Karakteristik Kesehatan Terkait Perkawinan Anak di Sulawesi Selatan: Fertilitas, Mortalitas dan Kesehatan Reproduksi

Article History

Submited : October 17, 2021
Published : June 30, 2022

Salah satu dampak perkawinan anak adalah permasalahan kesehatan. Artikel ini bertujuan untuk memeriksa keterkaitan permasalahan fertilitas, mortalitas, dan kesehatan reproduksi dari perempuan yang menikah pada usia anak-anak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis deksriptif. Data yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional pada bulan Maret 2017. Merujuk pada metadata indikator perkawinan anak SDGs, maka unit penelitian pada artikel ini adalah perempuan berumur 20-24 tahun yang menikah. Terdapat 899 unit penelitian yang kemudian diperiksa terkait indikator fertilitas, mortalitas, dan kesehatan reproduksi. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pada aspek fertilitas, perempuan berumur 20-24 tahun yang menikah sebelum umur 18 tahun memiliki peluang 8 kali lipat dalam melahirkan 3 atau lebih anak lahir hidup dibandingkan mereka yang menikah di usia dewasa. Pada umur melahirkan pertama didominasi pada kelompok umur 15-19 tahun yang merupakan kelompok umur dengan peluang yang tinggi pada kematian ibu. Terdapat sekitar 18 persen bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah dilahirkan dari perempuan yang menikah di usia anak. Pada aspek kesehatan reproduksi, masih terdapat 26,3 persen dari perempuan yang menikah sebelum umur 18 tahun tidak menggunakan alat KB. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa perkawinan anak dapat meningkatkan resiko terhadap permasalahan fertilitas, mortalitas, dan kesehatan reproduksi.

