Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza
<p align="justify"><strong><img style="float: left; width: 225px; margin-top: 8px; margin-right: 10px;" src="http://jurnal.fkip.untad.ac.id/public/site/images/admin_eduj/cover-issue-5-en-us.png" height="346"></strong></p> <div> <p style="background-color: #ffffff; padding: 5px 10px;"><em><strong>Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan</strong></em><br> <strong>Publication schedule:</strong> June and December<br> <strong>ISSN:</strong> p-ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1511174174" target="_blank" rel="noopener">2615-2851 </a>and e-ISSN:<a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1533518084"> 2622-7622</a><br> <strong>A</strong><strong>ccredita</strong><strong>tion: SINTA 4 <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/6676" target="_blank" rel="noopener">(More info)</a></strong> <br><strong>Focus and Scope:</strong> Nutrition and health, Community Nutrition, Clinical Nutrition, Food Nutrition, Food Service<br> <strong>DOI:</strong> <a href="https://search.crossref.org/?q=+2622-7622" target="_blank" rel="noopener">https://doi.org/10.22487/ghidza</a><br> <strong>Publisher: Tadulako University</strong></p> </div> <div align="justify">The managers invite scientists, scholars, professionals, and researchers in the disciplines of Nutrition and Health to publish their research results after the selection of manuscripts, review of partners, and editing process.</div> <div align="justify"> </div> <p style="text-align: justify;">The manuscript must be original research, written in <strong>Bahasa (Indonesia) or English</strong>, and not be simultaneously submitted to another journal or conference. We would like to announce that starting from July 2020, for those who would like to submit a manuscript in English must attach the English proofread to our editor.</p> <p style="text-align: justify;"> <strong>If you have problems sending your paper, don't hesitate to contact us via email (ghidzajurnal@gmail.com) or WhatsApp (+6282333551115)</strong></p> <p style="text-align: justify;"><a title="Submit Paper" href="http://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/user/register" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/11.png"></a> <a title="Author Guidelines" href="http://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/about/submissions" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/21.png"></a> <a title="Indonesia" href="https://docs.google.com/document/d/12sXPrWlQFg3xXSzgWDpOgQpbjVUI0ZOJ/edit?usp=sharing&ouid=101645340902259768816&rtpof=true&sd=true" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/32.png"></a></p> <p style="text-align: justify;">Based on the 2020 SINTA Accreditation Ghidza; Jurnal Gizi dan Kesehatan gets Ranking 4 <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/6676" target="_blank" rel="noopener">(SINTA 4)</a></p> <p><iframe style="border: 0px #ffffff none;" src="https://author.my.id/widget/statistik.php?sinta=6676&gs=OvMjwYAAAAJ&sc=&link=#" name="statistik" width="100%" height="250px" frameborder="0" marginwidth="0px" marginheight="0px" scrolling="no"></iframe></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Indexing Site :</strong></p> <p><a title="SINTA" href="http://sinta.ristekbrin.go.id/journals/detail?id=6676" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/12.png"></a> <a title="DOAJ" href="https://doaj.org/toc/2622-7622?source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22terms%22%3A%7B%22index.issn.exact%22%3A%5B%222615-2851%22%2C%222622-7622%22%5D%7D%7D%2C%7B%22term%22%3A%7B%22_type%22%3A%22article%22%7D%7D%5D%7D%7D%2C%22query%22%3A%7B%22match_all%22%3A%7B%7D%7D%7D%7D%2C%22size%22%3A100%2C%22_source%22%3A%7B%7D%7D" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/33.png"></a> <a title="COPERNICUS" href="https://journals.indexcopernicus.com/search/journal/issue?issueId=224498&journalId=50904" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/42.png"></a></p> <p><a title="Google Scholar" href="https://scholar.google.co.id/citations?hl=id&view_op=list_works&authuser=3&gmla=AJsN-F7VK-xU--CwoCfeVt6MqJC3JJKnhrwFmD_47Eu5VNTWFDxbOTyfnLHzxcBsTwsHULNMHe_VEWuYwiAKu-Hcbul90C3KUPZLyWk0xamycmMv0z0ONWI&user=_OvMjwYAAAAJ" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/22.png"></a> <a title="DIMENSIONS" href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?and_facet_source_title=jour.1365607" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/indexing.png"></a> <a