Kerentanan Kejadian Penyakit Berbasis Lingkungan Pada Masyarakat Terdampak Bencana Di Daerah Pesisir Kabupaten Donggala

Pitriani Arifin Bio | Sitti Radhiah Bio | Kiki Sanjaya Bio
Article History

Submited : March 14, 2021
Published : July 9, 2021

ISPA dan diare yang merupakan penyakit berbasis lingkungan selalu masuk dalam 10 besar penyakit tertinggi di hampir seluruh puskesmas di Indonesia1. Hendrik L. Bloom mengemukakan lingkungan sebagai faktor utama determinan kesehatan masyarakat, kerentanan masyarakat terhadap penyakit ISPA dan diare berkaitan erat dengan sanitasi dasar dan kondisi fisik rumah.  Berdasarkan studi pendahuluan diketahui kejadian penyakit berbasis lingkungan meningkat tajam di Kelurahan Boneoge pasca bencana. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan SIG yang bertujuan melihat sebaran kejadian penyakit berbasis lingkungan dikaitkan dengan ketersediaan fasilitas sanitasi dasar dan kondisi fisik rumah. Populasi penelitian adalah semua keluarga yang bermukim di Boneoge. Penarikan sampel secara cluster random sampling dimana perwakilan sampel diambil dari 3 RW dengan jumlah keseluruhan 90 KK. Penentuan titik koordinat rumah responden menggunakan GPS, analisa data spasial dengan aplikasi Arc view GIS 3.3. Pendataan ketersediaan fasilitas sanitasi dasar dan kondisi fisik rumah responden menggunakan kuesioner terstandar dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dari hasil pengumpulan data diketahui faktor lingkungan fisik rumah berupa kepadatan hunian (57.8%) dan jenis dinding rumah (65.5%) responden masuk dalam kategori kerentanan tinggi terhadap kejadian ISPA sedangkan aspek luas ventilasi (65.5%) masih memenuhi syarat kesehatan, demikian juga aspek perilaku merokok dalam rumah tidak berpotensi menyebabkan kerentanan ISPA pada masyarakat setempat. Faktor akses terhadap sanitasi dasar menunjukkan kebutuhan air bersih masyarakat telah terpenuhi, sebaliknya rendahnya kepemilikan jamban (60% KK tidak memiliki jamban) merupakan kerentanan tinggi terhadap kejadian diare.   

1. Prasetyo R, Siagian TH. Determinan Penyakit Berbasis Lingkungan Pada Anak Balita di Indonesia (Determinants Of Environmentally Based Diseases Among Children Under Five In Indonesia). J Kependud Indones. 2017;12(2):93–104.
2. Amiruddin, R., Arsin, A., Abdullah, Z. Modul Epidemiologi Dasar. Makassar: Universitas Hasanuddin, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.; 2011.
3. Kementerian Kesehatan RI. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. 2018;
4. UNICEF Indonesia. Ringkasan Kajian : Air Bersih, Sanitasi dan Kebersihan. 2012;
5. Achmadi U. Penyakit Berbasis Lingkungan. 1 st Ed. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 2011.
6. Latifatul A. N. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita di desa Guyung Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi. Hub Lingkung Fis Rumah dengan Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita di desa Guyung Kec Gerih Kabupaten Ngawi. 2019;116.
7. Marianta D, Chahaya I, Marsaulina I. the Relation Between Physical Quality Houses With Ari. 2015;
8. Koshal RK. Water pollution and human health. Water Air Soil Pollut. 1976;5(3):289–97.
9. Gan WQ, Sanderson WT, Browning SR, Mannino DM. Different types of housing and respiratory health outcomes. Prev Med Reports [Internet]. 2017;7:124–9. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.pmedr.2017.05.018
10. Sunaryo. Analisis Spasial untuk Penyakit Berbasis Lingkungan. Semin Nas Upaya Pengendali Penyakit Berbas Wil. 2015;
11. Setiyono A. Faktor Risiko Kejadian Diare pada Masyarakat Kota Tasikmalaya. J Kesehat Komunitas Indones. 2019;15(2):49–59.
12. Krieger J, Higgins DL. Housing and health: Time again for public health action. Am J Public Health. 2002;92(5):758–68.
13. Brownson RC. Epidemiology in Public Health Practice: By A. Haveman-Nies, S. C. Jansen, J. A. M. van Oers, and P. van ’t Veer. Am J Epidemiol. 2011;174(7):871–2.
14. Cardoso MRA, Cousens SN, De Góes Siqueira LF, Alves FM, D’Angelo LA V. Crowding: Risk factor or protective factor for lower respiratory disease in young children? BMC Public Health. 2004;4:1–8.
15. WHO. Annual Report : Diarrhoel Disease. 2019;
16. Muhajjar M, Rahardjo M, Dewanti N. Analisis Spasial Hubungan Kualitas Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kecamatan Genuk Kota Semarang. J Kesehat Masy. 2016;4(3):807–16.
17. WHO and Climate & Clean Air Coalition. Air Pollution, Climate dan Health. 2018;
18. Melvani RP, Zulkifli H, Faizal M. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Balita Di Kelurahan Karyajaya Kota Palembang. JUMANTIK (Jurnal Ilm Penelit Kesehatan). 2019;4(1):57.
19. Daud A. Dasar Kesehatan Lingkungan. 1st ed. Jakarta: Hasanuddin University Press; 2013.
20. PUPR PKP. Pemakaian Air Rumah Tangga Perkotaan. 2018;
Arifin, P., Radhiah, S., & Sanjaya, K. (2021). Kerentanan Kejadian Penyakit Berbasis Lingkungan Pada Masyarakat Terdampak Bencana Di Daerah Pesisir Kabupaten Donggala. Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(1), 171-182. https://doi.org/10.22487/preventif.v12i1.225
Fulltext