromosi kesehatan; teori dan aplikasi. Edisi Revi. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.