Pengaruh Asfiksia Terhadap Kejadian Kematian Neonatal Di Provinsi Jawa Timur
Article History
Submited : October 7, 2021
Published : September 30, 2022
ABSTRAK
Kejadian kematian neonatal masih menjadi salah satu permasalahan utama di Provinsi Jawa Timur. Angka kematian neonatal di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 mencapai 5,2/1.000 kelahiran hidup. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh antara asfiksia terhadap kematian neonatal di Provinsi jawa Timur tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan desain cross sectional. Data yang digunakan bersumber dari profil kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2019. Teknik analisis data menggunakan uji regresi linier dan uji kolmogorov-smirnov. Hasil penelitian angka kematian neonatal di Provinsi Jawa Timur tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan angka kematian neonatal ditahun sebelumnya. Kasus Asfiksia mengalami peningkatan pada tahun 2019 dibandingkan pada tahun 2018. Penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh antara asfiksia (p=0,04) terhadap kejadian kematian neonatal di Provinsi Jawa Timur. Kesimpulan dari penelitian ini kematian neonatal di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya dan terdapat pengaruh antara asfiksia dengan kejadian kematian neonatal di Provinsi Jawa Timur.
Kata Kunci: Kematian Neonatal, Pengaruh, Asfiksia
1. Kementerian PPN. Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Aksi - Edisi II Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). Kementeri PPN. 2020;
2. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. 2009.
3. Prawirhardjo. Kematian Neonatal. 2005.
4. Darmayanti. Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan Kematian Neonatal pada Persalinan di Rumah Penderita Ditolong Bidan. 2010;
5. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Rancang Bangun: Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu untuk Mencapai Sasaran Millenium Development Goals. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 2007.
6. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Millenium Development Goals. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 2008.
7. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; 2012.
8. Kementrian kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Profil Kesehat Provinsi Jawa Timur. 2019;25–6.
9. Mengesha HG, Sahle BW. Cause of neonatal deaths in Northern Ethiopia: A prospective cohort study. BMC Public Health [Internet]. 2017;17(1):1–8. Available from: http://dx.doi.org/10.1186/s12889-016-3979-8
10. Abdullah A, Hort K, Butu Y, Simpson L. Risk factors associated with neonatal deaths: A matched case-control study in Indonesia. Glob Health Action. 2016;9(1):1–12.
11. Mulyawati I. The Determinants of Infant Mortality in Neonatal Period. Obesitas Sent Dan Kadar Koles Darah Total. 2015;11(1):87–95.
12. Nainggolan O, Hapsari D, Indrawati L. Pengaruh Akses ke Fasilitas Kesehatan terhadap Kelengkapan Imunisasi Baduta (Analisis Riskesdas 2013). Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2016;26(1):15–28.
13. (Anita 2017). Kematian neonatal Di Kabupaten Grobogan. Tech Pain Reduct Norm Labor Process Syst Rev [Internet]. 2017;1(3):84–94. Available from: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia
14. Abdullah AZ, Naiem MF, Mahmud NU. Faktor Risiko Kematian Neonatal Dini di Rumah Sakit Bersalin. Kesmas Natl Public Heal J. 2012;6(6):283.
15. Bangun IF, Abdiana A, Edison E. Faktor Risiko Kematian Neonatal di Kabupaten Kepulauan Mentawai. J Endur. 2019;4(1):26.
16. R M, S N. Lecture Notes: Pediatrika Ed.7. Jakarta: Erlangga; 2005.
17. Jehan I, Harris H, Salat S, Zeb A, Mobeen N, Pasha O, et al. Neonatal mortality, risk factors and causes: A prospective population-based cohort study in urban Pakistan. Bull World Health Organ. 2009;87(2):130–8.