1. Bappenas. Ringkasan Metadata Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Indikator Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia [Internet]. Kementerian PPN / Bappenas. 2017. 106 p. Available from: http://sdgs.bappenas.go.id/wp-content/uploads/2017/09/Buku_Ringkasan_Metadata_Indikator_TPB.pdf
2. BPS, Bappenas, UNICEF, PUSKAPA. Pencegahan Perkawinan Anak Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda [Internet]. Badan Pusat Statistik. Jakarta; 2020. Available from: https://www.unicef.org/indonesia/media/2851/file/Child-Marriage-Report-2020.pdf
3. Wodon Q, Male C, Nayihouba A, Onagoruwa A, Savadogo A, Yedan A, et al. Economic Impacts Of Child Marriage: Global Synthesis Report. J Glob Health. 2017;7(1). Available from: http://doi.org/ 10.7189/jogh.07.010903
4. Kamal SM, Ulas E. Child Marriage and Its Impact On Fertility And Fertility-Related Outcomes In South Asian Countries. Int Sociol. 2021;36(3):362–77. Available from: http://doi.org/10.1177/0268580920961316
5. Onagoruwa A, Wodon Q. Measuring The Impact Of Child Marriage On Total Fertility: A Study For Fifteen Countries. J Biosoc Sci. 2017;50(5):626–39. Available from: http://doi.org/10.1017/S0021932017000542
6. Yaya S, Odusina EK, Bishwajit G. Prevalence Of Child Marriage And Its Impact On Fertility Outcomes In 34 Sub-Saharan African Countries. BMC Int Health Hum Rights. 2019;19(1):1–11. Available from: http://doi.org/ 10.1186/s12914-019-0219-1
7. Chari A V., Heath R, Maertens A, Fatima F. The Causal Effect Of Maternal Age At Marriage On Child Wellbeing: Evidence From India. J Dev Econ [Internet]. 2017;127:42–55. Available from: http://doi.org/10.1016/j.jdeveco.2017.02.002
8. Paul P. Effects Of Education And Poverty On The Prevalence Of Girl Child Marriage In India: A District–Level Analysis. Child Youth Serv Rev [Internet]. 2019;100(February):16–21. Available from: https://doi.org/10.1016/j.childyouth.2019.02.033
9. Liang M, Simelane S, Fortuny Fillo G, Chalasani S, Weny K, Salazar Canelos P, et al. The State of Adolescent Sexual and Reproductive Health. J Adolesc Heal [Internet]. 2019;65(6):S3–15. Available from: https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2019.09.015
10. Irani M, Roudsari RL. Reproductive And Sexual Health Consequences Of Child Marriage: A Review Of Literature. J Midwifery Reprod Heal [Internet]. 2019;7(1):1584–90. Available from: https://doi.org/10.22038/jmrh.2018.31627.1342
11. Nur R, Arifuddin A, Redita N. Analisis Faktor Resiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah. J Preventif. 2016;7(1):29–42.
12. Fadlyana E, Larasaty S. Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Sari Pediatr. 2009;11(2):136. Available from: https://doi.org/10.22435/hsr.v23i4.3672
13. Djamilah RK. Dampak Perkawinan Anak di Indonesia. J Stud Pemuda. 2014;3(1):1–16.
14. Sardi B. Faktor-Faktor Pendorong Pernikahan Dini Dan Dampaknya Di Desa Mahak Baru Kecamatan Sungai Boh Kabupaten Malinau. eJournal Sosiatri-Sosiologi. 2016;4(3):194–207.
15. Yuspa H, Tukiman. Dampak pernikahan dini terhadap Kesehatan Alat Reproduksi Wanita [Internet]. 2017;36–43. Available from: https://ejournal.up45.ac.id/index.php/cakrawala-hukum/article/view/329/292
16. Yanti, Hamidah, Wiwita. Analisis Faktor Penyebab Dan Dampak Pernikahan Dini Di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak. J Ibu dan Anak. 2018;6(November):96–103.
17. Sandi AA, Parwata AAGO. Dampak Perkawinan Di Bawah Umur Terhadap Anak Perempuan Ditinjau dari Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974. J Kertha Desa. 2014;8(1):1–9.
18. BKKBN. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Lebih Aman dan Pasti [Internet]. 2017. Available from: https://keluargaindonesia.id/infografik/metode-kontrasepsi-jangka-panjang-mkjp-lebih-aman-dan-pasti
19. Kasnawi T. Dasar-Dasar Studi Kependudukan. Cetakan Pe. Yogyakarta: LeutikaBooks; 2012. 47–75 p.
20. Wodon Q. Education Budget Savings From Ending Child Marriage And Early Childbirths: The Case of Niger. Appl Econ Lett [Internet]. 2018;25(10):649–52. Available from: https://doi.org/10.1080/13504851.2016.1259743
21. Sagalova V, Nanama S, Zagre NM, Vollmer S. Long-Term Consequences Of Early Marriage And Maternity In West And Central Africa: Wealth, Education, And Fertility. J Glob Health. 2021;11:1–8. Available from: https://doi.org/ 10.7189/jogh.11.13004
22. Haq M. Relationship Between Age at Marriage, Education and Fertility Among Residence of Bangladesh. Am J Soc Sci Res [Internet]. 2018;4(2):33–9. Available from: https://doi.org/10.1016/j.ssmph.2020.100621
23. Hanum N, Andiny P. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Usia Perkawinan Pertama dan Kematian Bayi terhadap Fertilitas di Kabupaten Aceh Timur. J Samudra Ekon dan Bisnis. 2018;9(2):160–70.
24. De Groot R, Kuunyem MY, Palermo T, Osei-Akoto I, Adamba C, Darko JK, et al. Child Marriage and Associated Outcomes in Northern Ghana: A Cross-Sectional Study. BMC Public Health. 2018;18(1):1–12. Available from: https://doi.org/10.1186/s12914-019-0219-1
25. Guilbert N. Early marriage, Women Empowerment and Child Mortality: Married Too Young to be A Good Mother? J Econ Lit. 2013;(33):1–23.
26. Hombrados JG. Child Marriage and Infant Mortality: Evidence from Ethiopia. Vol. 85. 2017.
27. Nyland KT. Reaching Child Brides. PMNCH Knowl Summ [Internet]. 2012;22:1–4. Available from: https://www.who.int/pmnch/knowledge/publications/summaries/ks22.pdf?ua=1
28. Bappenas. Meningkatkan Kesehatan Ibu Tujuan 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu [Internet]. Jakarta; 2017. Available from: https://www.bappenas.go.id/files/4813/5080/7296/indonesiamdgbigoal5__20081122001221__518.pdf
29. Hartiningrum I, Fitriyah N. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012-2016. J Biometrika dan Kependud. 2019;7(2):97.
30. Tati SDM, Sofwan Indarjo. Partisipasi Pasangan Pernikahan Dini Terhadap Program Keluarga Berencana. HIGEIA (Journal Public Heal Res Dev [Internet]. 2017;1(2):65–76. Available from: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia
Putri, N. D., Pulubuhu, D. A. T., & Achmad, H. (2022). Karakteristik Kesehatan Terkait Perkawinan Anak di Sulawesi Selatan: Fertilitas, Mortalitas dan Kesehatan Reproduksi. Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(2). https://doi.org/10.22487/preventif.v13i2.401
Fulltext