Pola Asuh sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 bulan di Kecamatan Mantikulore Provinsi Sulawesi Tengah
Article History
Submited : December 5, 2024
Published : December 5, 2024
kronis sehingga anak menjadi pendek diantara anak seusianya dengan nilai z-score panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) kurang dari -2 Standar Deviasi (SD). Salah satu faktor risiko yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak balita adalah pola asuh, anak yang mendapatkan pola asuh yang kurang baik cenderung berisiko 2 kali lebih besar mengalami stunting jika dibandingkan dengan anak yang mendapat pola asuh baik dimana pola asuh yang dimaksud meliputi pengasuhan makan anak, perawatan dasar anak, personal hygiene dan sanitasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko pola asuh dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Palu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (retrospective study dengan rancangan case control study) dan kualitatif atau mix method research dengan model campuran sekuensial eksplanatori. Variabel bebas yaitu pola asuh, dan variabel terikat yaitu stunting. Sampel penelitian ini adalah seluruh anak berusia 6-24 bulan di puskesmas pada Kecamatan Mantikulore, serta orang tuanya yang bertempat tinggal di lokasi penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dengan melakukan pengukuran ulang, kuesioner terstruktur, dan wawancara mendalam. Analisis bivariabel dengan menggunakan uji chi-square, sedangkan analisis multivariabel menggunakan logistic regression dengan p-value <0,05. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pola asuh dengan kejadian stunting dimana anak dengan pola asuh kurang baik berisiko 2,66 kali lebih besar mengalami stunting. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling dominan terhadap kejadian stunting adalah pola asuh. Kesimpulan yaitu pola asuh merupakan faktor risiko kejadian stunting. Oleh karena itu diharapakan untuk dinas terkait untuk memberikan edukasi berkala serta pendampingan kepada keluarga bayi terutama ibu terkait pola asuh yang baik
2. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting), Jakarta: TNP2K, 2017.
3. UNICEF, WHO and World Bank Group, Levels and Trends in Child Malnutrition, Washington DC: UNICEF, WHO and World Bank Group, 2018.
4. Kementerian Kesehatan RI, Riset Kesehatan Dasar, Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013.
5. Kementerian Kesehatan RI, Buku Saku Pemantauan Status Gizi tahun 2017 Provinsi Sulawesi Tengah, Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, 2018.
6. Dinas Kesehatan Kota Palu, Profil Kesehatan Kota Palu tahun 2017, Palu: Dinas Kesehatan Kota Palu, 2018.
7. A. Susilaningdyah, “Pola Asuh sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 bulan di Kota Yogyakarta,” Universitas Gadjah Mada, 2013.
8. W. Lestari, A. Margawati dan M. Z. Rahfiludin, “Faktor Risiko Stunting Pada Anak Umur 6-24 bulan di Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Provinsi Aceh,” Jurnal Gizi Indonesia, vol. 3, no. 1, p. 37–45, 2014.
9. S. Wahyuni, U. Kalsum, L. Fitriani dan S. Sahira, “Hubungan Kecemasan Ibu Menyusui dengan Produksi ASI Pada Masa Pandemi Covid-19,” Jurnal Berita Kesehatan, vol. 17, no. 1, p. 23-30, 2024.
10. W. O. N. Mutia, “Edukasi Pemberian MPASI Dini sebagai Faktor Resiko Kejadian Stunting,” Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara, vol. 5, no. 2, p. 2293-2298, 2024.
11. A. Ihsan, M. Riviwanto dan Darwel, “Pengaruh Sumber Air Bersih, Jamban, dan Pola Asuh terhadap Stunting Pada Balita dengan Diare sebagai Variabel Intervening,” Buletin Kesehatan Lingkungan Masyarakat, vol. 39, no. 1, p. 1-5, 2020.
12. A. R. Putri, “Aspek Pola Asuh, Pola Makan, dan Pendapatan Keluarga Pada Kejadian Stunting,” Jurnal Kesehatan Tadulako, vol. 6, no. 1, p. 7-12, 2020.
13. R. Pusmaika, Y. Novfrida, E. J. Simatupang, M. E. U. Djami dan I. Sumiyati, “Hubungan Usia Ibu Saat Hamil dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Tangerang,” Jurnal Indonesian Health Issue, vol. 1, no. 1, p. 49-56, 2022.
14. V. B. Lemaking, M. Manimalai, H. M. A. Djogo, “Hubungan Pekerjaan Ayah, Pendidikan Ibu, Pola Asuh, dan Jumlah Anggota Keluarga dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang,” Jurnal Ilmu Gizi Indonesia, vol. 5, no. 2, p. 123-132, 2022.
15. Wahyudi, A. Kuswati dan T. Sumedi, “Hubungan Pendapatan Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga terhadap Stunting Pada Balita Umur 24-59 bulan: A Literatur Review,” Jurnal of Bionursing, vol. 4, no. 1, p. 63-69, 2022.
16. E. Noorhasanah dan N. I. Tauhidah, “Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 12-59 bulan,” Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, vol. 14, no. 1, p. 37-42, 2021