href="https://bit.ly/worldcatghidza" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/indexing(1).png"></a></p> <p><a href="https://www.scilit.net/journal/4507312" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/indexing1.png"></a> <a href="https://onesearch.id/Search/Results?lookfor=ghidza&type=AllFields&filter%5B%5D=institution%3A%22Universitas+Tadulako%22" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/indexing(3).png"></a> <a title="GARUDA" href="http://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/12703" target="_blank" rel="noopener"><img src="/public/site/images/admin/indexing(1)1.png"></a></p> <p> <a href="https://info.flagcounter.com/YvWY"><img src="https://s01.flagcounter.com/map/YvWY/size_s/txt_000000/border_CC4A12/pageviews_1/viewers_0/flags_0/" alt="Flag Counter" border="0"></a></p>Universitas Tadulakoen-USGhidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan2622-7622<p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://jurnal.fkip-uwgm.ac.id/public/site/images/jradmin/88x31.png" alt=""></a> </p> <p><strong>Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan</strong> is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International License</a></p> <p>All articles published Open Access are free for everyone to read and download. Under the CC-BY-SA license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in <strong>Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan</strong> in whole or in part provided that the original work is properly cited.</p> <p>Users (redistributors) of <strong>Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan</strong> are required to cite the original source, including the author's names, <strong>Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan</strong> as the initial source of publication, year of publication, and volume number.</p>Pengaruh Edukasi Buku Saku Gizi Seimbang terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Stunting Usia 6-23
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1004
<p>Stunting adalah kegagalan pertumbuhan akibat kekurangan gizi jangka panjang sejak dalam kandungan sampai bayi lahir. Masa balita merupakan suatu periode penting dalam tumbuh kembang anak karena masa balita yang akan menentukan perkembangan anak di masa selanjutnya. Ketepatan pemberian makan pada balita dapat dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang gizi karena ibu sebagai tombak dalam penyedia makanan untuk keluarga. Desain Penelitian menggunakan Desain Quasi Exsperimental Pretest Posttest Nonequivalent Control Group Design dengan total 36 sampel yang diberikan edukasi selama 3 minggu. Analisis statistik menggunakan uji wilcoxon dan uji mann Whitney. Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan rata-rata pengetahuan pada kelompok perlakuan sebesar 30 poin, sedangkan pada kelompok kontrol hanya meningkat 5,09 poin. Pada kelompok perlakuan pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan dengan hasil nilai p = 0,000 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak, sedangkan pada kelompok kontrol nilai p = 0,102 > α = 0,05, sehingga H0 diterima. Pengaruh edukasi gizi seimbang dengan media buku saku terhadap sikap pada kelompok perlakuan dengan nilai yang dihasilkan p = 0,000 < α = 0,05 sehingga H0 ditolak, sedangkan kelompok kontrol nilai p = 0,775 > α = 0,05, sehingga H0 diterima. Kesimpulan penelitian terdapat pengaruh yang signifikan edukasi gizi seimbang dengan media buku saku terhadap pengetahuan dan sikap pada kelompok perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol tanpa pemberian edukasi buku saku gizi seimbang tidak ada pengaruh edukasi gizi seimbang dengan media buku saku terhadap pengetahuan dan sikap. Terdapat perbedaan pengaruh edukasi gizi seimbang dengan media buku saku terhadap pengetahuan dan sikap antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol.</p>Yuli LaraeniI Nyoman AdiyasaJoyeti DarniNurhayati Nurhayati
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-012024-12-018213514010.22487/ghidza.v8i1.1004Analisis Vitamin A dan Vitamin C pada Minuman Jelly Sari Daun Pepaya (Sadaya) di Daerah Endemis Malaria
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1143
