Analisis Tumbuh Kembang Anak Stunting 0-36 Bulan Di Kelurahan Pengawu (Lokus Stunting Kota Palu)
Article History
Submited : April 30, 2023
Published : April 30, 2023
Stunting merupakan masalah kesehatan yang harus diperhatikan dan ditangani sejak dini, karena berdampak sangat panjang untuk kehidupan seseorang. Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, menurunkan produktivitas, kerentanan terhadap penyakit, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan yang berefek jangka panjang bagi dirinya, keluarga, dan pemerintah. Stunting seringkali hanya diukur dari indicator fisik tanpa menyertai dengan indicator psikososial Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan mengevaluasi faktor apa saja yang mempengaruhi tumbuh kembang Batita stunting di Kelurahan Pengawu. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian Kuantitatif dengan desain Cross Sectional Study. Populasi pada penelitian ini adalah semua anak Batita (Anak bawah tiga tahun) di Kelurahan Pengawu (lokus stunting Kota Palu), adapun Sampel berjumlah 145 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan riwayat pemberian ASI Eksklusif (p=0,003), pengetahuan gizi ibu (p=0,004) dan pendapatan keluarga (p=0,003) terhadap kejadian stunting, dan tidak ada hubungan antara frekuensi ANC (p=0,058) dan perkembangan psikososial (p=0,063) pada kejadian stunting. Dalam pengamatan mendalam yang dilakukan peneliti pada indikator tumbuh kembang anak Batita juga menunjukkan bahwa anak yang berstatus stunting pada umumnya (60,3%) memiliki perkembangan psikososial yang baik sehingga perlu dilakukan screening yang komprehensif sebelum seorang anak ditetapkan berstatus stunting.
2. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta; 2019.
3. Teja M. Stunting Balita Indonesia Dan Penanggulangannya. Pus Penelit Badan Keahlian DPR RI. 2019;11:13–8.
4. KEMENDES PDTT. Buku saku desa dalam penanganan stunting. Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting; 2017.
5. SP W, SM C, CA PS, E I, SM M. Early Childhood Stunting Is Associated with Poor Psychological Functioning in LateAdolescence and Effects Are Reduced by Psychosocial Stimulation. J Nutr. 2007;137:2464–2469.
6. Bloem MW, de Pee S, Hop LT, Khan NC, Laillou A, Minarto, et al. Key strategies to further reduce stunting in Southeast Asia: lessons from the ASEAN countries workshop. Food Nutr Bull. 2013;34(2).
7. Picauly I MS. Analisis determinan dan pengaruh stunting terhadap prestasi belajar anak sekolah di Kupang dan Sumba Timur, NTT. J Gizi dan Pangan. 2013;8(1):55–62.
8. Mucha N. Implementing Nutrition-Sensitive Development: Reaching Consensus. Nutr Sensitive intervetion. 2012;
9. KEMENKES RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta; 2012.
10. Hizni A, Julia M, Gamayanti IL. Status stunted dan hubungannya dengan perkembangan anak balita di wilayah pesisir Pantai Utara Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon. Vol. 6, Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2010. p. 131.
11. Rosidi A, Syamsianah A. Optimalisasi Perkembangan Motorik Kasar dan Ukuran Antropometri Anak Balita di Posyandu “Balitaku Sayang” Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang Kota Semarang. LPPM UNIMUS; 2012.
12. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. buku saku hasil studi status gizi indonesia (SSGI) tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota tahun 2021. Angew Chemie Int Ed 6(11), 951–952. 2021;2013–5.
13. Sampe A, Toban RC, Madi MA. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita. J Ilm Kesehat Sandi Husada. 2020;11(1).
14. Yuliana W, Nul Hakim B. Darurat Stunting Dengan Melibatkan Keluarga. 1st ed. Kabupaten Takalar: Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia; 2019.
15. Salman, Arbie FY, Humolongo Y. Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Kejadian Stunting pada Anak Balita di Desa Buhu Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Heal Nutr J [Internet]. 2017;3(I).
16. Rahmandiani RD, Astuti S, Susanti AI, Handayani DS, Didah. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Tentang Stunting Dengan Karakteristik Ibu dan Sumber Informasi di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. 2019;5(2):74–80.
17. Hutasoit M, Utami KD, Afriyliani NF. Kunjungan Antenatal Care Berhubungan Dengan Kejadian Stunting. J Kesehat Samodra Ilmu. 2020;11(1):38–47.
18. Rachmawati AI, Puspitasari RD, Cania E. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care ( ANC ) Ibu Hamil. Majority. 2017;7(1):72–6.
19. Rahmidini A. Literatur Review : Hubungan Stunting Dengan Perkembangan Motorik dan kognitif anak. Semin Nas Kesehat [Internet]. 2020;90–104. Available from: http://www.ejurnal.stikesrespati-tsm.ac.id/index.php/semnas/article/download/272/192