Hubungan Sanitasi Dasar Dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Lipulalongo Kabupaten Banggai Laut
Article History
Submited : June 19, 2024
Published : December 5, 2024
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak, dimana panjang atau tinggi badannya pendek atau sangat pendek yang didasarkan pada tinggi menurut umur dengan parameter Z-score < -2 SD. Sanitasi lingkungan berperan penting dalam mencegah penyakit infeksi berbasis lingkungan seperti diare dan cacingan yang dapat memengaruhi pertumbuhan linier dan jika terjadi secara berulang akan mengurangi asupan zat gizi sehingga dapat menyebabkan stunting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan ketersediaan air bersih, jamban, Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan tempat sampah dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Lipulalongo. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah Populasi dalam penelitian ini yaitu 480 rumah keluarga balita, terdiri atas 365 balita tidak stunting dan 115 balita stunting. Sampel pada penelitian ini menggunakan Teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara ketersediaan SPAL dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Lipulalongo dengan nilai signifikan chi square p = 0,038 yang mana p < 0,05 namun tidak ada hubungan antara ketersediaan air bersih (p=0,1), ketersediaan jamban (p=0,18), ketersediaan tempat sampah (p=1,0) dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Lipulalongo. Semua pihak sebaiknya bahu membahu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ketersediaan sanitasi dasar untuk mencegah kejadian stunting.
2. Perpres. Peraturan Presiden No. 72. 2021;(1).
3. UNICEF. Levels and trends in child malnutrition. 2023; Available from: http://www.who.int/en/
4. Depkes RI. Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf. Lembaga Penerbit Balitbangkes. 2018. p. 156.
5. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2021. Pusdatin.Kemenkes.Go.Id. 2022. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
6. Kemenkes. Buku Saku Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Kemenkes. 2022;1–7.
7. Rahayu Putri M, Yuni handayani T, Pramita Sari D. Pengaruh Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita. J Kesehat Mercusuar [Internet]. 2022;5(1):63–8. Available from: http://jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar
8. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indo-nesia. 2016.
9. Zairinayati Z, Purnama R. Hubungan hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita. Babul Ilmi J Ilm Multi Sci Kesehat. 2019;10(1).
10. Soraya S, Ilham I, Hariyanto H. Kajian Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tuan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. J Pembang Berkelanjutan. 2022;5(2):98–114.
11. Humphrey V, Gudmundsson L. GRACE-REC: A reconstruction of climate-driven water storage changes over the last century. Earth Syst Sci Data. 2019;11(3):1153–70.
12. Kementerian Kesehatan. Permenkes No. 2 Tahun 2023. Kemenkes Republik Indones. 2023;151(2):Hal 10-17.
13. Seakanan A. Anggrianus Seakanan. (2021). Hubungan Ketersediaan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Saleati Kecamatan Liang Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2021 . Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Tompotika Luwuk. 2021;2021.
14. Annita Olo, Henny Suzana Mediani WR. Hubungan Faktor Air dan Sanitasi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Indonesia. J Obs J Pendidik Anak Usia Dini. 2021;5(2):1113–26.
15. dr. Desy Ria Simanjuntak, M. Kes, Andreanto, Destian Wahyu Sinurat VL. Hubungan Ketersediaan Air Bersih, Sanitasi Lingkungan, Dan Perilaku Higiene Dengan Balita Stunting Di Desa Cimarga Kabupaten Sumedang Tahun 2018. J Kesehat. 2018;
16. Permenkes RI. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANGSANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. In 2014. p. 40.
17. Endang Setiawaty. Pengaruh Penggunaan Jamban Sehat terhadap Kejadian Penyakit Diare di Desa Ropang Kecamatan Ropang. J Kesehat Samawa. 2022;2(1):15–22.
18. Kuewa Y, Herawati H, Sattu M, Otoluwa AS, Lalusu EY, Dwicahya B. The relationship between environmental sanitation and the incidence of stunting in toddlers in Jayabakti village in 2021. Public Heal J [Internet]. 2021;12(2):112–8. Available from: https://journal.fkm-untika.ac.id/index.php/phj
19. Fariza I, E E, Balebu DW. Karakteristik Sarana Sanitasi Dasar di Desa Balayon Kec Liang Kab Banggai Kepulauan. J Kesmas Untika Luwuk Public Heal J. 2023;14(1):56–63.
20. Aditya Abdurrahman. Jurnal Pengabdian Maleo. 2022;1:1–9.
21. Rezki AIC. Hubungan Faktor Kesehatan Lingkungan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar Tahun 2021. Skripsi. 2021;1–120.
22. Hafiudin H. Lamposo, Maria Kanan, Ramli, Bambang Dwicahya1, Caca Sudarsa, Risky Ekaputri YST. Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal. 2018;9:18–26.
23. Amyati, Endartiwi SS. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga dengan Pengelolaan Sampah Keluarga di Prenggan Kotagede Yogyakarta. J Kesmas Untika Luwuk Public Heal J. 2022;13(2):54–61.