<p>Malaria merupakan penyakit infeksi yang terjadi akibat parasite Plasmodium melalui gigitan Anopheles betina. Terdapat sepuluh kabupaten/kota dengan jumlah kasus malaria tertinggi se-provinsi Papua salah satunya yaitu, Kota Jayapura sebanyak 74,234 kasus. Telah ditemukan 1854 tanaman dari 196 famili dan 1012 genera telah digunakan untuk malaria secara global. Dalam jumlah tersebut, daun papaya merupakan salah satu tanaman obat malaria yang banyak digunakan. Di Indonesia sangat mudah untuk menemukan daun pepaya. Daun pepaya biasanya diolah menjadi sayur dan obat herbal. Kandungan kimia dari daun papaya diantaranya adalah alkaloid yang menyebabkan rasa pahit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima dan nilai gizi terhadap pembuatan minuman jelly sari daun pepaya untuk penderita penyakit malaria. Rancangan penelitian ini adalah One-Shot Case Study yaitu dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Penelitian dilakukan terhadap produk minuman jelly (warna, aroma, rasa, dan tekstur) dari 30 panelis agak terlatih. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan terbaik secara organoleptik diperoleh dari formula 3 dengan presentase daun pepaya 80 gr dengan karagenan 1,5 gr. Daya terima pada 30 panelis tidak terlatih menunjukan bahwa produk minuman jelly sadaya masih dapat diterima oleh konsumen. Kandungan vitamin C pada formula 2 terbaik minuman jelly sebesar 82.70 mg/L. Vitamin A yang terkandung dalam minuman jelly pada formula 3 terbaik yaitu sebesar 7.46 mg.</p>Fitria Lintang AuliaSanya Anda LusianaBudi KristantoI Rai NgarditaRatih Nurani Sumardi
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-022024-12-028214114610.22487/ghidza.v8i2.1143Pengaruh Pemberian Edamame Rebus (Glycine Max (L) Merrill) sebagai Camilan Sehat terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1358
<p>Diet yang tepat untuk hipertensi yakni melalui pengaturan asupan makanan. Konsumsi makanan yang kaya akan kalium, serat, asam folat, isoflavon, kalsium, dan magnesium mampu menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kacang edamame rebus terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di Puskesmas Dinoyo<strong>. </strong>Hanya 13 dari 24 responden dalam sampel penelitian yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi menggunakan jenis penelitian <em>pre-eksperimental </em>dan rancangan <em>one group pretest-postest</em>. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan formulir <em>Food Recall </em>2x24 Jam, penggunaan garam dapur, dan identitas responden. Intervensi dalam penelitian ini adalah memberikan edamame rebus tanpa garam atau penyedap rasa sebanyak 5 porsi dalam 1 minggu (40 gram/hari) hanya sekali makan di waktu selingan. Analisis data menggunakan uji <em>paired sample t test </em>dan uji <em>wilcoxon </em>dengan tingkat signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan rerata asupan Na (2131,5 mg), K (1416,8 mg), Ca (231,6 mg), Mg (212,9 mg), dan Serat (10,4 gram) responden setelah diberikan intervensi walaupun masih tergolong kurang serta pemberian edamame rebus memengaruhi penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik responden dengan nilai <em>p-value</em> masing-masing 0,025 dan 0,002. Edamame rebus mampu menurunkan tekanan darah yakni dari 159/100 mmHg menjadi 147/87 mmHg. Disarankan untuk menambahkan sampel kontrol dan variasi bentuk atau jenis intervensi berbahan dasar edamame.</p>Novi Ramadhanif Abdul HalifEtik SulistyowatiSutomo Rum Teguh KaswariAnnasari Mustafa
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-022024-12-028214715710.22487/ghidza.v8i2.1358Hubungan Antenatal Care (ANC) dan Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1370
<p>Anemia merupakan salah satu isu kesehatan yang dihadapi oleh perempuan hamil, yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan ibu serta janin yang ada di dalam rahimnya. Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya anemia antara lain adalah kunjungan antenatal care (ANC) yang kurang memadai dan tidak patuh untuk mengonsumsi tablet tambah darah. Penelitian ini memiliki tujuan mengeksplorasi hubungan antara konsumsi tablet tambah darah dalam konteks antenatal care dan insiden anemia wanita hamil di Puskesmas Sangkrah, Kota Surakarta. Sebanyak 38 sampel berhasil diperoleh dengan sifat observasional menggunakan pendekatan cross sectional, yang menerapkan teknik pengambilan sampel acak sederhana, dan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data mengenai kunjungan ANC dan konsumsi tablet tambah darah didapatkan dari kuesioner serta memeriksa buku kesehatan ibu dan anak (KIA), dan untuk insiden anemia diukur dengan menentukan kadar hemoglobin menggunakan metode Cyanmethemoglobin. Proses analisis data dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 2.0, sementara pengujian hipotesis dilakukan melalui uji Chi Square. Analisis statistik menunjukkan bahwa 18,4% dari responden yang tidak melakukan