Hubungan Usia Ibu, Kadar Hemoglobin, dan Status KEK saat Kehamilan dengan Berat Badan Lahir Bayi: Relation of Mother's Age, Hemoglobin Levels, and CED Status During Pregnancy to Infant's Birth Weight
Relation of Mother's Age, Hemoglobin Levels, and CED Status During Pregnancy to Infant's Birth Weight
Article History
Submited : November 23, 2023
Published : December 22, 2023
Berat badan lahir rendah (BBLR) masih menjadi masalah kesehatan di negara berkembang dan menjadi salah satu indikator untuk memprediksi kematian bayi, stunting, dan penyakit pada saat dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia ibu, paritas, kadar hemoglobin, dan status KEK (Kurang Energi Kronis) saat kehamilan dengan berat badan lahir bayi di RSUD Pambalah Batung Kabupaten Hulu Sungai Utara. Penelitian observasional analitik ini menggunakan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 130 ibu yang melahirkan di Ruang Nifas RSUD Pambalah Batung, Kabupaten Hulu Sungai Utara, yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Responden yang melahirkan bayi dengan BBLR sebesar 31,5%. Sebagian besar responden (61,5%) berada pada kategori paritas yang berisiko. Responden yang mengalami anemia sebesar 28,5% dan yang mengalami KEK saat kehamilan sebesar 25,4%. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa usia ibu (p=0,003), kadar Hb (p=0,004) dan status KEK saat kehamilan (p=0,002) berhubungan dengan berat badan lahir bayi. Paritas tidak berhubungan dengan berat badan lahir bayi (p=0,379). WUS dianjurkan untuk melakukan program kehamilan pada usia yang tidak berisiko serta meningkatkan pengetahuan dalam mempersiapkan kehamilan terutama mengenai status gizi yang optimal untuk mencegah kejadian KEK saat kehamilan. Selain itu, ibu hamil dianjurkan melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) secara rutin di fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kesehatan, terutama berkaitan dengan status anemia untuk mencegah kejadian BBLR.
Endriana, S. D., Indrawati, N. D., & Rahmawati, A. (2013). Hubungan umur dan paritas ibu dengan berat bayi lahir di RB Citra Insani Semarang Tahun 2012. Jurnal Kebidanan, 2(1).
Ernawati, W., & Soimah, N. (2017). Hubungan faktor umur ibu dan paritas dengan kejadian bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Umum PKU Muhammdiyah Bantul tahun 2016. Yogyakarta: Universitas’ Aisyiyah Yogyakarta.
Handayani, N., Yunola, S., & Indriani, P. L. N. (2021). Hubungan umur ibu, paritas dan jarak kehamilan dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Tahun 2020. Jurnal Doppler, 5(2), 157–163.
Haryanto, C. P., Pradigdo, S. F., & Rahfiluddin, M. Z. (2017). Faktor–Faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Kudus (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Undaan Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus Tahun 2015). Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 5(1), 322–331.
Jayanti, F. A., Dharmawan, Y., & Aruben, R. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian berat badan lahir rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Kota Semarang tahun 2016. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4), 812–822.
Kamariyah, N., & Musyarofah, M. (2016). Lingkar lengan atas ibu hamiil akan mempengaruhi peningkatan berat badan bayi lahir di BPS Artiningsih Surabaya. Journal of Health Sciences, 9(1).
Kartikasari, A., Srimulyawati, T., & Maryam, I. S. (2020). Hubungan antara asupan gizi dengan kadar hemoglobin ibu hamil. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan, 7(2), 58–63.
Kemenkes, R. I. (2016). Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Situasi Balita Pendek. Jakarta: Buletin Jendela Data Dan Informasi.
Kemenkes, R. I. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020 [Internet]. Jakarta: Kemenkes RI.
Pujiastuti, W. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR). Bhamada: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan (E-Journal), 7(2), 13.
Puspitaningrum, E. M. (2017). Hubungan pengetahuan dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi. JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 1 (1), 44–49.
Rohan, H. H., & Siyoto, S. (2013). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika.
Selatan, D. (2021). Profil Kesehatan Kalimantan Selatan 2020. Banjarmasin: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
Sembiring, J. B. R., Pratiwi, D., & Sarumaha, A. (2019). Hubungan usia, paritas dan usia kehamilan dengan bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan. Jurnal Bidan Komunitas, 2(1), 38–46.
Setyaningrum, W. A. (2014). Asuhan kebidanan komprehensif kehamilan dengan anemia ringan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana (suntik 3 bulan) pada NY E umur 33 tahun di Puskesmas 1 Baturaden Kabupaten Banyumas. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Sirait, I. (2019). Asuhan kebidanan pada Ny. Sw Giiipiia0 sampai dengan pelayanan keluarga berencana di Klinik Pratama Niar Desa Marindal Medan Amplas Tahun 2018.
Sri Widati, S. W., I Made Alit Gunawan, I., & Waryana, W. (2017). Risiko KEK Ibu Hamil Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Wilayah UPTD Puskesmas Kokap I Kabupaten Kulon Progo. Yoyakarta: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Wahyuni, R., Rohani, S., & Ayu, J. D. (2022). Hubungan kekurangan energi kronik (KEK) dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Praktik Bidan Mandiri (PMB) Desti Mayasari Pekon Kedaung Kecamatan Pardasuka tahun 2022. Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH), 3(1), 8–11.
Widiastuti, Y., & Nasifah, I. (2021). Hubungan usia ibu dan paritas dengan kejadian BBLR di Puskesmas Samuda Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Semarang: Universitas Ngudi Waluyo.
Copyright (c) 2023 Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.