Pengaruh Peran Pengawas Menelan Obat dan Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Terhadap Angka Kesembuhan (Cure Rate) Pasien Tuberkulosis

Article History

Submited : December 30, 2021
Published : December 31, 2021

Kunci sukses penanggulangan TBC adalah penemuan pasien dan pengobatan pasien sampai sembuh. keberhasilan pengobatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kepatuhan pasien, faktor pengawas menelan obat dan efek samping yang dirasakan pasien. Kecamatan Palu Selatan merupakan penyumbang angka kejadian TBC yang cukup tinggi dengan angka kesembuhan pasien TBC yang belum mencapai target nasional (85%). Wilayah Kecamatan Palu Selatan terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Mabelopura terdapat 62 kasus, Puskesmas Birobuli 46 kasus dan Puskesmas Bulili 28 kasus, dengan angka kesembuhan yaitu Puskesmas Mabelopura 44 (70,96%) kasus, Puskesmas Birobuli 30 (65,21%) kasus dan Puskesmas Bulili 19 (67,85%) kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi angka kesembuhan TBC di Kecamatan Palu Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 136 orang dan sampel sebanyak 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan yaitu regresi linear sederhana dengan nilai α =5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pengawas menelan obat (Sig. 0,010) dan efek samping (Sig. 0,010) terhadap angka kesembuhan pasien TBC. Disarankan kepada pasien TBC untuk patuh dalam mengonsumsi obat walaupun responden merasakan efek samping yang ditimbulkan oleh OAT, kepada keluarga diharapkan berperan aktif dalam mengawasi saat minum obat dan memberikan dukungan kepada pasien agar menyelesaikan pengobatan.

 

1. Kemenkes. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2018;
2. (WHO) WHO. Global Tuberculosis Report 2019.
3. Kemenkes. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Jakarta; 2019.
4. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Profil Penyakit menular Tuberculosis. 2019.
5. Dinas Kesehatan Kota Palu. Profil Penyakit Menular Tuberculosis. 2019;
6. Nazilatul Fadlilah. Hubungan Karakteristik Pengawas Menelan Obat terhadap Kepatuhan Berobat Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Pragaan Tahun 2016. J Berk Epidemiol. 2017;5(3):1–13.
7. Kemenkes. Permenkes Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberculosis. 2016;
8. Sri S. Purwaningsih & Widayatun. PERKEMBANGAN HIV DAN AIDS DI INDONESIA: Tinjauan Sosio Demografis. J Kependud Indones. 2008;3(2):75–95.
9. Prabowo RDR. Hubungan antara Peran Pengawas Minum Obat (PMO) dengan Kepatuhan Kunjungan Berobat pada Pasien Tuberculosis Paru (TB Paru) di Puskesmas Nogosari Boyolali. Univ Muhamadiyah Surakarta [Internet]. 2014;1–12. Available from: eprints.ums.ac.id/38799/23/02. Naskah Publikasi.pdf
10. Nurhayati J. Hubungan Kinerja Pengawas Menelan Obat terhadap Keberhasilan Pengobatan TB Paru dengan DOTS di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Medica Hosp J Clin Med. 2014;2(1):54–7.
11. Utami NA, Tunru ISA, Yusnita Y. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis di Puskesmas Kecamatan Johar Baru Jakarta Pusat Tahun 2016. J Profesi Med J Kedokt dan Kesehat. 2018;12(2):13–7.
12. Tindatu HF, Maramis FR., Wowor R. Analisis Peran Pengawas Menelan Obat Dalam Kesembuhan Pasien Tb Di Puskesmas Bitung Barat Kota Bitung Tahun 2020. Kesmas. 2020;9(7):128–36.
13. Ai X, Men K, Guo L, Zhang T, Zhao Y, Sun X, et al. Factors associated with low cure rate of tuberculosis in remote poor areas of Shaanxi Province, China: A case control study. BMC Public Health. 2010;10.
14. Yeni E. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tuberkulosis Paru. J Hum care. 2020;5(1):304–10.
15. Napitupulu M, Harahap LF. Hubungan peran pengawas menelan obat (PMO) dengan keberhasilan minum obat pasien Tuberkulosis paru Di wilayah kerja puskesmas Ulak Tano. J Komunitas Kesehat Masy [Internet]. 2020;2(1):41–7. Available from: https://uit.e-journal.id/JKKM/article/view/750
16. Wahyuningrum MT. Hubungan Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis (Oat) Dengan Status Gizi Pasien Tbc Paru Fase Intensif Di Bbkpm Surakarta. 2018;
17. Agyeman AA, Ofori-Asenso R. Tuberculosis—an overview. J Public Heal Emerg. 2017;1(3):7–7.
18. Harahap RA. Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B Pada Bayi Di Puskesmas Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir. Jumantik. 2016;1(1):79–103.
19. Sari ID, Yuniar Y, Syaripuddin M. Studi Monitoring Efek Samping Obat Antituberkulosis Fdc Kategori 1 Di Provinsi Banten Dan Provinsi Jawa Barat. Media
Penelit dan Pengemb Kesehat. 2014;24(1):28–35.
20. Niviasari DN, Saraswati LD, Martini. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Kesembuhan Penderita Tuberkulosis Paru. J Kesehat Masy. 2016;3(3):141–51.
21. Kadek S, Theresia I, Gabrilinda AY. Pengaruh Efek Samping Oat (Obat Anti Tuberculosis) Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tbc Di Puskesmas. iJurnal Keperawatan Suaka Insa. 2018;3(2):1–12.
22. Merzistya ANA, Rahayu SR. Kejadian Putus Berobat Penderita Tuberkulosis Paru. Higeia J Public Heal Res Dev. 2019;2(3):298–310.
Amining, F., Herawanto, H., Syahadat, D., Hasanah, H., & Hasanah, H. (2021). Pengaruh Peran Pengawas Menelan Obat dan Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Terhadap Angka Kesembuhan (Cure Rate) Pasien Tuberkulosis. Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 386. https://doi.org/10.22487/preventif.v12i2.451
Fulltext