kunjungan antenatal care secara menyeluruh mengalami anemia, sedangkan 28,9% responden yang tidak disiplin dalam mengonsumsi tablet tambah darah juga menunjukkan tanda-tanda anemia. Secara keseluruhan, proporsi responden yang mengalami anemia mencapai 57,89%. Dalam analisis yang mengaitkan kunjungan antenatal care dengan kejadian anemia melalui uji Chi Square, nilai yang diperoleh adalah (p=0,647), sedangkan hubungan antara konsumsi tablet tambah darah dan kejadian anemia menghasilkan nilai (p=0,016). Temuan ini memungkinkan disimpulkan bahwasannya tidak adanya hubungan signifikan antara kunjungan antenatal care dan kejadian anemia, dan adanya gubungan signifikan konsumsi tablet tambah darah dan insiden anemia. Oleh karena itu, ibu hamil harus lebih menyadari perlunya mengonsumsi tablet tambah darah sesuai resep dan menjadwalkan kunjungan ANC secara teratur melalui penggunaan promosi kesehatan serta komunikasi informasi dan edukasi (KIE).</p>Dennys Elsa ApriliaDyah Intan Puspitasari
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-022024-12-028215816510.22487/ghidza.v8i2.1370Mutu Organoleptik dan Tingkat Penerimaan Produk Food Bars Substitusi Tepung Kelor, Lamtoro, dan Bonggol Jagung sebagai Makanan Tambahan Balita Stunting
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1514
<p>Stunting merupakan masalah gizi yang signifikan di Indonesia. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pengembangan produk makanan tambahan berupa food bars yang terbuat dari tepung kelor, lamtoro, dan bonggol jagung. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan formulasi food bars yang bergizi dan diterima dengan baik oleh balita stunting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Proses pembuatan food bars dilakukan melalui beberapa tahap, termasuk pembuatan bahan dasar, penentuan formulasi, dan uji organoleptik. Uji organoleptik dilakukan oleh 30 panelis terlatih untuk menilai aspek sensoris seperti rasa, aroma, warna, dan tekstur dari tiga formulasi food bars yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa food bars yang diformulasikan dengan tepung kelor, lamtoro, dan bonggol jagung memiliki potensi besar untuk diterima oleh konsumen. Secara keseluruhan, penerimaan yang baik terhadap berbagai aspek food bars yang menunjukkan potensi besar produk ini untuk dikonsumsi secara luas pada formulasi I karena memiliki tiga aspek terbesar persentasenya baik pada uji organoleptik maupun uji hedonic (penerimaan). Pada uji organoleptik persentase aspek warna (70.0%) yaitu warna coklat tua tetapi masih dapat diterima, aspek rasa 66.7% yaitu manis alami gurih dan disukai, aspek tekstrur 60% yaitu agak keras, agak padat dan renyah, aspek aroma (40,0%) yaitu seimbang dan tidak terlalu kuat khas herbal. Pada uji hedonic (penerimaan) formulasi I menunjukkan persentase tertinggi pada kategori suka yaitu pada aspek warna (70.0), rasa (56,7), aroma (66,7), dan tekstur 53,3%). Produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai gizi yang tinggi tetapi juga disukai oleh panelis, yang merupakan faktor penting untuk memastikan konsumsi rutin. Kesimpulannya, food bars berbahan tepung kelor, lamtoro, dan bonggol jagung dapat menjadi alternatif solusi nutrisi bagi balita stunting serta mendukung program pemerintah dalam upaya penanggulangan stunting.</p>Endah Uji AstutiTri SunarsihHerwinda Kusuma RahayuElvika Vit Ari Shanti
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-022024-12-028216617610.22487/ghidza.v8i2.1514Pengetahuan dan Sikap Siswa Penyintas Covid-19 mengenai Pola Makan Sehat untuk Mencegah Long Covid Syndrome di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman, Yogyakarta
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1599
<p>Sampai pada Bulan Februari 2022 sebanyak 155 siswa di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman Yogyakarta terpapar COVID-19. Tidak sedikit siswa penyintas COVID-19 tersebut mengalami <em>long COVID syndrome,</em> yakni dampak-dampak penyakit yang masih dirasakan dalam jangka panjang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, kegelisahan bahkan stress, yang dapat berdampak pada pola makan dan status gizi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengetahuan dan sikap siswa penyintas COVID-19 terkait pola makan sehat dan status gizi untuk mencegah dampak dari <em>long COVID syndrome</em>. Penelitian observasional <em>cross-sectional</em> ini dilakukan pada 102 siswa penyintas COVID-19 di MBS Sleman Yogyakarta. Data pengetahuan dan sikap mengenai pola makan sehat diambil menggunakan kuesioner, dan data status gizi diambil menggunakan pengukuran antropometri dengan indeks BB/TB dengan menghitung indeks massa tubuh (IMT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan santri mengenai pola makan sehat dalam pencegahan dampak jangka panjang COVID-19, dengan kategori baik sebesar 72,94%. Sementara itu sikap dengan kategori baik sebesar 88,82%. Status gizi responden dengan kategori normal sebesar 66,7% dan kategori tidak normal 33,3%. