Pelatihan Pijat Bayi Kepada Ibu dengan Bayi Gizi Kurang Di Puskesmas Nosarara Kota Palu

Sitti Radhiah Bio | Nurhaya S. Patui Bio | Elvaria Mantao Bio
Article History

Submited : December 8, 2021
Published : December 28, 2021

Masih  tingginya angka prevalenssi stunting (kerdil)di Indonesia tahun 2018 yang mencapai 30,8%, wasting(kurus) 10,2% dan gemuk 8%. Di Kota Palu sendiri, Balita gizi kurang tertinggi seprovinsi Sulawesi Tengah dengan 818 kasus. Tentu saja ini  memerlukan perhatian dari berbagai pihak untuk mencari solusi dan terobosan berupa inovasi serta menggali kembali nilai-nilai budaya lokal yag mungkin dapat dimanfaatkan untuk bersinergi guna membantu mengendalikan masalah tersebut, salah satu caranya yaitu dengan melakukan pijat bayi yang sejak dahulu biasa dipraktekkan oleh nenek moyang kita dan dipercaya dapat memperbaiki kualitas tumbuh kembang bayi dan Balita serta meningkatkan bonding antara ibu dan bayinya, apalagi dimasa Pandemi covid-19 dimana sangat dianjurkan agar interaksi antar manusia diminimalisir kecuali pada kasus-kasus kegawatdaruratan medic. Fakta inilah yang mendasari lahirnya gagasan untuk menghidupkan kembali budaya local pijat bayi  yang telah lama dipercaya dapat membantu tumbuh kembang Bayi dan Balita, namun keterampilan tersebut belum meluas diketahui oleh para ibu yang memiliki Bayi dan Balita khususnya di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nosarara dimana masih banyak kasus Bayi dan Balita dengan berat badan dan panjang badan rendah. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan antusiasme  masyarakat terutama ibu yang memiliki Bayi dan Balita untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut, dan mereka sangat berbahagia dapat mempraktekkan sendiri pada bayinya yang biasanya dilakukan oleh dukun pijat atau Bidan terlatih. Dari group whattsapp para ibu dengan bangganya menunjukkan kemampuannya dan adanya perubahan yang terlihat pada bayinya setelah dipijat terutama meningkatnya frekuensi ASI dan makanan pendamping ASI serta tidur yang nyenyak setiap harinya

Dinkes Prov.Sulteng (2018).Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
Farida, F.,Mardianti,M.,& Komalasari,K (2018).Pengaruh Pijat Bayi terhadap Peningkatan Frekuensi dan Durasi Menyusu pada Bayi Usia 1-3 bulan.Jurnal Kebidanan,7(1),61. https://doi.org/10.26714/jk.7.1.2018,61-68
Harahap,N.R.(2019).Pijat Bayi Meningkatkan Berat Badan Bayi usia 0-6 bulan. Jurnal Kesehatan Prima,13(2),00.https://doi.org/10.32807/jkp.v13i2.226
Kemenkes R.I. (2019). The Strategy and Policy to involve property in Indonesia.Germas,2(2),41-52
Kulkarni,A.,Kaushik,J.S.,Gupta,P.Sharma,H.,&Agrawal,R.K(2010).Massage and touch therapy in neonates.The current evidence.Indian Pediatrics47(9).771-776. https://doi.org/10.1007/s13312-010-0114-2
Radhiah, S., Patui, N. S., & Mantao, E. (2021). Pelatihan Pijat Bayi Kepada Ibu dengan Bayi Gizi Kurang Di Puskesmas Nosarara Kota Palu. Jurnal Dedikatif Kesehatan Masyarakat, 2(1), 42-46. https://doi.org/10.22487/dedikatifkesmas.v2i1.437
Fulltext