Studi Benchmarking Pelaksanaan Program Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Puskesmas Sukorejo dan Puskesmas Sananwetan
Article History
Submited : March 12, 2021
Published : December 31, 2021
Program Imunisasi Dasar Lengkap merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Salah satu indikator keberhasilan dari program tersebut adalah Universal Child Immunization (UCI). Pada tahun 2016-2018, Puskesmas Sukorejo Kota Blitar mengalami penurunan capaian kelurahan UCI sebesar 28,56%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan faktor input dan faktor proses Program Imunisasi Dasar Lengkap antara Puskesmas Sukorejo dengan Puskesmas Sananwetan guna menyusun upaya peningkatan cakupan kelurahan UCI di wilayah kerja Puskesmas Sukorejo. Penelitian ini termasuk penelitian observasional deskriptif dengan metode benchmarking. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan Penanggung jawab Program Imunisasi Dasar Lengkap dari Puskesmas Sukorejo dan Puskesmas Sananwetan. Variabel yang menjadi bahan studi benchmarking antara lain faktor input meliputi petugas imunisasi; dana; sarana dan prasarana; dan kebijakan atau SOP serta faktor proses yang terdiri dari perencanaan; pelaksanaan pelayanan; serta pemantauan dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebijakan atau SOP, tahap perencanaan, serta tahap pemantauan dan evaluasi yang ada di Puskesmas Sananwetan memiliki kondisi dan pelaksanaan yang lebih baik dibandingkan dengan Puskesmas Sukorejo. Masalah yang ditemukan antara lain tingginya surviving infant, masih adanya penolakan imunisasi dari beberapa orangtua bayi, mobilitas masyarakat yang tinggi, serta adanya kawasan elite yang sulit dijangkau oleh petugas. Kesimpulan dari penelitian adalah perlunya Puskesmas Sukorejo untuk melakukan benchmark khususnya pada variabel kebijakan atau SOP, tahap perencanaan, serta tahap pemantauan dan evaluasi.
2. Dumilah R. Pengaruh Pendidikan Ibu Terhadap Status Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 1-2 Tahun. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. 2018;9(4):227–30.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
4. Wahyudi WT. Hubungan Kelengkapan Imunisasi Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Puskesmas Rawat Inap Gedung Air Kota Bandar Lampung Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal Of Holistic Healthcare). Januari 2017;11(1):53–9.
5. Pracoyo NE. Faktor Penyebab Terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri Pada Anak Di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2020;19(3):184–95.
6. Kurniawan A. Penerapan Benchmarking Dalam Meningkatkan Kinerja Institut Agama Islam Di Indonesia. MANAGERIA J Manaj Pend Islam. 16 Juni 2020;5(1):173–99.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat [Internet]. Tersedia Pada: Https://Peraturan.Bpk.Go.Id/Home/Details/138635/Permenkes-No-43-Tahun-2019
8. Sistyanika A, Taufiq A, Abdulrahman W. Perbandingan Keberhasilan Implementasi Program Desa Dan Kelurahan Siaga Aktif Desa Nyalembeng Dan Desa Gambuhan Kabupaten Pemalang Tahun 2015. Journal Of Politic And Government Studies. 9 Juni 2017;6(03):41–50.
9. Aliansy D, Hafizurrachman. Pengaruh Penatalaksanaan Program Imunisasi Oleh Bidan Desa, Kepatuhan Standar Operasional Prosedur, Dan Ketersediaan Sarana Prasarana Terhadap Efikasi Imunisasi Dasar Di Kabupaten Cianjur Tahun 2014. Jurnal Bidan “Midwife Journal.” 2016;2(1):1–10.
10. Tambunan RM. Pedoman Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP). Jakarta: Maiestas Publishing; 2013.
11. Tanjung A. Panduan Praktis Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) Instansi Pemerintah. Yogyakarta: Total Media; 2012.
12. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan. 2012.
13. Viani KO. Pentingnya Perencanaan Dalam Program Imunisasi Di Dinas Kesehatan Kota Surabaya. JAKI. 2 Januari 2018;5(2):105.
14. Dillyana TA. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Persepsi Ibu Dengan Status Imunisasi Dasar di Wonokusumo. JPK. 20 Agustus 2019;7(1):67.
15. Daman N jelita A, Hargono A. Pengaruh Sikap Dan Persepsi Ibu Terhadap Dukungan Tokoh Agama Serta Dukungan keluarga Terhadap Status Kelengkapan Imunisasi dasar Bayi. JIKMH. 6 Desember 2018;6(2):265–76.
16. Swandari NLPI, Kardiwinata MP. Penerimaan Ibu – Ibu Muslim Terhadap Imunisasi Measles Rubella Pada Balita di Kampung Jawa Wanasari, Kota Denpasar. ACH. 2 Desember 2019;6(2):72.
17. Sucsesa M, Hargono A. Quality and Accuracy of Recording in Necessary Immunization Report Through Data Quality Assessment in Blitar. JBE. 30 Agustus 2018;6(1):77–85.
18. Septianingtyas WR, Soesetijo FXA, Widi E. Y R. Pengaruh Dukungan Kader dalam Imunisasi Dasar Lengkap di wilayah kerja Puskesmas Jelbuk dan Klatakan, Kabupaten Jember. multijournal. 19 September 2018;1(1):21–4.