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai pola makan sehat dengan status gizi, dengan nilai p masing-masing 0,328 dan 0,515. Masih ditemukannya siswa dengan pengetahuan dan sikap yang kurang, serta status gizi yang tidak normal, memerlukan upaya berkesinambungan dalam kegiatan edukasi mengenai pola makan sehat untuk pencegahan <em>long COVID syndrome</em> dan berbagai masalah gizi pada usia remaja.</p>Mutalazimah MutalazimahDyah Intan PuspitasariSiti ZulaekahArif PristiantoSetia Asyanti
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-022024-12-028217718410.22487/ghidza.v8i2.1599Efektivitas Pemberian Cookies Growol terhadap Profil Digesta Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan yang Diinduksi Diabetes Melitus Tipe 2
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1709
<p>Indonesia menempati peringkat ke-5 dengan jumlah penyandang diabetes mellitus (DM) sekitar 19,5 juta orang dan diprediksikan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045. Lebih dari 90% kasus DM merupakan DM tipe 2. Pengendalian kadar glukosa darah dan perbaikan sensitivitas insulin dapat dilakukan dengan konsumsi makanan tinggi serat pangan. Serat pangan mampu memperbaiki profil digesta yang akan berefek pada kontrol glukosa darah. Salah satu produk tinggi serat pangan adalah <em>cookies</em> growol. Penelitian ini bertujuan meninjau efektivitas <em>cookies</em> growol sebagai produk pangan tinggi serat terhadap profil digesta (pH, kadar air, dan berat digesta) tikus DM. Penelitian <em>true-experimental</em> praklinik hewan coba dengan rancangan <em>pre-posttest control group</em> menggunakan 10 tikus jantan <em>Sprague-Dawley</em> yang diinduksi DM Tipe 2 dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama (K1) tidak diberikan intervensi sedangkan kelompok kedua (K2) diberikan intervensi <em>cookies </em>growol sebagai selingan pakan selama 28 hari. Setelah 28 hari, tikus diterminasi menggunakan ketamin kemudian dilakukan pengambilan digesta. Pengujian pH, kadar air, dan berat digesta menggunakan pH meter, oven pengering, dan timbangan analitik. Uji efektivitas pemberian <em>cookies</em> growol terhadap profil digesta dilakukan menggunakan <em>Independent Sample T-Test</em>. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat perbedaan signifikan pada berat digesta antara kelompok K1 (2.55±0.28 gram) dengan kelompok K2 (2.49±0.35 gram) (<em>p</em>=0,785). Pengaruh nyata terdapat pada kadar air digesta antara kelompok K1 (44.47±1.74%) dengan kelompok K2 (51.51±0.91%) (<em>p</em><0,001) dan pH digesta antara kelompok K1 (6.13±0.02) dengan kelompok K2 (6.18±0.02) (<em>p</em>=0,015). Kesimpulan dari penelitian ini adalah <em>cookies</em> growol terbukti meningkatkan kadar air dan mempertahankan pH digesta dalam kondisi asam, namun tidak signifikan untuk meningkatkan berat digesta.</p> <p>Indonesia menempati peringkat ke-5 dengan jumlah penyandang diabetes mellitus (DM) sekitar 19,5 juta orang dan diprediksikan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045. Lebih dari 90% kasus DM merupakan DM tipe 2. Pengendalian kadar glukosa darah dan perbaikan sensitivitas insulin dapat dilakukan dengan konsumsi makanan tinggi serat pangan. Serat pangan mampu memperbaiki profil digesta yang akan berefek pada kontrol glukosa darah. Salah satu produk tinggi serat pangan adalah <em>cookies</em> growol. Penelitian ini bertujuan meninjau efektivitas <em>cookies</em> growol sebagai produk pangan tinggi serat terhadap profil digesta (pH, kadar air, dan berat digesta) tikus DM. Penelitian <em>true-experimental</em> praklinik hewan coba dengan rancangan <em>pre-posttest control group</em> menggunakan 10 tikus jantan <em>Sprague-Dawley</em> yang diinduksi DM Tipe 2 dan dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama (K1) tidak diberikan intervensi sedangkan kelompok kedua (K2) diberikan intervensi <em>cookies </em>growol sebagai selingan pakan selama 28 hari. Setelah 28 hari, tikus diterminasi menggunakan ketamin kemudian dilakukan pengambilan digesta. Pengujian pH, kadar air, dan berat digesta menggunakan pH meter, oven pengering, dan