Potensi Status Gizi dan Sosio Ekonomi Berdampak pada Wanita Usia Subur (WUS) mengalami Penyakit Hipertensi: Risk Factors for Nutritional and Socioeconomic Status in Women of Childbearing Age (WUS) experiencing hypertension

Risk Factors for Nutritional and Socioeconomic Status in Women of Childbearing Age (WUS) experiencing hypertension

Article History

Submited : August 24, 2022
Published : December 26, 2022

Penyakit tidak menular masih tinggi nilainya dan penyebab kematian terbanyak di Indonesia.  Penyakit tidak menular (PTM) dapat menjadi penyebab sekitar 56% tingkat kematian di Indonesia. Laporan Dinkes Gresik (2014) dilakukan pemeriksaan tekanan darah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kepatihan sebanyak 5.397 orang dan di Menganti sebesar perempuan 131 orang. Responden penelitian ini adalah WUS di desa Hendrosari Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Tujuan Penelitian memberikan gambaran potensi status gizi dan sosio ekonomi Berdampak pada WUS mengalami penyakit hipertensi di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Cross  Sectional yang dilakukan di Puskesmas Kepatihan, Menganti, Kabupaten Gresik. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret 2022. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi status  gizi dan sosio ekonomi terhadap kejadian hipertensi pada WUS dengan uji multivariat Regresi linier bernilai sebesar 0,277, mengartikan besar pengaruh status gizi, sosio ekonomi pada WUS mengalami penyakit hipertensi. Nilai R square sebesar 0,077. Nilai error (1-R square) yaitu 0,923, mengartikan ada pengaruh faktor lain. Kesimpulan penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan signifikan pada status gizi dan sosio ekonomi sebagai faktor penyebab kejadian hipertensi pada WUS. Hal ini dikarenakan faktor lain dari penyebab kejadian hipertensi yang lebih besar dan perlu dilakukan studi lebih lanjut.

Arieanie, C. P. (2019). Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
Fajar, S. A. (2014). Handbook Buku Saku Gizi (Pediatric, Youth, Adult, Geriatri). Bandung: Svastha Harena.
Fuadah, D. Z. (2018). Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ners dan Kebidanan, 20-28.
Gatiningsih. (2017). Modul Mata Kuliah Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Jatinangor: Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN.
Ginting, W. (2018). Pengaruh Asupan Protein terhadap Kejadian Hipertensi pada Wanita Usia Subur dengan Obesitas di Puskesmas Patumbak tahun 2017. Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA, 383-386.
Hanifah, M. (2010). Hubungan Usia dan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun tentang Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
kemdikbud. (19 de Agustus de 2022). https://kbbi.kemdikbud.go.id. Obtenido de KBBI Daring: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri
KEMENKES. (2019). PMK Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi. Jakarta: Keementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kharisyanti, F. (2017). Status Sosial Ekonomi dan Kejadian Hipertensi. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 200-205.
Luthfia, E. (2020). Kondisi Stress Wanita Usia Subur (WUS) Bekerja dan Tidak Bekerja dengan Menggunakan Holmes and Rahe Stress Scale di Desa Midang Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Kesehatan Almuslim, 6-10.
MENHUMHAM RI. (14 de Oktober de 2019). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019. Jakarta, Jakarta, Indonesia: PLT Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Nugraheni, F. (2018). Hubungan Asupan Mineral, Indeks Massa Tubuh dan Persentase Lemak Tubuh terhadap Tekanan Darah Wanita Usia Subur. Jurnal kesehatan Masyarakat, 351-360.
Par'i, H. M. (2017). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Badan Kesehatan.
Pemerintah Desa Hendrosari. (15 de Agustus de 2022). https://dinkes.gresikkab.go.id/puskesmas-kepatihan/. Obtenido de gresikkab: https://hendrosaridesaid.wordpress.com/about/
Permatasari, L. (2018). Analisis Capaian Indikator Program Penyakit Tidak Menular Jawa Timur 2015-2016. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 66-74.
Rohmaniyah. (2017). Analisis Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Masyarakat Jawa Timur. Agrisaintifika (Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian), 117-123.
Suiraoka, I. (2012). Penyakit Degeneratif Mengenal, Mencegah, dan Mengurangi Faktor Risiko 9 Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Inimed.
Supriatiningrum, D. (2021). Faktor Resiko Wanita Obesitas pada Status Sosial Ekonomi Menengah ke Bawah. Ghidza Media Journal, 163-168.
Supriatiningrum, D. (2021). Food Product Education of Siwalan Fruit (Borassus flabelliver L.) Innovation in Hendrosari Village, Menganti, Gresik. UMGC MATIC.
Taufandas, M. (2020). Faktor Risiko Kejadian Hipertensi pada Wanita Usia Reproduktif (15-49 tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Montong Betok Tahun Akademik 2019/2020 Genap. Journal Scientific of Mandalika, 132-137.
Trisnowati, H. (2018). Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencegahan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (Studi pada Pedesaan di Yogyakarta. Jurnal MKMI, 17-25.
Utama, F. (2018). Gambaran Penyakit Tidak Menular di Universitas Sriwijaya. Jurnal Kesehatan, 52-64.
Yarmaliza. (2019). Pencegahan Dini terhadap Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui Germas. Jurnal Pengabdian Masyarakat Mulltidisiplin, 168-175.
Supriatiningrum, D., Amelia, F., & Herawaty, A. (2022). Potensi Status Gizi dan Sosio Ekonomi Berdampak pada Wanita Usia Subur (WUS) mengalami Penyakit Hipertensi. Ghidza: Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 6(2), 139-152. https://doi.org/10.22487/ghidza.v6i2.530
Fulltext