The Analisis Faktor Perilaku Konsumsi Remaja Terhadap Makanan Cepat Saji (Studi Aplikasi Social Cognitive Theory)

Article History

Submited : January 28, 2021
Published : December 31, 2021

Konsumsi makanan cepat saji pada remaja dianggap sebagai hal sepele yang biasa dilakukan. Namun, dampak yang akan dirasakan berupa gangguan kesehatan dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang, seperti obesitas. Salah satu sekolah di Surabaya yang memiliki angka kejadian obesitas cukup tinggi yakni SMAN 2 Surabaya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor perilaku yang berhubungan dengan konsumsi makanan cepat saji pada remaja menggunakan studi aplikasi Social Cognitive Theory. Penelitian ini merupakan penlitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMAN 2 Surabaya dengan penarikan sampel menggunakan stratified random sampling sebanyak 102 orang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dibagikan secara online. Variabel independen penelitian ini adalah karakteristik individu, self efficacy, pengetahuan, self regulation, dukungan keluarga, dukungan teman sebaya, dan paparan informasi. Sedangkan variabel dependen yaitu tindakan konsumsi makanan cepat saji pada remaja. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara uang saku (p = 0,015), self regulation (p = 0,047), dan dukungan orangtua (p = 0,038) (p<0,05). Namun, pada variabel lainnya tidak terdapat hubungan dengan tindakan mengonsumsi makanan cepat saji. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pihak sekolah maupun Puskesmas setempat dalam melakukan pencegahan obesitas pada remaja.

1. World Health Organization. Obesity and Overweight. 2018; Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
2. Afifah, Liyana Putri., Suyatno., Aruben, Ronny., dan Kartini, A. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Fast Food pada Remaja Obesitas di SMA Theresiana 1 Semarang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017;5(4):706–13.
3. Kementrian Kesehatan RI BP dan P. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2013.
4. Praditasari JA. Asupan Lemak, Aktivitas Fisik, dan Kegemukan pada Remaja Putri di SMP Bina Insani Surabaya. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga. Jurnal Media Gizi Indonesia. 2018;13(2):117–22.
5. Hendra C. Faktor-Faktor Risiko Terhadap Obesitas Pada Remaja di Kota Bitung. 2016;4(1):2–6.
6. Badan Pusat Statistik. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Surabaya Tahun 2017.
7. Peraturan Kementiran Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014. Upaya Kesehatan Anak. Kementrian Kesehatan. Jakarta;
8. Septiani, Riswanti dan Raharjo, Bambang Budi. Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji, Aktivitas Fisik dan Faktor Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas (Studi Kasus pada Siswa SD Negeri 01 Tonjong Kecamatan Tonjong Kebupaten Brebes). Public Health Perspective Journal. 2018;2(3):262–269.
9. Kementrian Kesehatan RI BP dan P. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.
10. Badjeber F. Konsumsi Makanan cepat saji sebagai Faktor 22. Risiko terjadinya Gizi Lebih pada Siswa SD Negeri 11 Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado; 2009.

11. Profil Kesehatan Surabaya. Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas.
12. Oktaviani, Wiwied Dwi. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik, Pola Konsumsi, Karakteristik Remaja dan Orangtua dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) (Studi Kasus pada Siswa SMA Negeri 9 Semarang tahun 2012). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012;1(2):542–53.
13. Bandura, A. A Social Cognitive Theory of Personality. 1999. New York: Guilford Publications. 2020 Oktober; Available from: https://www.uky.edu/~eushe2/.../Bandura1999ARPr.pdf


14. Glanz, Kaaren. Health Behavior and Health Education 4th Edition. Theory, Research, and Practice. United Satte of America; (2008).
15. Azwar, S. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; (2013).
16. Mahpolah. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kebiasaan Mengonsumsi Fast Food pada Remaja SMA Kartika V-1 Balikpapan. Politeknik Kesehatan Banjarmasin; 2015.
17. Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT. Rineka Cipta; (2010).
18. Suyanto, Edy. Hubungan Pengetahuan Risiko dan Pengamatan Lingkungan dengan Perilaku Menurunkan Berat Badan pada Remaja Berat Badan Lebih. J Keperwatan. 2016;9(1):13–17.
19. Bandura, A. Social Foundation of Thought and Action: A Social Cognitive Theory. Englewood Chlifft (Internet). 1986. (2020 Aug 5); Available from: https://www.uky.edu/~eushe2/.../Bandura1999AJSP.pdf
20. Sari, Dewi L. Analisis Faktor Risiko Tindakan Seksual Pranikah Remaja di SMA “X” Kabupaten Probolinggo (Aplikasi Social Cognitive Theory). (Surabaya): Universitas Airlangga; 2019.
21. Khomsan, Ali. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Rajawali Sport; (2003).
22. Kurdanti W. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Obesitas pada Remaja. 2015 Apr;11(4):179–90.
23. Wulandari S. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas pada Remaja di SMA Negeri 4 Kendari Tahun 2016. Universitas Halu Oleo; 2016.
Salsabilla, N., & Sulistyowati, M. (2021). The Analisis Faktor Perilaku Konsumsi Remaja Terhadap Makanan Cepat Saji (Studi Aplikasi Social Cognitive Theory). Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(2), 239. https://doi.org/10.22487/preventif.v12i2.196
Fulltext