timbangan analitik. Uji efektivitas pemberian <em>cookies</em> growol terhadap profil digesta dilakukan menggunakan <em>Independent Sample T-Test</em>. Hasil penelitian menunjukan tidak terdapat perbedaan signifikan pada berat digesta antara kelompok K1 (2.55±0.28 gram) dengan kelompok K2 (2.49±0.35 gram) (<em>p</em>=0,785). Pengaruh nyata terdapat pada kadar air digesta antara kelompok K1 (44.47±1.74%) dengan kelompok K2 (51.51±0.91%) (<em>p</em><0,001) dan pH digesta antara kelompok K1 (6.13±0.02) dengan kelompok K2 (6.18±0.02) (<em>p</em>=0,015). Kesimpulan dari penelitian ini adalah <em>cookies</em> growol terbukti meningkatkan kadar air dan mempertahankan pH digesta dalam kondisi asam, namun tidak signifikan untuk meningkatkan berat digesta.</p>Eta Hosana Eka Rizti Br SimanjorangDesty Ervira PuspaningtyasPuspita Mardika SariAdi SuciptoSilvia Dewi Styaningrum
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-11-302024-11-308218519110.22487/ghidza.v8i2.1709Hubungan Asupan Lemak dan Aktivitas Fisik dengan Risiko Sindrom Metabolik pada Remaja SMA Batik 1 Surakarta
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1519
<p>Sindrom metabolik merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang ditandai dengan 5 kriteria (lingkar perut, kadar trigliserida tinggi, glukosa darah meningkat, tekanan darah tinggi, dan kadar HDL rendah) yang dapat menyebabakan seseorang memiliki risiko mengalami penyakit tidak menular. Hasil studi pendahuluan menunjukkan sebanyak 72% remaja memiliki lingkar perut berlebih. Kejadian sindrom metabolik mengalami peningkatan terutama pada usia remaja dan peningkatan tersebut dapat dikarenakan oleh beberapa faktor seperti konsumsi tinggi lemak dan aktivitas fisik tidak baik. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan lemak dan aktivitas fisik dengan risiko kejadian sindrom metabolik remaja di SMA Batik 1 Surakarta Tahun 2024. Metode penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 65 remaja yang dipilih secara proportional random sampling. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu remaja sehat secara jasmani, dapat berkomunikasi dengan baik, saat pengambilan data tidak dalam kondisi puasa, tidak melakukan diet tertentu dan tidak mengkonsumsi suplemen peluntur lemak. Instrumen penelitian menggunakan SQ-FFQ untuk mengetahui jumlah asupan lemak yang dikonsumsi selama 1 bulan terakhir. Kuesioner GPAQ untuk mengukur aktivitas fisik responden selama 1 minggu terakhir. Analisis statistik dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara asupan lemak dengan risiko sindrom metabolik (p value = 0.001) dan aktivitas fisik dengan risiko sindrom metabolik (p value = 0.017). Remaja yang mengkonsumsi lemak berlebih dan aktivitas fisik tidak baik sebagian besar berisiko mengalami sindrom metabolik.</p>Maya SukmawatiDwi Sarbini
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-022024-12-028219219810.22487/ghidza.v8i2.1519Pengaruh Pemberian Puding RULAPE pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Hiperkolesterolemia dan Hipertensi
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1384
<p>Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan kadar gula darah meningkat (hiperglikemia) karena sekresi insulin menurun dan cenderung memiliki kadar kolesterol total yang tinggi serta terjadi peningkatan tekanan darah. Puding RULAPE (Rumput Laut Pegagan) diketahui memiliki kandungan serat dan Antioksidan tinggi sehingga diharapkan mampu menjadi alternatif camilan dan terapi diet untuk pasien DM Tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian puding RULAPE terhadap kadar gula darah, kolesterol dan tekanan darah pasien DM Tipe 2. Metode penelitan ini menggunakan desain penelitian quasi- experimental dengan pretest and posttest with control group design, jumlah sampel sebanyak 34 orang responden DMT2 di Kabupaten Karanganyar. Kadar gula darah dan kolesterol total di ukur menggunakan GCU (Glucose, Cholesterol, Uric Acid) setelah puasa 8-12 jam dan tekanan darah dilakukan sebanyak 7 kali selama intervensi di pagi hari (sebelum konsumsi obat) menggunakan tensimeter digital. Kelompok intervensi diberikan puding RULAPE sebanyak 200 g/hari (mengandung 13,44 g ekstrak pegagan) selama 14 hari. Analisis data menggunakan Paired-Samples T Test, Independent T Test, dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan pemberian puding RULAPE sebanyak 200 g/hari (mengandung 13,44 g ekstrak pegagan) selama 14 hari berpengaruh nyata terhadap kadar gula darah, kolesterol total dan tekanan darah penderita DMT2 (p-value < 0,05). Pemberian puding RULAPE efektif dalam menurunkan kadar kolesterol total dan tekanan darah serta dapat menjadi alternatif makanan selingan pasien DMT2 dengan komplikasi hiperkolesterolemia dan hipertensi.</p>Arwin MuhlishohDian Putri PenasihZuhria IsmawantiBahriyatul Ma’rifahYustina Kore
