Studi Kepadatan Tikus Dan Pinjal Di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo

Article History

Submited : July 31, 2021
Published : December 31, 2022

Tikus adalah hewan pengerat yang dapat membahayakan manusia sedangkan pinjal merupakan artropoda yang dapat menyebabkan penyakit mematikan. Pelabuhan merupakan salah satu tempat yang dapat menjadi persebaran dari penyakit yang disebabkan oleh tikus dan pinjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kepadatan tikus dan pinjal di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Probolinggo. Penelitian ini diambil dari data tahun 2020. Jenis penelitian deskriptif menggunakan metode cross sectional. Perangkap yang digunakan berjenis single life trap yang dipasang di seluruh wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo dengan umpan ikan asin atau kepala bakar. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata indeks pinjal wilker Probolinggo 0,98 dan nilai trap Success 0,02%, wilayah Pasuruan rata-rata indeks pinjal 1 dengan nilai trap success 0,009%, wilayah Panarukan rata-rata indeks pinjal 0,78 dengan nilai trap success 0,004%, wilayah Tanjung wangi rata-rata indeks pinjal 0,35 dengan nilai trap success 0,005%, wilayah Abdul Rahman Saleh rata-rata indeks pinjal  0,45 dengan nilai trap success 0,003%, wilayah Paiton rata-rata indeks pinjal 0,26 dengan nilai trap success 0,005%. Kesimpulanya, seluruh wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo memiliki rata-rata indeks pinjal dan nilai trap success yang baik sehingga kemungkinan kecil adanya penyebaran penyakit tular yang diakibatkan oleh tikus dan pinjal.

 

1. Pitriani. Dasar Kesehatan Lingkungan. Makassar: Nasmedia Pustaka; 2020.
2. Prihantoro T SA. Karakteristik dan Kondisi Lingkungan Rumah Penderita Leptospirosis di Wilayah Kerja Puskesmas Pegandan. J Heal Educ. 2017;2:185–91.
3. Annashr N. Studi Kepadatan Tikus dan Ektoparasit Di Desa Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang. Wawasan Kesehat. 2017;3:2.
4. Eisenberg T, Ewers C, Rau J, Akimkin V, Nicklas W. Approved and novel strategies in diagnostics of rat bite fever and other Streptobacillus infections in humans and animals. Virulence [Internet]. 2016;7(6):630–48. Available from: http://dx.doi.org/10.1080/21505594.2016.1177694
5. Riyanto S. The Existence of Fleas in Rodents at Plague Observation Area in Nongkojajar Pasuruan District. J Kesehat Lingkung. 2019;11(3):234.
6. Dieme C, Parola P, Guernier V, Lagadec E, Le Minter G, Balleydier E, et al. Rickettsia and Bartonella species in fleas from Reunion Island. Am J Trop Med Hyg. 2015;92(3):617–9.
7. Yamaguchi T. Atlas Berwarna Parasitologi Klinik. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC,1992; 1992.
8. Safitry M. Kisah Karantina Paris of the East: Wabah Pes di Malang 1910-1916. J Sej. 2020;3(1):116–20.
9. Armandita P, Wijayanto E, Rofiatus L, Susanti A. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Pembelajaran Fisika Di Kelas XJ Mia 3 Sma Negeri 11 Kota Jambi. Penelit Ilmu Pendidik. 2017;10(2).
10. Yuliadi B, Muhidin, Indriyani S. Tikus Jawa, Teknik Survei Di Bidang Kesehatan. 2016. 1–101 p.
11. Meri Diyana Sari. Identifikasi ektoparasit pada tikus ( . 2020;4(April):120–8.
12. Ronny, Khaer A, Muammar. Kemampuan Perangkap Tikus Dengan Variasi Umpan Dalam Pengendalian Tikus. J Sulolipu Media Komun Sivitas Akad dan Masy Vol. 2020;20(2):282–90.
13. Kinanti MA, Mardoyo S, Sari E. PENGARUH BERBAGAI JENIS UMPAN TERHADAP TRAP SUCCESS DALAM PENGENDALIAN PES (Studi di Dusun Surorowo, Desa Kayukebek, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan Tahun 2017). Gema Lingkung Kesehat. 2017;15(2):46–52.
14. Astuti DR. Keefektifan Penggunaan Rodentisida Racun Kronis Generasi II Terhadap Keberhasilan Penangkapan Tikus Di Daerah Fokus Leptospirosis Kota Semarang. kemas 8. 2013;186.
15. Siswandeni B. Perbedaan Umpan Kelapa Bakar Dan Ikan Asin Bulu Ayam Dalam Penangkapan Tikus. 2020;18(2):8–11.
16. Gumay destika putri, Kanedi M, Setyaningrum E, Busman H. KEBERHASILAN PEMERANGKAPAN TIKUS (Rattus exulans) DENGAN JENIS UMPAN BERBEDA DI KEBUN RAYA LIWA LAMPUNG BARAT. J Med malahayati. 2020;4(1):25–32.
17. Nielsen BL. Making sense of it all: The importance of taking into account the sensory abilities of animals in their housing and management. Appl Anim Behav Sci [Internet]. 2018;205:175–80. Available from: https://doi.org/10.1016/j.applanim.2018.04.013
18. Van Der Mescht L, Le Roux PC, Matthee CA, Raath MJ, Matthee S. The influence of life history characteristics on flea (Siphonaptera) species distribution models. Parasites and Vectors [Internet]. 2016;9(1):1–10. Available from: http://dx.doi.org/10.1186/s13071-016-1466-9
19. Wahyudi MA. Pengaruh Iklim dan Sanitasi terhadap Populasi Tikus dan Indeks Pinjal sebagai Indikator Determinan Yesernia Pesis di Pelabuhan Surabaya dan Probolinggo. Repos Ris Kesehat Nas. 2016;1.
Aanisah, Y. (2022). Studi Kepadatan Tikus Dan Pinjal Di Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo. Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(4), 549-557. https://doi.org/10.22487/preventif.v13i4.324
Fulltext