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-022024-12-028219920810.22487/ghidza.v8i2.1384Hubungan Frekuensi Konsumsi Junk Food dan Aktivitas Fisik dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1504
<p>Makanan cepat saji atau <em>junk food</em> adalah jenis makanan yang tinggi akan kandungan gula, lemak, kalori, dan garam. Kombinasi antara kurangnya aktivitas fisik dan pola makan berlebihan dapat menyebabkan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara frekuensi konsumsi junk food dan tingkat aktivitas fisik dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kalangan mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan <em>cross sectional</em>, dan analisis hubungan dilakukan dengan uji statistik <em>chi-square</em>. Data mengenai frekuensi konsumsi junk food diperoleh melalui <em>Food Frequency Questionnaire</em> (FFQ) selama sebulan terakhir, sementara data aktivitas fisik dikumpulkan menggunakan formulir Physical Activity Level (PAL) dalam satu minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,0% responden sering mengonsumsi <em>junk food</em>, 65,8% memiliki tingkat aktivitas fisik ringan, dan 42,5% mengalami status gizi yang tidak normal. Tidak ditemukan hubungan antara frekuensi konsumsi <em>junk food</em> dan Indeks Massa Tubuh (p=0,335), namun terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan Indeks Massa Tubuh (p=0,011). Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengeksplorasi faktor lain yang berkaitan dengan Indeks Massa Tubuh, seperti pola istirahat, pola makan, dan pola aktivitas, agar dapat memberikan wawasan yang lebih luas.</p>Sania Mutiara PriyadiniDyah Intan Puspitasari
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-022024-12-028220921610.22487/ghidza.v8i2.1504Hubungan Frekuensi Konsumsi Jajanan dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1602
<p>Permasalahan gizi pada anak remaja terbilang cukup tinggi karena masa ini seseorang akan mengalami masa petumbuhan yang cepat setelah masa bayi dan anak-anak. Permasalahan gizi anak akan banyak terdampak dari jajanan yang dikonsumsi dan banyaknya aktivitas fisik yang dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan frekuensi konsumsi jajanan dan aktivitas fisik dengan status gizi pada siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasional Analitik dengan <em>cross sectional</em> sebagai pendekatannya. Penelitain ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak dengan sampel berjumlah sebesar 66 siswa. Pemilihan sampel dilakukan dengan <em>Simple Random Sampling</em>. Pengukuran variabel frekuensi konsumsi jajanan dilakukan dengan <em>form Food Frequency Questionnaire </em>(FFQ) jajanan dalam 1 bulan terakhir, pengukuran aktivitas fisik dilakukan dengan <em>form</em> aktivitas fisik selama 7 hari dengan menghitung nilai PAL, dan pengukuran status gizi dengan indeks IMT/U. Analisis data yang digunakan adalah Uji Korelasi <em>Pearson</em>. Hasil analisis univariat menunjukkan siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak paling banyak memiliki frekuensi konsumsi jajanan yang jarang (53%), aktivitas fisik ringan (50%), dan status gizi baik (72,7%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara frekuensi konsumsi jajanan (<em>p </em>= 0,234) dan aktivitas fisik (<em>p</em> = 0,126) dengan status gizi. Tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi jajanan dan aktivitas fisik dengan status gizi pada siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak.</p>Vira Annisa RahmadaniSudrajah Warajati KisnawatyMuwakhidah Muwakhidah
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-022024-12-028221722410.22487/ghidza.v8i2.1602Asupan Energi Makro dan Mikro dengan Status Gizi Remaja Awal di Kepulauaan Liukang Loe
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1315
<p>Masa remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dan membutuhkan peningkatan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan asupan gizi dengan status gizi pada remaja. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik dengan rancangan cross sectional study. Data status gizi diperoleh dengan mengukur IMT/U menggunakan WHO Anthro Plus. Kuesioner Food Recall 24 jam untuk mengestimasi asupan gizi remaja, dan dilakukan pengukuran kadar Hb pada pagi hari. Analisis data menggunakan uji chi-square dan fisher exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan karbohidrat dan asupan lemak berhubungan secara signifikan dengan status gizi (IMT/U) remaja awal dengan nilai P berturut-turut 0,003 dan 0,000 (<0,05). Asupan vitamin C berhubungan secara signifikan dengan status gizi (IMT/U) remaja awal dengan nilai P 0.000. Asupan Fe dan Zn tidak berhubungan dengan status gizi remaja dengan nilap P masing- masing 0,058.</p>Syarfaini SyarfainiRini JusrianiZulfitrawati ZulfitrawatiNurfaika NurfaikaZaskia Maharani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-032024-12-038222523110.22487/ghidza.v8i2.1315Kadar Protein dan Tingkat Kekerasan pada Cookies Tepung Gaplek dan Tepung Tempe sebagai Potensi Terapi Celiac Disease
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1619
<p>Penyakit celiac adalah kelainan autoimun komplek dengan manifestasi klinik beragam yang yang tejadi pada individu yang memiliki kecenderungan genetik dan pemicunya adalah konsumsi gluten. Terapi untuk penderita penyakit celiac adalah dengan diet bebas gluten. Cookies dengan menggunakan bahan tepung gaplek dan tepung tempe dipilih sebagai salah satu makanan diet bebas gluten yang berpotensi sebagai terapi penyakit celiac. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein dan tingkat kekerasan cookies tepung gaplek dan tepung tempe. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari 1 kontrol dan 3 perlakuan perbandingan tepung gaplek dan tepung tempe yaitu F1 (kontrol) F2 ( tepung gaplek 25% : tepung tempe 75%) F3 (tepung gaplek 50% : tepung tempe 50%) F4 (tepung gaplek 75% : tepung tempe 25%). Data kadar protein dan tingkat kekerasan yang diperoleh melalui uji normalitas data dengan menggunakan Saphiro Wilk. Uji kadar protein terdapat data tidak normal (<0,05) dan dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis, kemudian uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan disetiap perlakuan. Texture Analyzer (hardness, gumminess, fracture, chewiness, cohesiveness, adhesiveness) berdistribusi normal (>0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji Anova yang menunjukkan tidak ada perbedaan antar perlakuan pada cookies kecuali pada parameter adhesiveness sehingga dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Hasil dari penelitian ini terdapat perbedaan kadar protein cookies dari setiap perlakuan (p<0,05) F1 3,9%; F2 7,95%; F3 6,78%; F4 4,37% dan tidak terdapat perbedaan pada tingkat kekerasan cookies dari setiap perlakuan (p>0,05) F1 36,14%; F2 38,57%; F3 43,85%; F4 43,29%.</p>Husna NariahSudrajah Warajati KisnawatyEni Purwani
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-032024-12-038223224110.22487/ghidza.v8i2.1619Daya Terima, Zat Gizi, dan Daya Antioksidan Snack Bar Berbasis Tepung Kacang Merah dan Pisang Kepok sebagai Makanan Darurat Bencana
https://jurnal.fkm.untad.ac.id/index.php/ghidza/article/view/1671
<p style="font-weight: 400;">Snack bar merupakan salah satu jenis olahan pangan yang memiliki karakteristik yang padat serta memiliki waktu simpan yang panjang sehingga baik dijadikan sebagai sebagai EFP (Emergency Food Product). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akseptabilitas, zat gizi, dan antioksidan snack bar berbasis tepung kacang merah dan tepung pisang kepok sebagai pangan darurat bencana. Jenis penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental. Analisis data dilakukan pada data uji hedonik dan mutu hedonik menggunakan uji Kruskal Wallis, sedangkan data hasil uji proksimat, energi dan serat dianalisis secara deskriptif. Hasil uji daya terima menunjukkan terdapat perbedaan daya terima parameter warna antarformula (p<0,05), sedangkan pada parameter aroma, tekstur, dan rasa tidak terdapat perbedaan (p>0,05). Selanjutnya, formula terpilih yaitu F2 dengan kadar protein sebesar 22%, kadar lemak 35%, karbohidrat 42%, dan kadar air 13,5% yang memenuhi syarat pangan darurat bencana per 50g (karbohidrat 40%, protein 10%, lemak 35%, dan air 10%), serta kadar serat kasar 3,792%. Sementara itu, energi snack bar per 50 g yaitu sebesar 174,7 kkal dan belum memenuhi syarat pangan darurat (minimal 233 kkal). Konsentrasi IC50 yaitu 255,831 ppm dengan kategori daya antioksidan lemah.</p>Linda Ayu Rizka PutriAdila Humaira AfadilNurulfuadi NurulfuadiAldiza Intan RandaniHusnul KhatimahReny RahmawatiAriani ArianiFebiani Riskika
##submission.copyrightStatement##
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2024-12-032024-12-038224224910.22487/ghidza.v8i2.1671